Kisah Keledai Yang Bodoh (Fabel Aesop)
Dahulu kala, seorang saudagar memiliki seekor keledai. Tiap hari keledai itu membawa muatan yang berat.
Barang yang dibawanya bermacam-macam, tergantung pesanan yang harus diantarkan ke langganan saudagar itu.
Pada suatu hari, keledai itu membawa muatan menyeberang sungai. Ketika ia sedang berada di atas jembatan, tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh ke dalam sungai. Pelayan sang saudagar segera membantunya keluar dari sungai dan menaikkan muatan lagi.
"Aneh sekali, rupanya air sungai itu berkhasiat", pikir keledai. "Muatanku tadi berat sekali, tapi setelah jatuh ke sungai, sekarang jadi ringan sekali."
Rupanya ia sedang membawa sekarung garam. Ketika terkena air, sebagian garam larut sehingga muatan menjadi ringan.
Esok harinya, ketika membawa barang lagi, keledai itu melewati jembatan yang sama. Ia sengaja menjatuhkan diri ke dalam sungai. Kebetulan ia membawa garam lagi, sehingga ia pun senang karena muatan menjadi ringan.
Beberapa hari kemudian, keledai melewati tempat itu lagi. Ia melompat ke dalam sungai. Namun apa yang terjadi? Setelah keluar dari sungai, muatannya bukan menjadi ringan namun beratnya sekarang berlipat ganda. Keledai itu tidak tahu, bukan garam yang dibawanya, namun kapas. Ketika kapas terkena air, air meresap ke dalam kapas, sehingga tentu saja menjadi berat sekali.
Gambar: http://aaradhnak.files.wordpress.com/2010/04/donkey2.gif
Tip Kecerdasan Emosional 6
Perhatikan dan catat emosi anda dalam buku harian agar anda makin peka
terhadap emosi anda. Ajak anak melakukan hal yang sama.
- Andyda Meliala
Gambar: http://www.eduguide.org/education/article_images/istock_skodonnell-4-little-girl-with-mom-writing-together-c.jpg
Tip Kecerdasan Emosional 5
Cari kesempatan dalam aktifitas sehari-hari untuk mengajak anak berdiskusi
tentang mood, cara menyelesaikan konflik dan mengatur perasaan.
- Andyda Meliala
Gambar: http://www.elizabethstreet.com/sites/default/files/Mom_Talk_vs_Baby_Talk_636x424_0.jpg
Bantu Kika Katak (Maze)
Kika katak ingin memetik bunga, namun ia tidak tahu jalannya.
Bisa kamu bantu Kika?
Sumber: http://d33y93cfm0wb4z.cloudfront.net/Mazes/600x850/frog_flower_600x850.jpg
Jawaban Teka-Teki Korek Api - Nov 12
Ambillah 2 batang korek api sehingga 5 bujur sangkar ini menjadi 4 bujur sangkar.
Bujursangkarnya harus utuh ya!
Jawaban:
Tip Kecerdasan Emosional 4
Anda bisa mengajarkan Kecerdasan Emosi lewat cerita, diskusi tentang film
yang ditonton ataupun web sites yang dilihat. Perhatikan perilaku emosi dari
hal-hal yang anda lihat.
- Andyda Meliala
Gambar: http://sheconomy.files.wordpress.com/2010/04/men-dont-forget.jpg
Hidung
Tahukah kamu:
- Hidung terletak di tengah-tengah wajah kita
- Hidung kita gunakan untuk bernafas dan mencium bau
- Hidung memiliki sel-sel khusus untuk mencium bau.
- Hidung kita dapat mencium lebih dari 10.000 macam bau, namun tidak sekuat hewan seperti anjing, kucing dan lain-lain.
- Udara yang kita hirup didinginkan atau dipanaskan dalam rongga hidung untuk menyesuaikan dengan suhu tbuh kita
- Debu dan kotoran lain dalam udara disaring oleh bulu-bulu hidung.
- Jika hidung menghisap sesuatu yang dianggap berbahaya, bulu-bulu hidung akan membuat kita bersin dan melontarkan zat berbahaya itu ke luar dari hidung.
- Hidung tumbuh hingga usia sekitar 18 tahun
- Hidung dapat membantu mengenali zat kimia berbahaya di udara
- Indera penciuman membantu kita mengenali rasa, bila kita tidak mencium baunya, makanan selezat apa pun tidak terasa enak.
Gambar: http://www.medrounds.org/guide-to-realistic-parenting/uploaded_images/Finger-to-Nose-Com-720466.jpg
Lalu Di Mana Dagingnya? (Kisah Nasrudin Hoja)
Nasrudin Hoja beberapa kali membawa pulang daging ke rumah . Namun tak sekalipun ia mendapat kesempatan memakannya. Isterinya memakan daging itu atau memberikannya kepada teman-temannya.
Tiap kali Hoja bertanya, isterrinya selalu menjawab, "Dagingnya dicuri kucing. Aku kejar dia, tapi tak berhasil menangkapnya."
Pada suatu hari Hoja kembali membawa pulang daging. Tidak tanggung-tangung, beratnya dua kilogram! Sore harinya Hoja bertanya kepada isterinya dan kembali mendengar jawaban bahwa kucing mereka makan semua daging itu.
Hoja menangkap kucing dan mengambil timbangan. Kucing itu ditimbangnya, beratnya dua kilogram.
"Kalau ini dagingnya, mana kucingnya? Kalau ini kucingnya, lalu di mana dagingnya?"
Gambar diadaptasi dari http://u.cs.biu.ac.il/~schiff/Net/t13.jpg
Teka-teki Korek Api - Nov 12
Ambillah 2 batang korek api sehingga 5 bujur sangkar ini menjadi 4 bujur sangkar.
Bujursangkarnya harus utuh ya!
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4lBSLHH4At-zm88zHsQXrsiChwH1LQ-kdDGfXBvPQBhiTST-u_s7_GZvi8XT6VWTJPHT2L6ckbZuFwAAzAUWow4HLb9TVqZ0XIQgA-drSZ8D2cCefWTts_RE6w5c4LWG851AIUJ-g_A/
Bujursangkarnya harus utuh ya!
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4lBSLHH4At-zm88zHsQXrsiChwH1LQ-kdDGfXBvPQBhiTST-u_s7_GZvi8XT6VWTJPHT2L6ckbZuFwAAzAUWow4HLb9TVqZ0XIQgA-drSZ8D2cCefWTts_RE6w5c4LWG851AIUJ-g_A/
Ada Berapa Segitiga? nov12
Ada berapa segitiga dalam gambar ini?
Hitung ya, jangan ada yang tertinggal!
Sumber: http://wpc.puzzles.com/history/tests/2000wpc/images/triangle.gif
Hitung ya, jangan ada yang tertinggal!
Sumber: http://wpc.puzzles.com/history/tests/2000wpc/images/triangle.gif
Tip - Kecerdasan Emosional 3
Berikan pujian atas usaha anak anda dalam mengembangkan Kecerdasan
Emosinya.
- Andyda Meliala
Tip - Kecerdasan Emosional 2
Masukkan bahasa emosi dalam
percakapan sehari-hari anda. Ceritakan
perasaan anda, tanyakan bagaimana perasaan anak, katakan pada anak
bahwa memiliki 2 perasaan pada waktu yang sama
adalah normal.
-Andyda Meliala
Tip - Kecerdasan Emosional 1
Kembangkan Kecerdasan Emosi anak anda sedini mungkin. Memberikan
perhatian
bagi kebutuhan emosi dan sosial bayi dan balita anda merupakan
langkah awal
yang tepat untuk masa depan.
Cari Kata Nama Buah-buahan (Nov12)
Yuk kita cari nama buah-buahan di bawah ini di dalam kotak.
Apakah kamu kenal buah-buahan ini?
Yang mana buah kesukaanmu?
SIRSAK ANGGUR
SALAK
PISANG NANGKA
DURIAN
NANAS APEL STRAWBERRY
APEL MANGGIS JERUK
PEPAYA MELON SEMANGKA
DUKU JAMBU MANGGA
KEDONDONG
Buah Srikaya |
Gadis Yang Menikah Dengan Ular (Cerita Rakyat India)
Dahulu kala hiduplah seorang brahmana dan isterinya. Sudah lama mereka mengharapkan kehadiran seorang bayi, namun mereka tidak juga dikaruniai anak. Hingga akhirnya setelah lama menanti, sang isteri mengandung dan melahirkan. Namun ternyata bayi yang dilahirkannya adalah seekor ular.
Para tetangga yang ketakutan menyuruh mereka segera membuang ular itu, namun suami isteri itu tetap merawat ular itu seperti layaknya anak menusia. Ular itu tumbuh menjadi dewasa dan ibunya sangat menyayanginya.
Pada suatu hari, sang ibu minta kepada suaminya untuk mencari calon isteri untuk putera mereka.
"Anak kita sudah dewasa, pak. Sudah waktunya ia menikah dan membangun rumah tangganya sendiri," kata wanita itu.
"Aku tahu, bu," jawab suaminya. "Tapi gadis mana yang mau menikah dengan seekor ular?"
Isterinya terus mendesak dan menangis. Akhirnya sang suami memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya di desa tetangga. Siapa tahu, teman lamanya itu dapat membantu.
Sesampai di rumah sahabatnya, brahmana menceritakan bahwa ia sedang mencari calon isteri untuk puteranya. Sahabatnya malah memanggil anak gadisnya dan berkata. "Kalau begitu, ambillah puteriku ini menjadi isteri puteramu."
Brahmana tercengang, "Kurasa... sebaiknya kau melihat puteraku dulu. Puteraku...."
"Ah, tidak perlu..." sela sahabatnya. "Kita sudah lama berteman, puteramu pasti pemuda yang baik."
Maka brahmana membawa gadis itu pulang untuk dinikahkan dengan puteranya.
Isteri brahmana segera mempersiapkan pernikahan. Para tetangga yang datang membantu persiapan pernikahan membujuk calon pengantin untuk membatalkan pernikahannya, namun gadis itu tetap pada pendiriannya.
Akhirnya mereka menikah. Walaupun suaminya seekor ular, gadis itu melayani keperluannya dengan sangat baik. Ular itu tidur di sebuah peti kayu di samping tempat tidur isternya.
Pada suatu malam wanita muda itu terbangun. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat seorang pemuda tampan duduk di tepi tempat tidurnya.
"Jangan takut, isteriku," kata pemuda itu.
"Siapa kau? Di mana suamiku?" jawab wanita itu ketakutan.
"Aku suamimu. Lihatlah,ini kulitku," kata pemuda itu sambil menunjukkan kulit ular yang kosong.
"Aduuh... jangan-jangan kau mencelakakan suamiku," kata wanita sambil menangis.
"Lihatlah," kata pemuda itu sambil mengenakan kulit ular itu lalu menanggalkannya lagi.
Sejak saat itu tiap malam pemuda itu melepaskan kulit ularnya. Ia tinggal bersama isterinya sepanjang malam. menjelang fajar ia berubah menjadi ular lagi.
Pada suatu malam, brahmana mendengar suara orang bercakap-cakap di kamar menantunya. Karena curiga, ia mengintip dan melihat puteranya menanggalkan kulitnya dan berubah menjadi seorang pemuda.
Brahmana bergegas masuk ke kamar. Ia mengambil kulit ular itu dan melemparkannya ke dalam api. Dalam sekejap kulit ular itu terbakar menjadi abu.
"Terima kasih, ayah," kata pemuda itu, "sekarang aku terbebas dari kutukan dan hidup sebagai manusia sewajarnya."
Pemuda itu pun hidup bahagia dan tenteram bersama isteri dan orang tuanya.
Gambar: http://www.clipartpal.com/_thumbs/snake_slither_98949_tnb.png
1000 Hari Pertama - Membedakan Benar dan Salah
Selama 1000 hari pertama telah diletakkan fondasi untuk mempelajari perbedaan antara salah dan benar. Proses ini berlanjut selama masa anak-anak hingga masa dewasa. Dasar yang baik akan membawa anak mejadi orang dewasa yang penuh perhatian dengan pertimbangan moral yang baik.
Bayi mulai merasakan sensasi perasaan tentang orang lain. Perasaan ini akan tumbuh menjadi empati terhadap orang lain dan akhirnya membentuk pemahaman yang dewasa atas perasaan orang lain dan simpati kepada mereka
Balita mulai belajar pengendalian diri walaupun kita semua tahu bahwa proses ini dapat berlangsung seumur hidup. Anak-anak juga belajar tentang aturan pada masa balita.
Pada masa remaja dan awal masa dewasa, idealisme mungkin tu\mbuh dan manusia dewasa muda dengan memahami perbedaan antara baik dan buruk, benar dan salah akan membentuk nila-nila pribadinya.
Semua ini berawal pada periode 1000 Hari Pertama
Tahukah anda:
Bayi mulai merasakan sensasi perasaan tentang orang lain. Perasaan ini akan tumbuh menjadi empati terhadap orang lain dan akhirnya membentuk pemahaman yang dewasa atas perasaan orang lain dan simpati kepada mereka
Balita mulai belajar pengendalian diri walaupun kita semua tahu bahwa proses ini dapat berlangsung seumur hidup. Anak-anak juga belajar tentang aturan pada masa balita.
Pada masa remaja dan awal masa dewasa, idealisme mungkin tu\mbuh dan manusia dewasa muda dengan memahami perbedaan antara baik dan buruk, benar dan salah akan membentuk nila-nila pribadinya.
Semua ini berawal pada periode 1000 Hari Pertama
Tahukah anda:
- Perasaaan empati, perasaan terhadap orang lain, dimulai pada usia yang sangat muda, misalnya bayi ikut menangis ketika mendengar bayi lain menangis\
- Balita memeluk dan berusaha menenangkan temannya yang sedang sedih
- selama masa ini bibit-bibit kemampuan pengendalian diri mulai berkembang
Langganan:
Postingan (Atom)