Ada Berapa Bujursangkar?

Hitung semua bujursangkar dalam gambar ini
Jangan ada yang ketinggalan, ya


Siapakah Aku?

Aku hewan yang tinggal di hutan 
Tubuhku mirip kucing
Tapi aku jauh lebih besar
Buluku kuning 
Aku punya loreng-loreng hitam
Tahukah kamu
Siapakah aku?

If You're Happy | Super Simple Songs

If You're Happy | Super Simple Songs



Lagu ini sangat sederhana. Anda juga dapat menggunakan versi bahasa Indonesianya
Lagu ini mengenalkan anak pada anggota tubuhnya dan apa yang dapat dilakukan anggota tubuh itu

Jawaban Permainan Cari Kata Serangga


Serigala dan Ekornya


Seekor serigala berlari sekencang-kencangnya. Di belakangnya, seekor singa kelaparan mengejarnya.
Serigala melihat sebuah gua kecil di kaki bukit. Ia segera menyelinap masuk. Gua itu hanya cukup untuk tubuh serigala. Bahkan ia harus melipat tubuhnya agar bisa masuk.

“Untung tadi aku mendengar singa itu datang,” kata serigala pada dirinya sendiri. “Berkat telingaku yang tajam.”

Kaki depannya menjawab, “Kalau kami tidak membawamu lari, kau sudah tertangkap singa itu.”

“Benar,” jawab serigala. “Kaki-kakiku memang kuat dan cepat.”

“Tapi kami yang menunjukkan gua ini kapadamu,” kata mata kirinya.

“Ya, untung aku punya sepasang mata yang tajam.”

Serigala merasa tubuhnya pegal karena harus meringkuk dalam gua kecil itu. Ia berusaha mengubah letak tubuhnya, tapi ekornya menghalanginya.

Serigala merasa kesal. “Ekor, kamu hanya menyusahkanku saja. Coba aku tidak punya ekor sebesar kamu, pasti aku bisa lari lebih cepat.”

Ekor hanya diam saja.

“Apa jasamu? Hanya membuat gua ini tambah sempit.”

Serigala mendorong ekornya keluar dari gua. “Sana, pergi saja kamu!:

Serigala merasa lebih enak karena ekornya sudah ada di luar gua. Ia bisa meluruskan tubuh dan kakinya.
Tapi... singa masih menunggu di dekat gua. Ia melihat ekor serigala menyembul di mulut gua. Singa langsung menerkam, dan serigala pun tidak bisa lari lagi.


Tubuh kita adalah satu. Walaupun ada yang tidak kamu sukai pada tubuhmu, bagian itu tetap tubuh kita juga. Mencelakakan bagian tubuh kita sama saja mencelakakan tubuh kita sendiri.

Baca artikel kami: Manfaat jigsaw puzzlle untuk anak-anak

Permainan Angka Sudoku

Masukkan angka 1-4 ke dalam kotak-kotak
Tiap baris, kolom harus terisi angka 1-4, tidak boleh diulang dan jangan ada yang ketinggalan

Masuka

Ibu yang baik...


Ibu yang baik punya...
 lantai yang lengket,
dapur yang berantakan, 
tumpukan cucian kotor,
kompor yang kotor, dan...
ANAK-ANAK YANG BAHAGIA

Permainan Cari Kata Serangga

Carilah nama-nama serangga di bawah ini di dalam kotak
Apakah kamu tahu serangga itu?


Quotation


Janji adalah sebuah kata yang besar,
yang dapat menciptakan sesuatu
atau menghancurkan segala sesuatu.

Jangan pernah mengingkari janji kepada anak Anda, anak akan menjadi kecewa, dan bila terjadi berkali-kali, anak tidak mempercayai Anda lagi dan kehilangan respeknya pada Anda.



Anak Itik Buruk Rupa


Dahulu kala, di sebuah peternakan hidup seekor induk itik. Ia sedang mengerami telurnya. Sudah tiba waktunya telur-telur itu menetas. Satu persatu enam ekor anak itik keluar dari telur. Induk itik menghitung, ada enam ekor anak itik. Tapi masih ada satu telur belum menetas. Telur itu lebih besar dari telur yang lain.

Induk itik mulai tidak sabar. Ia ingin membawa anak-anaknya mencari makanan, tapi ia harus menunggu telur terakhir itu menetas. Induk itik sudah ingin meninggalkan telur itu, tapi telur itu mulai pecah dan muncullah seekor anak itik.

Enam anaknya berbulu kuning, anak itik ini bulunya berwarna kelabu. Tubuhnya juga lebih  besar, lehernya lebih panjang. Anak itik yang aneh sekali.

Meskipun heran melihat anak itik yang baru menetas itu, induk itik tetap sayang kepadanya. Ia membawa semua anaknya ke luar kandang untuk mencari makanan.
“Hai, ibu itik,” sapa seekor ayam. “Anak-anak sudah menetas?”
“Tapi mengapa yang satu itu jelek sekali?”
“Selamat pagi, bu ayam.” kata induk itik sambil berjalan terus bersama tujuh anaknya.

Beberapa merpati sedang makan. Ketika keluarga itik lewat, mereka menyapa dengan ramah. Mereka juga bertanya mengapa anak itik itu berbeda dengan saudara-saudaranya. Induk itik balas menyapa, tapi tidak mengatakan apa-apa tentang anaknya.

Anak itik kelabu itu makan lebih banyak dari saudaranya dan tubuhnya cepat sekali bertambah besar. Makin ia besar, makin ia tampak berbeda dengan anak itik yang lain.

Tiap kali mereka berjalan-jalan di peternakan, hewan-hewan lain mengejek mereka. Induk itik hanya berjalan cepat-cepat sambil menunduk. Anak-anak itik lain merasa kesal karena ikut diolok-olok hewan lain. Mereka tidak mau bermain dengannya bahkan tidak mau dekat dengannya.

Induk itik menyayanginya seperti saudara-saudaranya, tapi anak itik  tahu ibunya sedih karena ia jelek sekali. Ia sering menangis sedih ketika ibu dan saudaranya sudah tidur.

Pada suatu hari anak itik pergi meninggalkan peternakan. Ia berjalan sampai ke sebuah kolam. Di sana banyak burung sedang minum dan mandi.

 “Apakah bapak atau ibu pernah melihat anak itik berbulu kelabu seperti aku?” tanya anak itik.
“Aku tidak pernah melihat anak itik yang bulunya kelabu seperti kamu,” kata seekor bangau.
“Setahuku, anak itik bulunya kuning,” kata burung kecil berbulu cokelat. "Mungkin kamu bukan anak itik."

Anak itik berjalan lagi. Tiap bertemu hewan lain, ia selalu bertanya apakah mereka pernah bertemu anak itik berbulu kelabu seperti dia. Tak satu pun pernah bertemu dengan anak itik yang mirip dengannya.

Anak itik menyesal sudah kabur dari peternakan, tapi ia juga tidak tahu jalan pulang. Ia berjalan saja terus, mencari makan seadanya dan tidur di dekat semak-semak.

Pada suatu pagi, anak itik masih tidur. Seorang nenek menangkapnya dan membawanya pulang. Nenek itu memasukkannya ke kandang ayam dan memberinya makanan.

“Kau sudah kenyang,” kata nenek. “Sekarang bertelurlah.” Tiap hari nenek itu mengambil telur ayam di kandang. Ia juga memeriksa apakah anak itik bertelur.

Suatu hari, nenek itu melihat anak itik belum bertelur juga. “Tak apa-apa kalau kamu tidak bisa bertelur,” katanya. “Ayo makan lebih banyak supaya kamu gemuk.”
Anak itik bertanya kepada ayam-ayam betina tetangganya di kandang. “Mengapa aku tidak bisa bertelur?”
“Kamu itik jantan,” jawab seekor ayam cokelat sambil tertawa, “Mana bisa kamu bertelur?”
“Nenek mau membuatmu gemuk, kamu akan dipotong dan dimasak menjadi gulai,” kata seekor ayam putih.

Anak itik ketakutan. Sejak itu ia tidak mau makan. Tubuhnya menjadi kurus dan lemah. Pada suatu hari, setelah mengambil telur, nenek lupa menutup pintu kandang. Anak itik segera lari ke luar kandang dan pergi lauh-jauh.

Anak itik sampai di sebuah kolam besar. Udara sangat dingin, saat itu musim gugur. Sebentar lagi musim dingin. Beberapa jenis burung terbang ke daerah yang udaranya lebih hangat di selatan dan tinggal di sana selama musim dingin. Anak itik tidak mempunyai tempat tinggal dan tidak dapat terbang ke selatan. Bahkan ia tidak tahu apakah itik juga terbang ke selatan.

Musim dingin tiba. Salju turun, udara sangat dingin. Kolam tempat tinggalnya membeku. Ia tidak dapat menemukan makanan. Akhirnya ia hanya diam saja, menggigil kedinginan.

Seorang petani datang. Ia mengambil anak itik itu. Anak itik ingat kepada nenek yang mau memasaknya. Ia ketakutan, tapi tubuhnya terlalu lemah untuk melawan.

Petani itu membawanya pulang. Ia memanggil anak-anaknya. “Lihat apa yang ayah temukan.,” katanya. “Kasihan, ia hampir beku. Bawa dia ke tempat yang hangat dan berilah makanan.”

Anak-anak petani merawatnya dengan penuh sayang. Anak itik mejadi kuat kembali, bahkan bertambah gemuk dan sehat. Anak itik tidak berani melarikan diri karena sekarang masih musim dingin. Ia sudah bertekat, begitu udara tidak terlalu dingin, ia akan segera kabur. Ia tidak mau menjadi gulai itik.

Tapi ternyata ia salah sangka. Musim semi tiba. Petani dan anak-anaknya membawa anak itik ke kolam tempat ia ditemukan hampir mati beku. “Pergilah,” kata petani. Mereka menunggu anak itik masuk ke kolam lalu mereka pergi.

Anak itik berenang di kolam. Tiba-tiba sekawanan angsa datang dan mendarat di kolam. Bulu mereka putih bersih. Leher mereka panjang dan indah.

Anak itik takut mereka  akan mengejeknya. Ia berenang menjauh. Tapi seekor angsa memanggilnya, “Hai, kenapa kami tidak pernah melihatmu?”
"Kamu tidak tinggal di sini?" tanya angsa lain

Angsa-angsa yang lain ikut memperhatikannya.  Anak itik menunduk. Ia melihat bayangannya di permukaan kolam. Betapa terkejutnya ia, bukan anak itik jelek yang dilihatnya, tapi seekor burung putih cantik seperti angsa-angsa yang mengerumuninya. Anak itik yang buruk rupa tidak pernah menyadari bahwa ia sebenarnya adalah seekor angsa.

Pesan untuk orang tua
Gunakan cerita ini ntuk mengajarkan karakter kepada anak-anak
Anda dapat menggunakan pertanyaan di bawah ini

  • Bolehkah kamu mengejek teman?
  • Baikkah bila kamu tidak mau mengajak temanmu bermain karena kamu tidak suka penampilan mereka? 
Penampilan fisik sering menjadi bahan ejekan dan bullying. Ajarkan anak untuk menghadapi ejekan dan bully dengan baik dengan mengembangkan rasa percaya dirinya.

Baca juga cerita Anak Gembala Pembohong

Tips Memilih Tas Sekolah


Liburan sekolah sudah tiba. Sebentar lagi anak-anak memasuki tahun ajaran baru.  Sekarang waktunya berbelanja alat sekolah, termasuk tas sekolah

Pilihlah tas sekolah anak dengan cermat, karena  tas yang kurang tepat atau terlalu berat dapat menyebabkan postur tubuh anak berubah sehingga menyebabkan nyeri punggung, bahu dan leher dan juga sakit kepala .  Bila anak menggunakan tas yang kurang pas untuk tubuhnya dalam jangka waktu lama, bahkan dapat menyebabkan cedera punggung.

Bagaimana memilih tas sekolah yang sesuai untuk anak Anda?

Ringan                                                                                   
Anak-anak sering perlu membawa buku dan barang lain yang cukup banyak. Pilihlah tas yang ringan agar tidak menambah beban. Ajarkan anak mengatur buku dan barang bawaan sehingga tas seimbang.  Anak hanya membawa buku dan barang dibutuhkan pada hari itu saja. Bila anak harus membawa  botol air minum atau bekal, sediakan tas lain yang dapat dijinjing. Sebaiknya anak membawa beban tak lebih dari dari 2/5 berat badannya.  Anak sebaiknya tidak membawa tasnya selama lebih dari 30 menit. Ingatkan anak untuk sesekali meletakkan tasnya.


Jenisnya
Tas backpack (ransel) lebih nyaman daripada tas dengan satu tali.
Tas satu tali memberikan beban pada satu sisi bahu saja, yang dapat mengakibatkan anak harus menyesuaikan bahkan menjadi miring.   
Ajarkan anak mengatur buku dan barang lain agar beban seimbang. Letakkan barang yang paling berat pada dasar tas dan pada bagian belakang tas sehingga menempel pada punggung anak.  Tas ransel dengan tali tambahan di pinggang lebih nyaman lagi, tapi mungkin anak-anak kurang menyukainya.

Tali 
Pilih tas dengan tali cukup lebar dan panjangnya dapat disesuaikan, sehingga dapat membagi beban dengan seimbang. Tali tas sebaiknya memiliki lapisan dan cukup tebal. 
Atur agar letak tas menempel pada punggung anak dengan posisi yang tepat.  Ketika anak membawa tas, pastikan tubuhnya tegak dan nyaman, tidak melengkung ke depan atau ke belakang karena harus menyesuaikan dengan panjang tali atau berat beban.

Ukuran 
Pilihlah tas yang tidak lebih lebar dari badan anak. Ketika anak membawa tas,  panjang tas sebaiknya tidak melebihi pinggang anak. Tas yang terlalu tebal  sehingga terlalu ke belakang juga sebaiknya dihindari.  Sesuaikan tas dengan barang bawaan anak. Bila tas terlalu besar, barang-barang di dalamnya dapat bergeser-geser sehingga anak tidak nyaman

Model bagus vs. tahan lama
Kedua hal ini perlu Anda perhatikan. Tasnya tidak mudah rusak tapi anak tidak suka memakainya. Tas dengan model yang disukai anak, tapi cepat rusak. Jadi pilihlah tas yang cukup kuat dan nyaman dipakai, dengan model yang disukai anak Anda!