Raja Rock Cilik, Jeremy Yong


Jeremy Yong, 8 tahun, tampil pada semi final Australian Got Talents 2012



 Jeremy Yong menirukan Michael Jackson

Kuis Gaya Pengasuhan Anak


Kuis ini akan membantu anda mengenali gaya pengasuhan  yang anda terapkan dalam membesarkan anak Anda
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk mengetahui gaya pengasuhan anak yang Anda gunakan.
1.  Anak-Anda Anda membuat ruang keluarga berantakan. Apakah Anda:
a.   mengatakan bahwa mereka tidak boleh makan malam sebelum ruangan bersih dan rapi?
b.   mengatakan bahwa Anda menghitung waktu mereka untuk membersihkan ruangan dan melihat apakah mereka dapat menyelesaikannya kurang dari 5 menit?
c.   meminta mereka membersihkan ruangan, tetapi ketika mereka pergi dan nonton tv, Anda membersihkan ruangan itu sendiri?

2.  Anak Anda mengatakan kepada tetangga Anda bahwa ia buruk rupa. Apakah Anda:
a.   menyuruh anak Anda pergi ke kamarnya?
b.   menjelaskan kepada anak Anda bahwa ia menyakiti hati tetangga Anda?
c.   tertawa dan mengatakan kepada tetangga Anda bahwa anak Anda brengsek?

3.  Anda meminta anak Anda untuk duduk ketika minum jus. Mereka menolak. Apakah Anda:
a.   menyuruh mereka pergi  karena tidak patuh dan membuang minuman mereka?
b.   mengatakan kepada mereka  bahwa minuman mereka akan tumpah bila mereka tidak duduk, Anda menganjurkan mereka duduk di bantal dan minum sambil berjemur?
c.   membiarkan mereka dan berpikir bahwa mereka sudah besar dan tidak akan menumpahkan minuman?

4.  Anak Anda berkeliaran ke luar pagar rumah dan ditemukan tetangga Anda di jalan. Apakah Anda:
a.     membentak anak Anda dan melarangnya melakukan hal itu lagi?
b.    mengingatkan semua orang untuk memastikan gerbang selalu tertutup dan mengatakan kepada anak-anak Anda bahwa Anda mengkhawatirkan mereka
c.     berharap anak-anak Anda tidak terlalu suka berkeliaran

5.  Anda berpikir bahwa
a.      terlalu banyak pujian dan kasih sayang membuat anak manja?
b.      Anda perlu berbicara dengan anak Anda sebanyak mungkin?
c.      anak-anak dapat mencari tahu sendiri dengan cara mereka sendiri dan tidak membutuhkan banyak bimbingan.

6.  Disiplin adalah:
a.     anak Anda dapat membedakan benar dan salah
b.    membimbing dan mengajar anak Anda hal-hal yang perlu mereka ketahui
c.     sangat menantang bagi Anda, Anda tidak suka membuat anak Anda kesal

7.  Keluar bersama anak-anak:
a.     menyenangkan jika mereka duduk diam dan berkelakuan baik
b.    cara menyenangkan untuk melakukan sesuatu bersama-sama
c.     mimpi buruk, anak-anak Anda berkeliaran di mana-mana

8.  Ketika mengantar anak ke tempat tidur :
a.     Anda berharap mereka tetap di tempat tidur
b.    kadang-kadang perlu waktu hingga mereka mau tinggal di tempat tidur, namun Anda telah menciptakan rutinitas yang cukup berhasil
c.     mereka tidak ingin tinggal di tempat tidur, jadi biarkan saja mereka memutuskan kapan merasa lelah.

Apa tipe Anda sebagai orang tua?

Bila Anda menjawab sebagian besar pertanyaan dengan A, maka besar kemungkinan Anda menggunakan gaya pengasuhan otoriter. Anak-anak Anda tidak selalu mendapat kesempatan untuk belajar dari perilaku mereka. Mereka mempelajari hal-hal yang membuat Anda senang dan bahwa mereka dapat melanggar aturan selama tidak ketahuan. Anak-anak dari orang tua otoriter dapat menjadi sulit pada masa remaja ketika mereka berusaha melepaskan diri dari pembatasan yang diberikani orang tua mereka.

Bila kebanyakan jawaban Anda B maka kemungkinan besar Anda menggunakan gaya pengasuhan demokratis atau positif. Anda yakin pada memberikan pilihan dan memberikan aturan-aturan sederhana dengan konsekuensi yang Anda terapkan secara konsisten. Anda juga mendengarkan dan terbuka untuk negosiasi. Anak-anak Anda akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan tahu bahwa pendapat mereka penting. Anak-anak yang dibesarkan dengan cara ini akan menjadi orang dewasa yang bahagia, mandiri dan bertangggung jawab.

Bila jawaban Anda terutama C, Anda cenderung pada gaya pengasuhan permisif, dimana tidak banyak diterapkan aturan dan pelanggaran aturan tidak selalu diikuti konsekuensi. Anda frustrasi ketika anak Anda tidak melakukan seperti yang disuruh namun untuk menghindari kemarahan anak, Anda membiarkannya, Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua permisif terbiasa melakukan yang mereka inginkan dan mungkin sulit bergaul dengan orang lain.  

Kebanyakan orang tua menggunakan gabungan dari ketiga gaya pengasuhan.
Kadang-kadang bila mengalami stres orang tua menjadi sangat keras selama beberapa waktu untuk mengendalikan hal-hal di sekitar mereka, namun pada saat mereka kekurangan energi untuk mengendalikan segala sesuatu mereka menjadi permisif.

Sumber: 
Gambar: http://www.fsc.yorku.ca/york/rsheese/psyc1010/wiki/images/2/2d/Permissive_Cartoon.jpg

Cari Kata Emosi

Carilah kata-kata yang menunjukkan emosi atau perasaan dalam kotak di bawah ini.


SENANG                TAKUT                  SEDIH
MARAH                  GEMBIRA             BENCI
SUKA                      KECEWA             BANGGA
PUAS                      TERKEJUT            SAYANG
TERHARU               BAHAGIA


Rumah Satu Lantai (Teka-teki Logika)

Ada sebuah rumah satu lantai.
Dinding luar berwarna biru.
Pintu, jendela berwarna biru,
Lantai berwarna biru
Dinding ruang tamu, ruang tidur berwarna biru
Dinding dapur, kamar mandi berwarna biru.
Semua biru.

Pertanyaannya: Apa warna tangganya?


Permainan Angka Sudoku Sep 12

Masukkan angka 1 sampai 6 ke dalam kotak-kotak. Setiap baris dan kolom dan sel (kotak berukuran 3X2) harus terisi angka 1 sampai 6, tidak boleh diulang dan tidak boleh ada yang ketinggalan.


Jam Berapa?

Perhatikan kalimat di sebelah kanan. Kalimat itu menunjukkan waktu pada gambar jam di sebelah kiri.
Manakah kalimat yang benar dan manakah yang salah?




Ayo Bantu Ibu Buaya (Maze)

Maukah kamu membantu Ibu Buaya menemukan jalan menuju telur-telurnya?

Harimau dari Chao Cheng (Cerita dari Cina)



Di kota  Chao-cheng hidup seorang wanita tua. Wanita itu mempunyai seorang anak laki-laki. Pada suatu hari, pemuda itu mendaki bukit dan dimangsa harimau. Sang ibu sangat berduka sehingga tidak ingin hidup lebih lama lagi.

Sambil meratapi anaknya, ia pergi menghadap hakim. Hakim menertawakannya dan mengatakan bahwa ia tidak dapat membantu ibu karena tentu saja tidak ada hukum bagi harimau yang memangsa anaknya. Ibu itu terus memohon, sehingga hakim merasa iba dan berjanji akan memenjarakan sang harimau.  

Hakim memerintahkan anak buahnya untuk menangkap harimau. Salah seorang dari mereka, Li Neng yang saat itu sedang mabuk, menyanggupi perintah itu. Sang ibu pun pulang ke rumahnya.
Ketika Li Neng sadar dari mabuknya, ia menyesal telah menerima perintah untuk menangkap harimau itu. Ia menghadap hakim dan memohon agar perintah itu dicabut.

“Li Neng,” kata hakim, “kau telah menyatakan sanggup menangkap harimau itu. Sekarang kau harus melaksanakannya.”

Sebulan lamanya Li Neng mencari harimau itu namun belum juga menemukannya. Li Neng sudah putus asa. Ia takut pada hukuman yang akan diterimanya karena tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada suatu hari ia pergi ke sebuah kuil. Ia berlutut dan berdoa sambil menangis.

Tiba-tiba seekor harimau masuk ke dalam kuil. Li Neng ketakutan. Pasti harimau itu akan memangsanya. Namun harimau itu seolah tidak melihatnya, ia duduk di pintu kuil.

“Harimau,” kata Li Neng dengan gemetar, “jika engkau telah memangsa putera ibu tua itu, biarkan aku mengikatmu dengan tali ini.”

Li Neng melemparkan tali jerat kepada harimau dan harimau itu diam saja. Ia menurut ketika Li Neng menuntunnya menghadap hakim.

Hakim mengadili harimau itu.

“Apakah kau memangsa putera wanita tua itu.”

Harimau mengangguk mengiyakan.

“Menurut hukum, pembunuh dijatuhi hukuman mati. Lagi pula wanita tua itu hanya memiliki satu anak laki-laki. Sekarang tak ada lagi yang menghidupinya.”

“Namun, bila kau mau menggantikan anaknya itu, kejahatanmu akan diampuni.”

Harimau mengangguk.

Hakim memerintahkan untuk melepaskan harimau , yang segera pergi ke hutan. Ibu tua sangat marah dan kecewa karena pembunuh anaknya tidak dihukum malah dibebaskan.

Keesokan harinya, ketika ibu tua membuka pintu rumahnya, di depan pintu itu tergeletak seekor rusa. Ibu tua  menjual daging dan kulit rusa untuk membeli makanan.

Sejak saat itu harimau selalu membawakan hewan buruan untuk ibu tua. bahkan kadang-kadang ia membawa uang dan barang berharga sehingga ibu tua menjadi kaya. Kehidupannya lebih baik daripada bila puteranya sendiri yang merawatnya.

Wanita tua itu menjadi sangat sayang kepada harimau. Harimau sering tidur di teras rumahnya sepanjang hari.

Beberapa tahun kemudian ibu tua meninggal. Harimau meraung sedih.

Tabungan ibu tua itu cukup banyak untuk mengadakan ucapara pemakaman yang mewah. Sanak keluarganya menghadiri pemakaman. Mereka berdiri mengelilingi makam. Tiba-tiba seekor harimau muncul sehingga semua orang lari ketakutan. Ternyata harimau itu hanya ingin memberikan penghormatan terakhir. Ia naik ke atas gundukan tanah makam dan meraung keras, kemudian ia menghilang ke dalam hutan.

Orang-orang di sekitar tempat itu kemudian mendirikan sebuah tugu peringatan untuk menghormati harimau yang setia itu.

http://www.picturesof.net/_images_300/A_Tiger_Laying_Down_and_Resting_Royalty_Free_Clipart_Picture_091112-230730-879009.jpg

Gambar Tersembunyi

Temukan benda-benda di bawah di dalam gambar ini


umber: http://www.allkidsnetwork.com/hidden-pictures/images/hidden-pictures-classroom.jpg

Ada Berapa Bujursangkar? Sep 12

Ada berapa bujursangkar dalam gambar di bawah ini?

Quotation



http://i.ytimg.com/vi/pHNxGbLJ7Po/0.jpg

Permainan Tebak Kata Anak Ayam



Permainan tebak kata anak ayam  ini mudah sekali, dapat dimainkan oleh 2 orang. Alat yang dibutuhkan hanya kertas dan pensil.  

Cara bermain:
1.   Tentukan siapa yang akan bertanya dan menebak.
2.   Penanya menulis sebuah kata di atas kertas dan penebak tidak boleh melihatnya. Setelah   itu penanya menyebutkan jenis kata tersebut misalnya nama kota, nama buah dan berapa jumlah hurufnya.
3.   Penebak membuat garis-garis kecil di bagian bawah kertasnya sesuai dengan jumlah huruf dari kata yang ditanyakan.
     Misalnya  _ _ _ _ _  untuk pertanyaan “GAJAH”
4.   Penebak mulai menyebutkan huruf pertama, bila benar, ia boleh menuliskan huruf pada tempat yang sudah tersedia. Bila salah ia mulai menggambar anak ayam yaitu kepala anak ayam.
5.   Untuk huruf-huruf berikutnya, bila salah, penebak menggambar bagian anak gambar yang lain. Tahapan menggambar sebagai berikut:


6.   Bila penebak terus menerus salah, maka gambar anak ayamnya akan terlengkapi dan ia kalah. Tetapi bila penebak dapat menebak dengan benar huruf-huruf dari pertanyaan sebelum gambar anak ayamnya lengkap, penanyalah yang kalah.
7.   Bila permainan sudah selesai dan satu pemain  kalah, pertanyaan harus ditunjukkan.
8.   Permainan dilanjutkan dengan bergantian menjadi penebak dan penanya.



Manfaat Permainan Tebak Kata Anak Ayam
Permainan anak ayam ini diadaptasi dari permainan Hangman.  Permainan Hangman dimainkan dengan peraturan yang sama tetapi menggunakan gambar tiang gantungan. Anda dapat menciptakan permainan dengan gambar yang lain. Gunakan gambar sederhana yang dapat digambar oleh anak-anak dengan mudah dengan 8 – 10 tahapan untuk menyelesaikannya.

Permainan ini dapat dimainkan di mana saja, di ruang tunggu dokter, pada saat anak tidak dapat bermain di luar karena turun hujan, pada waktu istrahat di sekolah, bahkan dalam perjalanan.

Permainan ini bukan hanya untuk mengisi waktu luang dan menghilangkan kebosanan, namun juga memiliki manfaat bagi anak-anak.
Manfaat permainan ini antara lain:
-     Meningkatkan kemampuan mengeja
Permainan tebak huruf dan kata anak ayam melatih kemampuan mengeja dan mengenal kata. Mengeja merupakan dasar kemampuan berbahasa. Belajar mengeja dengan permainan menyenangkan bagi anak-anak dan meningkatkan daya ingat anak akan huruf-huruf dan susunan huruf dalam kata. Untuk anak-anak yang baru bisa membaca dan menulis, permainan ini adalah sebuah cara kreatif untuk melatih anak menciptakan kata-kata yang mempunyai arti.

-     Melatih kosa kata
Permainan ini meningkatkan kosa kata anak-anak. Walaupun bila dihadapkan kata-kata yang belum dikenalnya mungkin anak akan kecewa karena tidak dapat menebak kata tersebut namun itu merupakan kesempatan untuk mengenal kata-kata baru. Dampingi anak-anak anda bermain dan selalu siap menjelaskan arti kata yang mereka tidak kenal. Mintalah penanya untuk menunjukkan kata yang ditulisnya dan mengoreksi kata tersebut bila salah ditulis.

-     Melatih kemampuan mengenal hubungan kata
     Bila anak-anak sudah terbiasa bermain, pertanyaan dapat ditingkatkan menjadi lebih sulit, misalnya terdiri dari 2 kata atau kata-kata yang lebih panjang dan rumit.
     Misalnya:
               PROKLAMASI
               TEMPAT TIDUR
               KAMAR MANDI
               NASI GORENG
     Pastikan pertanyaan yang terdiri dari 2 kata adalah kata-kata yang umum dan mempunyai hubungan. Mintalah penanya memberikan keterangan tambahan misalnya “pertanyaan terdiri dari dua kata, artinya makanan yang sering ibu masak untuk sarapan” atau “dua kata, untuk beristirahat di malam hari.”

-     Sesuaikan tingkat kesulitan permainan dengan kemampuan anak anda. Permainan yang terlalu sulit akan membuat anak cepat bosan dan tidak mendapat manfaat yang kita harapkan.


Teka-teki Korek Api - Ikan

Ubahlah letak beberapa batang korek api sehingga ikan berenang ke kanan!

Matematika Itu Gampang! Mengalikan 5



Bagaimana cara tercepat mengalikan sebuah angka dengan 5?
Mudah sekali!

Begini caranya:
Bagi angka dengan 2 dan tambahkan angka 0 di belakangnya.

Contoh:
    1240 x 5 = ....

Bagi 1240 dibagi 2 = 620 tambahkan angka 0 di belakang, hasilnya adalah 6200
Jadi 1240 x 5 = 6200

Bagaimana bila angkanya tidak habis dibagi 2?
Bagi angka dengan 2, kemudian abaikan pecahan sisa pembagian, tambahkan angka 5.

Contoh:
      2357 x 5 = ....

Bagi 2357 dengan 2, hasilnya 1178,5.
Abaikan 0,5 di belakang dan tambahkan angka 5 sehingga menjadi 11785
Jadi 2357 x 5 = 11785

Gampang bukan? 

Untuk Puteraku Yang Kini Telah Dewasa


oleh Alice E. Chase

Tanganku sibuk sepanjang hari,
Tak banyak waktuku untuk bermain.
Permainan kecil yang kauminta,
Tak banyak waktuku untukmu.

Aku mencuci bajumu, menjahit, memasak,
Namun ketika kau bawa buku  gambarmu,
Dan  kau memintaku, ayolah bersenang-senang bersamamu,
Kukatakan kepadamu “Nanti, nak.”

Menyelimutimu agar aman sepanjang malam.
Mendengarkan doamu, memadamkan lampu.
Berjingkat-jingkat berjalan ke pintu,
Andai ku tinggal l ebih lama bersamamu

Karena hidup ini singkat, dan tahun-tahun bagai berlari
Alangkah cepat anak laki-laki kecil tumbuh dewasa
Tak ada lagi ia di sisimu,
Untuk berbagi rahasia berharganya denganmu

Buku gambar telah disimpan,
Tak ada lagi mainan anak-anak,
Tak ada ciuman selamat malam, tak ada doamu kudengar
Semua itu milik masa lalu.

Tanganku yang dulu sibuk, sekarang membeku,
Hari-hari panjang dan tak terisi,
Andai ku dapat kembali dan melakukan
Hal-hal kecil yang kau minta


Gambar: http://cdn5.fotosearch.com/bthumb/CSP/CSP658/k6585091.jpg

Legenda Banyuwangi


Dahulu kala, di ujung timur pulau Jawa berdiri sebuah kerajaan besar. Kerajaan itu diperintah oleh seorang raja yang bijaksana. Raja memiliki seorang putera bernama Raden Banterang.

Raden Banterang adalah seorang pemuda yang gagah berani.  Sayangnya, pangeran muda itu sering bertindak gegabah. Ia  sering bertindak tanpa  memikirkan lebih dahulu akibat perbuatannya.

Pada suatu hari,  Raden Banterang pergi ke hutan untuk berburu. Ia mengejar seekor rusa jauh ke tengah hutan.  Tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis. Raden Banterang keheranan, mengapa  gadis cantik itu berjalan sendirian di tengah hutan?

“Siapa kamu? Mengapa kamu ada di hutan ini?”

“Namaku Surati. Ayahku raja kerajaan Klungkung. Ayahanda terbunuh dalam peperangan. Musuh mengejarku, untung aku berhasil lari dan bersembunyi di hutan ini,” kata gadis itu.

Raut muka Surati menjadi sedih dan air matanya mengalir. “Entah bagaimana nasib ibu dan kakakku. Kami terpisah.”

Raden Banterang iba mendengar cerita Surati. Ia kemudian mengajak gadis itu pulang ke istana. Beberapa hari kemudian mereka menikah.

Pada suatu hari, seperti biasa Raden Banterang pergi berburu.  Isterinya mengantarkannya  ke gerbang istana.

Di tepi hutan, Raden Banterang  bertemu dengan pengemis berpakaian robek-robek. Raden Banterang  memberikan sedekah  kepada pengemis itu.

“Tuanku,” kata pengemis, “Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kepadamu.”

“Rahasia?” sahut Raden Banterang, “Coba ceritakan kepadaku.”

“Tuan,” kata pengemis, “Berhati-hatilah pada isteri tuan. Ia minta bantuan seorang laki-laki untuk membunuh tuanku.”

Raden Banterang tertawa geli. “Wah, pengemis ini pasti kurang waras pikirannya. Bagaimana mungkin Surati yang begitu lemah lembut tega melakukan itu? Lagi pula pengemis ini kan tidak kenal aku dan isteriku?”

Pengemis itu berkata, “ Tuan akan  percaya kepadaku bila melhat bukti  kejahatannya. Isteri  tuankui menyimpan barang  milik laki-laki itu di bawah bantalnya.” Kemudian ia pergi.

Raden Banterang pulang ke istana. Ia merasa gelisah. Ia tidak percaya kepada si pengemis, namun kata-kata pengemia itu terus mengganggu pikirannya. Ia kemuudian menuju tempat tidurnya dan mengangkat bantal isterinya. Betapa terperanjatnya ketika ia menemukan sebuah ikat kepala laki-laki di bawah bantal itu.

Raden Banterang sangat marah. Beraninya Surati yang dulu hidup sebatang kara di hutan, yang ditolong dan kemudian dinikahinya  sekarang berbuat keji kepadanya. “Sebelum ia mencelakaiku, lebih baik aku berjaga-jaga.”

Diajaknya isterinya berjalan-jalan di tepi sungai. Ia kemudian menceritakan pertemuannya dengan  pengemis di hutan.

“Kanda,” kata Surati, “Jangan percaya cerita pengemis  itu, saya tidak pernah memiliki niat jahat kepada kanda.”

“Ini apa?” kata Raden Bentareng sambil menunjukkan ikat kepala yang ditemukannya.

Surati kemudian menuturkan bahwa setelah suaminya berangkat berburu, ia bertemu dengan seorang pengemis berpakaian robek-robek di gerbang istana.  Ternyata pengemis itu adalah kakak kandungnya, Rupaksa. Surati sangat gembira karena selama ini ia mengira kakaknya itu sudah meninggal.

Tak disangkanya Rupaksa  menyimpan dendam kepada keluarga suaminya. Rupaksa menyuruhnya membunuh suaminya sendiri untuk membalas dendam. Surati tidak mau. Kakaknya sangat marah. Walaupun Surati mengatakan bahwa keluarga suaminya tidak pernah terlibat perang dengan kerajaan Klungkung, kakaknya tetap ingin membunuh Raden Banterang. Akhirnya Rupaksa memberikan ikat kepalanya kepada Surati dan menyuruhnya meletakkannya di bawah bantal.

“Aku tak percaya kepadamu,” kata Raden Banterang kepada isterinya. “Rencanamu kali ini gagal, namun suatu saat nanti pasti kau mencobanya lagi.”

Raden Banterang menghunus kerisnya dan berjalan mendekati isterinya.

“Kanda,” kata Surati, “Aku tidak berdusta. Aku akan membuktikannya. Bila aku bersalan,  air sungai ini akan menjadi keruh dan berbau busuk. Namun sebaliknya bila aku tidak bersalah, air akan  jernih dan berbau wangi”

Ia kemudian melompat ke dalam sungai sebelum suaminya sempat mencegah.  Raden Banterang merasa sedih karena isterinya tenggelam sekaligus lega karena ia tak perlu membunuh isterinya sendiri.

Raden Banterang beranjak pulang. Tiba-tiba bertiup angin bertiup dari arah sungai membawa bau harum semerbak. Air sungai berubah menjadi jernih bekilauan. Raden Banterang sangat menyesal. Tahulah ia bahwa isterinya tidak bersalah.  Namun semuanya telah terlambat. Sejak itu tempat itu dikenal sebagai Banyuwangi  yang artinya air yang harum.