Otak Mampu Menyalakan Bola Lampu


Otak kita terdiri atas sekitar 100 milyar sel mikroskopis yang disebut neuron. Dibutuhkan waktu lebih dari 3000 tahun untuk menghitung semua sel otak. Ketika kita tertawa, bermimpi, berpikir, melihat, atau bergerak, zat kimia dan sinyal listrik bergerak di antara neuron.melalui jutaan “jalan raya” di otak.

Aktivitas otak tidak pernah berhenti. Pesan-pesan lalu lalang di otak dengan kecepatan tinggi. Neuron membuat dan mengirim pesan lebih banyak dari semua hubungan telepon di seluruh dunia. Sebuah neuron menghasilkan sedikit listrik, namun semua neuron bersama-sama dapat menghasilkan listrik yang mampu menyalakan sebuah bola lampu berkekuatan watt kecil.

Sumber: http://kids.nationalgeographic.com/explore/science/your-amazing-brain

Kecerdasan Visual-Spasial



Kemampuan membayangkan dan menggambarkan berbagai bentuk.

Kecerdasan Visual-Spasial adalah salah satu jenis kecerdasan mamajemuk menurut teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Orang yang memiliki kecerdasan visual spasial yang kuat berpikir dalam bentuk gambar dengan akurat dan secara abstrak. Mereka dapat membaca arah, peta, grafik, video dan gambar.

Ciri-ciri Cerdas Visual-Spasial

  • Suka membaca dan menulis
  • Mampu menyusun teka-teki gambar (puzzle) dengan baik
  • Mampu mengintrepretasikan gambar, grafik, tabel dengan baik
  • Suka menggambar, melukis dan seni visual
  • Mudah mengenali pola
Tips mengembangkan kecerdasan Visual-spasial anak:
  • Melukis, menggambar
  • Berkhayal
  • Bermain pura-pura (roleplay)
  • Main puzzle, catur, play dough, mind map



Serupa Tapi Tak Sama

Temukan 10 perbedaan pada 2 gambar ini 


Putri Pinang Gading


Dahulu, di pulau Belitung, ada sebuah desa bernama Kelekak Nangak. Di desa itu hidup sepasang suami isteri bernama pak dan bu Inda. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bekerja sebagai petani dan nelayan. 

Pada suatu hari, pak Inda pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan bubu. Bubu adalah keranjang bambu yang dibenamkan ke air. Ketika air laut pasang, ikan-ikan masuk ke bubu. Bubu dibuat sedemikian rupa sehingga ikan yang masuk tidak dapat ke luar lagi.

Pak Inda hendak memeriksa bubunya yang sudah dipasang kemarin. Ketika ia berjalan di pantai, tiba-tiba ia terjatuh karena tersandung sepotong bambu. Pak Inda mengambil bambu itu dan tanpa pikir panjang melemparkannya ke laut. 

Pak Inda berjalan lagi. Tak berapa lama, ia tersandung sepotong bambu untuk kedua kalinya. Pak Inda mengambil bambu itu dan mengamatinya. "Sepertinya ini bambu yang tadi?" katanya dalam hati. Ia melemparkan bambu itu ke laut lagi.

Hari itu ikan dalam bubu pak Inda banyak sekali sehingga tidak muat dalam keranjang yang dibawanya. ia mengikat ikan-ikan dengan tali rotan dan berjalan pulang. 

Pak Inda sudah berjalan agak jauh dari garis pantai, ketika ia menemukan sepotong bambu. Pak Inda yakin bahwa bambu itu adalah bambu yang telah dua kali dilemparnya ke laut.

"Aneh sekali. Laut sedang surut, bagaimana bambu ini bisa sampai di sini? Tiga kali aku bertemu dengannya, ini pasti bukan bambu biasa." Pak Inda memutuskan untuk membawa bambu itu pulang. Ia menggunakan bambu itu untuk memikul ikan hasil tangkapannya. 

Setiba di rumah, pak Inda menceritakan bambu itu kepada isterinya. Bu Inda menggunakan bambu itu untuk menindih alas menjemur padi agar tidak terbang kena angin.

Tiba-tiba terdengar suara letusan keras dari bambu itu. Kemudian seorang bayi perempuan ke luar dari bambu.

Pak dan bu Inda senang karena mendapatkan seorang anak yang selama ini mereka dambakan. Mereka memberi nama Putri Pinang Gading kepada bayi mungil itu. Putri Pinang Gading mereka besarkan seperti anak sendiri. Sejak Putri hadir di tengah-tengah mereka, rejeki mereka berlimpah dan kehidupan keluarga pak Inda menjadi berkecukupan.

Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa Putri Pinang Gading sudah tumbuh menjadi dewasa. Pak Inda mengajari Putri berburu dengan busur dan anak panah. Putri mahir memanah dan sering membantu ayahnya berburu

Pada suatu hari terdengar kabar bahwa seekor burung besar yang buas menyerang kampung Kelekak Remban. Burung yang disebut burung Geruda itu merusak kampung dan menyerang warga. Warga Kelekak Remban dilanda ketakutan.

Siapakah Aku?

Aku hewan berkaki empat 
Tapi aku berjalan dengan dua kaki
Eh salah, aku jarang berjalan, aku melompat!
Ketika aku bayi, ibuku meletakkan aku di kantong
Kantong itu ada di perut ibuku
Aku hidup di Australia
Beberapa sepupuku hidup di Papua
Siapakah aku?


Aku tidak ingat siapa yang mengatakan ini,
Tapi benar-benar ada tempat-tempat di hatimu 
yang tidak kau ketahui 
sampai kau mencintai seorang anak
- Anne Lamott

Ada berapa segitiga?





Ada berapa segitiga dalam gambar ini?

Mau tahu jawabannya? Klik di sini


Sumber: http://wpc.puzzles.com

Mau Otak Sehat? Makan Cokelat!


Ketika makan cokelat, kita mengaktifkan sistem  di otak yang menghasilkan dopamin. Dopamin adalah zat kima yang berperan penting di otak. Sistem ini membantu kita belajar dan membentuk memori, juga menjaga otak tajam dan sehat.

Cokelat juga mengandung flavanoid,senyawa antioksidan yang meningkatkan kinerja otak. 

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari cokelat, makanlah dark chocolate. Pada dark chocolate hanya ada sedikit tambahan gula dan bahan-bahan lain.


http://www.brainhq.com/brain-resources/everyday-brain-fitness/brain-fitness-tips/eat-dark-chocolate

Legenda Kepiting Pantai




Dahulu kala, di Vietnam hiduplah seorang pemburu muda bernama Dã Tràng. Tiap hari ia pergi ke hutan membawa busur dan anak panah untuk berburu. Ia selalu melewati sarang sepasang ular belang. Mulanya Dã Tràng takut kepada ular itu, tapi karena mereka tidak pernah mengganggunya, lama-lama ia terbiasa dengan ular-ular itu. Ia bahkan suka mengamati gerakan ular dan  sisik-sisik mereka yang indah.

Pada suatu hari, Dã Tràng melihat kedua ular belang itu berkelahi  dengan seekor ular berbisa yang besar. Dã Tràng segera mengambil busur. Anak panahnya mengenai leher ular berbisa yang kemudian melarikan diri. Seekor ular belang mengejarnya, sementara pasangannya sudah mati. Dã Tràng menguburkan ular yang mati itu.

Malam harinya, Dã Tràng bermimpi ular belang datang kepadanya. Ular itu berterima kasih karena Dã Tràng telah menolongnya dan menguburkan pasangannya. Sebagai tanda terima kasih ia memberikan sebutir mutiara. “Letakkan mutiara ini di bawah lidahmu. Kau akan memahami bahasa binatang,” kata ular.

Esok harinya ketika Dã Tràng bangun, ia menemukan mutiara yang indah di dekat bantalnya. Ketika pergi berburu, Dã Tràng memanah seekor rusa. Panahnya meleset. Seekor burung gagak berkaok-kaok ribut di dahan pohon. Dã Tràng meletakkan mutiara di bawah lidahnya. Seketika ia mendengar gagak itu berbicara kepadanya.

“Ke sana! Rusa itu lari ke timur!” kata gagak. “Ayo kejar!”

Dã Tràng mengejar rusa bersama gagak. Ia berhasil menangkap rusa itu. Dã Tràng membersihkan daging rusa dan memberikan sebagian kepada gagak. Sejak itu gagak selalu menemani Dã Tràng berburu.Tiap hari Dã Tràng selalu mendapat hewan buruan berkat bantuan gagak. Dã Tràng tidak pernah lupa meninggalkan sebagian hasil buruannya untuk gagak.

Pada suatu hari, Dã Tràng menangkap seekor kijang. Ketika ia selesai membersihkan kijang, ia tidak melihat gagak. Dã Tràng tidak menunggu gagak kembali. Ia meninggalkan daging untuk gagak di bawah pohon dan langsung pulang.

Tak lama kemudian gagak datang ke rumah Dã Tràng dan meminta bagiannya. Rupanya daging yang disisihkan Dã Tràng diambil oleh hewan lain. Gagak marah karena mengira Dã Tràng tidak memberinya daging kijang. Dã Tràng juga marah karena tuduhan gagak. Ia memanah gagak, tapi tidak kena. Gagak terbang berputar-putar sambil berteriak-teriak. Lalu ia mengambil anak panah Dã Tràng dan terbang pergi.

Beberapa hari kemudian Dã Tràng ditangkap. Anak panah dengan tulisan namanya ditemukan pada mayat yang tenggelam di sungai. Walaupun Dã Tràng mengatakan ia tidak membunuh orang itu, tapi karena bukti anak panah itu, ia dinyatakan bersalah dan dipenjarakan.

Pada suatu hari,  Dã Tràng melihat semut banyak sekali berbaris di dinding penjara. Semut-semut itu berjalan cepat-cepat membawa makanan dan telur mereka. Dã Tràng bertanya kepada semut mengapa tergesa-gesa. “Kami mengungsi,” kata semut. “Ada banjir besar tak lama lagi.” Dã Tràng memberitahukan berita itu kepada penjaga. Penjaga itu memberi tahu kepala penjara yang segera melapor kepada raja.

Raja merasa berita itu aneh, tapi ia segera memerintahkan  untuk menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan bila banjir benar-benar datang. Ia juga meminta rakyatnya bersiap-siap, bahkan mengungsi. Tiga hari kemudian, terjadi banjir besar. Karena peringatan Dã Tràng, seluruh negeri selamat. Raja memanggil Dã Tràng. Ia dibebaskan dari penjara dan diangkat menjadi penasehat raja.

Pada suatu hari  Dã Tràng mendengar burung-burung mengatakan bahwa tentara negara tetangga akan untuk menyerang mereka. Dã Tràng segera melapor kepada raja. Raja segera mempersiapkan pasukan untuk menahan serangan.Tentara negara tetangga berhasil dihalau.  Sekali lagi Dã Tràng berjasa menyelamatkan negara.

Pada suatu hari raja mengajak Dã Tràng pergi berlayar. Dã Tràng mendengar suara aneh. Seekor cumi-cumi berenang di samping perahu sambil menyanyi penuh semangat. Dã Tràng mendengarkan lagu cumi-cumi yang lucu. Ia pun tertawa terbahak-bahak hingga mutiara di mulutnya melompat ke luar dan tenggelam di laut.

Dã Tràng segera memberitahu sang raja bahwa mutiaranya yang sangat berharga jatuh di laut. Raja segera memerintahkan semua orang mencari mutiara itu. Semua tentara dan pelayan yang ada di perahu mencari mutiara itu, namun tidak menemukannya.

Dã Tràng mengaduk-aduk pasir di pantai, berharap menemukan mutiaranya kembali. Bertahun-tahun ia mencari tapi tetap tidak menemukan mutiara yang hilang. Akhirnya ia meninggal karena sedih.


Bila kamu pergi ke pantai berpasir, kamu akan melihat kepiting-kepiting kecil di pantai. Hewan-hewan kecil  itu menggali lubang di pasir, berkeliaran dari lubang ke lubang seperti mencari-cari sesuatu yang tidak pernah ditemukan. Orang-orang Vietnam percaya bahwa kepiting-kepiting itu adalah penjelmaan Dã Tràng yang masih penasaran karena belum menemukan mutiaranya.

Jawaban Teka Teki Februari 2015

Jawaban Teka Teki Serigala dan Domba

6 serigala menangkap 6 domba dalam 6 menit
1 menangkap 1 domba dalam 6 menit
1 serigala menangkap 10 domba dalam 60 menit
Jadi diperlukan 6 serigala untuk menangkap 60 domba dalam 60 menit

Jawaban Ada berapa segitiga?



Teka-Teki Serigala dan Domba


6 serigala menangkap 6 domba dalam 6 menit
Berapa serigala diperlukan untuk menangkap 60 domba dalam 60 menit?
Jawabannya bukan 60 serigala

Klik di sini untuk melihat jawabannya

Sumber: https://www.mathsisfun.com

Asal Usul Barongsai





Pada masa pemerintahan Kaisar Huang Ti yang juga dikenal sebagaiKaisar Kuning di Cina, muncul seekor hewan buas yang disebut Nien. Nien membunuh banyak manusia dan hewan. Tak ada yang dapat membunuh Nien.

Manusia kemudian meminta bantuan kepada singa. Singa menyerang Nien. Walaupun tidak dapat membunuh Nien, singa melukainya. Nien melarikan diri.

Namun, ketika singa tidak ada, Nien menyerang lagi. Manusia pun mancari cara agar Nien tida menyerang lagi. Dibuatlah tiruan singa dari bahan bambu,kertas dan kain. Di dalamnya ada dua orang. Yang seorang memainkan kepala singa dan seorang lagi menggerakkan bagian belakang tubuh singa. Diiringi musik yang gegap gempita, tiruan singa itu dimainkan ketika Nien menyerang. Ternyata Nien lari ketika bertemu dengan tiruan singa yang sekarang kita sebut Barongsai itu.

Barongsai berhasil mengusir Nien yang buas. Bertahun-tahun kemudian, Nien sudah tidak pernah terlihat lagi. Barongsai kemudian dimainkan tiap tahun pada perayaan Tahun Baru Cina dan berbagai perayaan lain.

Kutipan tentang Ayah


Saya tidak dapat menemukan kebutuhan pada masa anak-anak 
yang lebih kuat daripada  perlindungan seorang ayah 
 -Sigmund Freud