KASIH SAYANG VS MEMANJAKAN


Hal yang sering membuat orang tua ragu adalah, apakah terlalu menyayangi anak tidak akan berdampak buruk bagi anak seperti menjadi manja dan kemudian mengontrol orang tuanya.

Memang benar dimana-mana kita menjumpai anak manja, tidak bisa diatur malah suka mengatur, suka menuntut, keras kepala. Tapi apakah itu sebagai dampak dari terlalu banyak kasih sayang? Sebaiknya diperiksa lagi, salah-salah karena terlalu dimanja, bukan karena terlalu disayangi.

“Untuk itu perlu diperjelas mengenai perbedaan antara melimpahi anak dengan kasih sayang dan memanjakan anak tanpa batas dan maksud yang jelas dan tegas…”

Banyak orang tua tidak bisa membedakannya lalu memberikan “pengganti” kasih sayang.

“Pengganti” kasih sayang atau kasih sayang palsu dapat berupa:
• pemberian materi yang berlebihan
• kelonggaran atau kompromi
• ataupun ekspektasi yang rendah.

Anak-anak bukannya jadi ajaib, justru menjadi rusak jika orang tua sering mengambil jalanpintas dengan memberikan “pengganti” kasih sayang. 

Ironis, bahwa masih banyak orang tua yang percaya kalau terlalu menunjukkan kasih saying pada anak, anak akan besar kepala, kurang berani menghadapi hidup, anak laki-laki cenderung jadi banci.

Beruntung saat ini sudah banyak hasil penelitian yang menunjukkan hal yang justru sebaliknya. Banyak sekali penelitian berlevel internasional menyimpulkan bahwa bayi yang segera dipenuhi kebutuhannya ketika menangis, cenderung menjadi lebih jarang menangis dan lebih tenang.

Jadi kalau anak tumbuh menjadi anak manja dan selalu haus akan perhatian, coba diperhatikan dan ditelusuri kembali, apakah orangtuanya sering menahan kasih sayang?

MENGEMBANGKAN KECERDASAN MUSIKAL


Musik merupakan faktor genetik. Bayi dibawah umur 2 tahun mampu berespon terhadap musik. Coba perhatikan bagaimana bayi dengan otomatis bergoyang dan mengikuti tempo musik yang didengarnya.

Bahkan menurut penelitian, anak-anak berumur 2 tahun  secara spontan membuat musik, mencipta 2-6 lagu per jam setiap harinya. Kecerdasan Musik ini muncul sebelum anak bisa berbicara.

Namun sayangnya, kebanyakan anak kehilangan kecerdasan ini ketika menginjak umur 5 tahun. Pada saat itu anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan mengabaikan musik.

Ternyata, tanpa dukungan dari lingkungan, kemampuan bermain musik secara spontan akan lenyap. Orang tua mengira anaknya “tidak mempunyai bakat musik,” padahal bakat musik anak muncul dan hilang karena tidak dipupuk dengan sengaja.

Lalu apa yang perlu dilakukan oleh orang tua dan guru?

Jadikan gerak dan lagu bagian dari kegiatan anak sehari-hari. Bantu anak menemukan “si artis” di dalam dirinya. Ajak anak untuk bereksplorasi, mendengarkan suara-suara yang ada di sekitarnya. Bernyanyi dan menari bersama. Ciptakan “syair baru” dari lagu-lagu anak-anak yang sering didengar, misalnya “Balonku”

E-PRESENTASI HOW BE A GOOD PARENT

Ingin tahu rahasia untuk menjadi orang tua yang baik. Silahkan simak bahan presentasi kami dengan mengklik link di bawah. Dapatkan juga materi-materi menarik lainnya di Download Bahan Parenting pada sitebar blog ini.

GIZI UNTUK OTAK SI KECIL

ASI mengandung nutrisi-nutrisi yang dapat mendorong proses perkembangan saraf dan otak dengan komposisi tetap sesuai kebutuhan bayi. Karena itu, beragam produk susu formula berupaya agar kandungan nutrisinya mendekati ASI. Nutrisi itu antara lain LC-PUFA, taurin, seng, besi.

- Asam lemak tak jenuh rantai panjang ( LC-PUFA)
Dikenal dengan sebutan AA (asam arakidonat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). Asupan AA dan DHA dibutuhkan untuk perkembangan optimal retina mata bayi selama masa periode awal kehidupannya. Kedua asam lemak ini juga membantu perkembangan jaringan saraf dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

- Taurin
Terdapat dalam beberapa jaringan tubuh. Kadar yang tinggi terdapat pada otak dan retina. Ini adalah asam amino bebas yang konsentrasi tertingginya ada di otak yang sedang berkembang. Pada otak orang dewasa, konsentrasi tertingginya dipegang asam glutamat, baru setelahnya taurin.

Beragam studi menyebut, taurin berperan dalam berbagai proses metabolisme, juga dalam neuromodulasi (proses modifikasi aktivitas saraf dan transmisi rangsangan saraf) susunan saraf pusat, metabolisme otak dan retina, serta pertumbuhan otot.

- Seng
Selama periode pertumbuhan, seng memengaruhi perkembangan otak dan tingkah laku. Juga berperan dalam hubungannya dengan defisit aktivitas, perhatian, dan perkembangan motorik. Kekurangan seng bisa menyebabkan gangguan emosi, perhatian, dan memori. Hal itu pernah diteliti pada mencit.

- Besi
Nutrisi mikro yang penting bagi otak bayi. Nutrisi paling esensial dalam fungsi kognitif otak bayi ini juga berguna sebagai kofaktor (senyawa nonprotein yang membantu kerja enzim) berbagai enzim. Bila kekurangan zat ini, perkembangan mental dan psikomotor bayi bisa terganggu. (GHS/abd).


Artikel ini Menarik untuk Disimak

FAKTA TENTANG UNDERACHIEVER PADA ANAK


Seorang Ibu mengeluh, “ Kok, prestasi anak-anak saya di sekolah anjlok. Padahal  saya sudah kursuskan anak dengan pengajar-pengajar yang berkompeten". 

Tentu ada banyak orang yang tua yang menghadapi masalah ini. Namun ironisnya, lebih banyak lagi yang tidak menyadari jika anaknya mengalami underachiever.

Indikasi anak yang mengalami underachiever adalah prestasi akademisnya lebih rendah dari perkiraan berdasarkan umur, kemampuan dan potensi. Adapun ciri dari anak  yang mengalami underachiever antara lain:

          IQ lebih tinggi dari prestasi
          Prestasi tidak konsisten, kadang bagus, kadang tidak
          Tidak menyelesaikan PR
          Rendah diri
          Takut gagal (atau sukses)
          Takut menghadapi ulangan
          Tidak punya inisiatif
          Malas bahkan depresi


Diperkirakan jumlah anak yang mengakami underachiever di USA 10-40% dari populasi anak.  Namun banyak yang tidak menyadari jika hal ini timbul bukan karena faktor kecedasan rendah, melainkan berbagai masalah pribadi maupun social.

Hanya saja intervensi dini memberikan dapat hasil lebih efektif dalam menangani underachiever. Oleh sebab itu bagi orang tua yang mendapati anaknya memiliki prestasi yang tidak optimal,  ada baiknya diberikan perhatian. Apakah anak tersebut mengalami masalah personal yang membuatnya mengalami gangguan dalam belajar?

Dan penting kiranya orang tua mendapatkan saran dari pakar pendidikan anak untuk mengetahui dan melakukan penanganan terhadap anak yang mengalami underachiever.

CIRI-CIRI ANAK CERDAS BAHASA


Bakat berbahasa adalah salah satu kecerdasan yang mudah dikenali. Anak-anak dengan kecerdasan berbahasa tinggi biasanya mampu menggunakan struktur bahasa yang kompleks sebelum berumur 2 tahun. Hal-hal lain yang bisa menjadi tanda kecerdasan adalah:

Pada anak usia <4 tahun:
  • Walaupun masih bayi, tapi sudah mampu mengeluarkan bunyi sebagai respons terhadap percakapan dengan orang dewasa.
  • Mampu mengucapkan kata pertama pada usia dini.
  • Menggunakan kata-kata yang sering digunakan orang dewasa
  • Berbicara seperti orang dewasa, seolah-olah setara dengan orang dewasa
  • Mampu mengucapkan kata-kata sederhana dengan satu atau dua suku kata, menguasai jumlah kata yang banyak
  • Mampu membuat bunyi yang bermacam-macam walaupun tak ada artinya
  • Menirukan bunyi (ambulans, klakson mobil, mobil, dsb)
  • Mengenali (tidak harus membaca) huruf dan kata-kata, seperti misalnya simbol McDonald, KFC
  • Tertarik pada buku, membuka halaman dan tertarik pada isinya.
 Pada anak usia 5-7 tahun:
  • ·bicara dalam kalimat
  • mengerti dan mengikuti perintah dan permintaan
  • menirukan tindakan kita tanpa menggunakan kata-kata
  • merangkai kata-kata untuk berkomunikasi
  • berusaha menulis huruf
  • mulai membaca kata-kata
  • mengenali huruf dengan baik
  • senang membaca buku (walaupun dibacakan)
Mempelajari pengalaman saya pribadi, anak saya Jeremy yang masih berusia 2 tahun, selain fasih berbicara 2 bahasa (Ingris dan Indonesia), juga memiliki kemampuan bicara seperti anak-anak yang sudah besar. Pernyataan maupun pertanyaan yang dilontarkannya terkadang mengejutkan orang di sekitarnya, misalnya:

“Do you have energy mom? To sing a lot of songs for me?”

Jeremy juga senang sekali mencoba dan berhasil mengucapkan kata-kata sulit seperti jenis-jenis spesies Dinosaurus yang sangat disukainya, seperti:

“Euoplochephalus, Quetzalcoatlus, Dromiceiomymus, Tyrannosaurus Rex, Comsognathus, Brachiosaurus, dsb”

Dia juga peka terhadap perasaan orang lain dan sering menanyakan hal-hal seperti:

“Are you happy mom? Are you sad?”

ADA APA DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA?

What's Wrong with The Early Childhood Education in Indonesia?" Begitu judul acara seminar kecil bersama Profesor Sandralyn Byrnes dari Royal Tots Academy yang digelar saat event Giggle Playgroup Day 2011, gelaran Miniapolis & Giggle Management, Jumat, 11 Februari 2011.


Apa yang salah dengan pendidikan anak usia dini di Indonesia? Saat ini sudah ada begitu banyak lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini yang berdiri di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Mulai dari yang bersertifikasi internasional, berlatar agama, hingga lainnya. Begitu banyaknya penawaran dan embel-embel tersebut, tak heran orangtua kebingungan harus memilih yang mana yang tepat untuk anak.


Selama 7 tahun meriset dan mencari tahu mengenai proses pendidikan anak usia dini di Indonesia, Byrnes menemukan beberapa hal yang mengganjal. "Pertama, pendidikan anak usia dini tidak memiliki kurikulum yang universal," ungkap Byrnes yang merupakan kepala sekolah Royal Tots Academy, Kuningan, Jakarta. Tidak adanya standar universal membuat begitu banyak sekolah untuk anak usia dini yang bermunculan. "Belum ada yang membuat batasan, di usia anak sekian, ia harus sudah bisa melakukan apa saja. Jadi, beda sekolah, beda standar. Padahal tak sedikit yang menggunakan embel-embel 'internasional'. Embel-embel tersebut ternyata tidak menjadi jaminan kualitasnya," papar Byrnes yang diberi gelar sebagai Australia's & International Teacher of the Year.


"Namun, pada umumnya, kita semua tahu bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini," terang Byrnes yang berasal dari Australia ini.


Lebih lanjut, Byrnes mengungkapkan salah satu hal yang membuatnya kecewa adalah sering terjadi power struggle (tarik-ulur kekuatan) antara anak dengan gurunya. Ini bisa menjadi indikasi bahwa kurikulum atau cara guru mengajar membuat anak tidak merasa kerasan. Seharusnya sumber daya pengajar memiliki pengetahuan bagaimana cara menghadapi anak-anak, karena setiap anak berbeda.


Menurut Byrnes, beberapa lembaga pendidikan usia dini yang ia datangi di Indonesia tidak konsisten. Bahkan, beberapa sekolah anak usia dini yang ia temui memperbolehkan pengasuhnya ikut ke dalam kelas. "Buat saya, pengasuh mengambil alih otoritas orangtua. Saya tidak menyarankan pengasuh ke dalam ruang kelas. Ada alasannya. Anak-anak harus belajar mandiri. Saya pernah melihat dalam kelas ada seorang anak yang selalu dipangku pengasuhnya. Begitu guru mengajaknya belajar, ia malah memeluk pengasuh dan menolak diajak guru. Artinya, mereka tidak berani melakukan sesuatu. Anak-anak usia dini seharusnya pengambil risiko," terang Byrnes.


Byrnes mengungkap kembali bahwa saat ini pendidikan anak usia dini di Indonesia belum merata, bahkan sertifikasinya pun tidak menjadi jaminan. "Jika Anda mau pendidikan yang terbaik untuk anak-anak, maka pencarian sekolah pendidikan anak usia dini menjadi pekerjaan rumah terpenting para orangtua. Cari dengan hati-hati, jangan tergesa-gesa," sarannya.


Perlu diketahui lagi, ungkap Byrnes, pendidikan anak usia dini di Indonesia tidak sama, karena tidak disubsidi pemerintah seperti kebanyakan negara lain. "Karena itu, lihatlah uang sekolah untuk anak di usia dini sebagai investasi. Ketahuilah bahwa proses pendidikan anak tidak dimulai dari sekolah dasar, tetapi dari 18 bulan," ungkap Byrnes


Yang jadi masalah di lembaga pendidikan anak usia dini di Indonesia, tegas Byrnes, adalah kurangnya pelatihan guru-guru agar terus menjadi lebih baik, tak adanya kerjasama antara sekolah dengan orangtua, dan kurang kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini lainnya.


Artikel ini kami kutip agar menjadi refleksi bagi para pembaca Resourceful-Parenting

PENERIMAAN ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN MENTAL ANAK


Orang tua menerima dan mencintai anak apa adanya, tanpa syarat”

Terbentuknya ikatan batin merupakan dasar perkembangan anak. Ikatan batin yang erat antara ibu dan anak, yang harus terbentuk segera setelah lahir, akan membuat anak tenteram dan bahagia menjadi dirinya.

Penerimaan total menjadi modal utama proses pembelajaran. Anak akan memiliki rasa aman dan menjadi antusias untuk mempelajari apapun yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Tunjukkan pada anak bahwa apa yang anda lakukan untuknya adalah berdasarkan kasih yang tulus, bukan sekedar kewajiban. Anak sangat peka untuk membedakan keduanya.

Penelitian menunjukkan, tidak terbentuknya ikatan batin sejak bayi, misalnya pada keadaan kelahiran anak yang tak diharapkan (gagal KB, bayi tanpa ayah, dll) dapat berdampak negatif yang berkepanjangan dan sulit disembuhkan.

Sebagai orang tua, kitapun perlu memupuk kasih sayang terhadap anak supaya pada saat-saat sulitpun-, misalnya ketika anak mulai belajar mandiri dan terdapat periode membangkang, -kita tetap konsisten memberi kasih sayang pada anak-anak.

PERMAINAN PERTANYAAN 20


Permainan Pertanyaan 20 mungkin adalah permainan tebak-tebakan yang paling jujur, yang dapat dimainkan oleh sesedikit atau sebanyak orang yang anda mau. Hanya dengan dua aturan sederhana, anda dapat bersenang-senang selama berjam-jam di rumah atau di perjalanan.

Tingkat kesulitan: Mudah

Yang anda butuhkan: Dua pemain atau lebih

Bermain 20 pertanyaan
1.    Tentukan  seorang pemain yang harus menjawab pertanyaan pemain-pemain lain. Pemain ini harus memikirkan sesuatu yang ada di alam semesta.  Ia hanya boleh menjawab pertanyaan pemain-pemain lain dengan Ya atau .

2.    Mulai permainan dengan pertanyaan yang bisa dijawab dengan Ya atau Tidak. Pertanyan yang terbaik ditanyakan pertama-tama misalnya “Apakah ini benda?” ini atau “Apakah benda ini unik?”
 
3.    Tanyakan sampai dengan 20 pertanyaan untuk mencoba menemukan apa yang dipikirkan penjawab. Pertanyaan klasik dalam Pertanyaan 20 ini adalah apakah obyeknya hewan, tanaman atau benda lain tetapi harap diingat bahwa benda-benda yang terbuat dari plastik atau benda buatan manusia lainnya tidak termasuk di dalamnya.

4.    Tanyakan pertanyaan seperti “Apakah benda ini hidup atau mati?” bila anda menduga obyek adalah makhluk hidup. Anda mungkin juga ingin menanyakan apakah benda itu manusia atau bukan, bila manusia apakah pria atau wanita. Pertanyaan yang bagus lainnya misalnya apakah manusia tersebut terkenal atau apakah ia adalah orang yang anda kenal.

5.    Jawablah pertanyaan yang meragukan yang tidak  dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” dengan mengatakan, “ Saya tidak dapat menjawab pertanyaan ini.” Anda juga dapat mengatakan “Saya tidak tahu.” bila anda tidak dapat menjawab pertanyaan.

6.    Menangkan permainan bila anda dapat menebak apa yang dipikirkan pemain pertama sebelum ke20 pertanyaan habis. Pemain penjawab menang bila pemain-pemain lain tidak dapat menebak apa yang ia pikirkan.

7.    Bermainlah dengan kelompok kecil untuk hasil terbaik. Ke20 pertanyaan akan terbagi rata di antara para pemain. Bila kelompok kecil semua pemain akan mendapat giliran bertanya.

8.    Mainkan ronde berikutnya dengan memberi kesempatan si pemenang memikirkan obyek berikutnya untuk ditebak pemain-pemain lain. Anda juga dapat mengundi atau memilih pemain yang menjawab pertanyaan.