Serupa tapi Tak Sama

Kedua gambar ini tampak serupa tapi ada perbedaan. 
Dapatkah kamu menemukan perbedaannya?

Deret Angka

Angka mana yang mengikuti deret angka :
1. 9, 18. 28 ,,,?




Sumber: www.bhavinionline,com

Gambar Dari Kain Perca

Kumpulkan sisa kaim perca tiap Anda menjahit.  Ajak si kecil berkreasi dengan membuat gambar dengan menenpelkan kain perca pada kartu atau potongan kertas besar.

Tanyakan kepada anak , "Apa yang dapat kita buat dari warna-warna indah ini?" Bila anak ragu, sarankan, "Bagaimana jika Kelinci atau wajah badut?" 
Bantu Si kecil memotong kain perca, mulai dari potongan yang besar lebih dulu. Biarkan anak membuat gambar sesuai kreativitasnya sendiri.

Aktivitas ini mengenbangkan kreativitas anak sambil memberi kesempetan mengembangkan indera peraba dan sentuhan. Sesuai untuk anak berusia 3 - 5 tahun.

Ada berapa bujursangkar?


Ada berapa bujursangkar dalam gambar ini ? 


Sumber : www.alfa.img.com 

Siapakah Aku?


Aku sejenis burung,
Tubuhku sangat kecil
Makanan utamaku madu
Aku satu-satunya jenis burung yang dapat terbang mundur 
Siapakah aku?

Kutipan


Elonen. Anak Laki-laki Yang Berubah Menjadi Batu

Elonen. Anak Laki-laki yang Berubah menjadi Batu
     
Pada suatu hari, Elonen membuat perangkap untuk menangkap burung. Seekor burung kecil memanggil-manggilnya, “Ayo. Tangkap aku!” Elonen menyelesaikan perangkapnya, dan burung itu terus memanggilnya.

Elonen selesai membuat perangkap burungnya dan menangkap burung itu. Ia meletakkan burung iti di sebuah wadah di rumahnya dan pergi berenang bersama teman-temannya.
Ketika Elonen sedang pergi, neneknya merasa lapar. Maka ia memakan burung  itu. 

Elonen pulang dan   mendapati burungnya sudah tidak ada lagi. Ia menjadi sedih sehingga ingin pergi dari rumah dan tidak pernah kembali. Ia pergi ke hutan dan bejalan jauh sekali.  Ia menemukan sebuah batu besar.  Elonen berkata, “Hai, batu, bukalah mulutmu dan  telanlah aku.”     Batu itu ter buka dan menelan anak laki-laki itu.   


Nenek Elonen merasa sangat kehilangan ketika anak itu hilang. Ia mencarinya kemana- mana. Ketika ia lewat di dekat batu besar itu, ia berteriak, “Cucuku, di sini kau rupanya!”  Wanita tua itu berusaha mengeluarkan cucunya dengan membuka batu itu, tapi ia tidak dapat melakukannya. Ia meminta bantuan beberarapa ekor kuda untuk manendang batu itu,  tapi mereka tidak dapat memecahkan batu itu. Kemudian ia minta bantuan kerbau untuk menanduk batu itu tapi tanduk mereka malah patah.  Beberapa ekor ayam membantu dengan mematuk batu itu, tapi tak berhasil. Bahkan petir hanya dapat menggoncang batu itu, tidak dapat memecahkannya. Nenek Elonen hanya dapat menangisi cucunya yang berubah menjadi batu itu.

Apa Yang Menyebabkan Gempa Bumi?



Kamu pasti pernah mendengar tentang gempa bumi. Apa sebenarnya gempa bumi itu?  Gempa bumi adalah getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi pada lapisan bumi. Bumi kita ini memang terdiri dari banyak lapisan. Gempa bumi bisa jadi kuat sehingga menimbulkan kerusakan pada suatu daerah yang luas dan membahayakan manusia penghuninya.

Kekuatan gempa bumi diukur dengan alat yang disebut seismograf yang menunjukkan getaran bumi dengan angka yang disebut skala Richter. Gempa bumi dianggap lemah bila berkekuatan 3 Richter, tapi gempa bumi berkekuatan 7 Richter atau lebih dapat menimbulkan kerusakan pada daerah yang lebih luas, tergantung pada kedalaman sumber gempa itu.

Apa penyebab gempa bumi? Ada dua penyebab gempa bumi, yaitu pergeseran atau  benturan lempengan tektonik disebut gempa bumi tektonik dan  karena letusan gunung berapi yang disebut gempa bumi vulkanis.

Lapisan bumi terdiri dari beberapa lempengan dengan lapisan luar “mengapung” di permukaan bumi. Lempengan-lempengan yang ada di bagian dalam bebas bergerak perlahan-lahan, sehingga mungkin mereka saling mendekat atau menjauhi dan juga saling menggesek atau bertabrakan. Banyak gempa bumi terjadi pada tempat lempengan saling bergesek atau berbenturan.

Gempa bumi tetktonik utama diawali dengan perubahan aktivitas pada lempengan bumi. Gempa ini mungkin berupa getaran ringan ketika lempengan bergerak, atau getaran ketika dua lempengan saling melekat untuk sementara. Setelah itu mungkin terjadi getaran yang terjadi karena kedua lempengan bergerak lagi ke posisi yang baru. Getaran yang terjadi dapat mengakibatkan bangunan-bangunan di permukaan bumi yang berdekatan dengan aktivitas lempengan di dalam bumi menjadi retak atau bahkan runtuh.

Gempa bumi vulkanis lebih jarang terjadi dibandingkan gempa bumi tektonik. Ketika sebuah gunung berapi meletus, terjadi gempa bumi yang biasanya berjarak 16 – 32 kilometer di sekitar gunung berapi.

Gunung berapi yang dapat meletus dengan hebat biasanya menghasilkan lava yang bersifat asam. Lava asam cepat menjadi dingin dan membeku dengan cepat ketika terkena udara. Hal ini menyebabkan sumbatan pada saluran udara gunung berapi yang gunanya untuk mengurangi tekanan pada gunung berapi. Gunung berapi meletus untuk membuang sumbatan ke luar dari saluran udaranya.

Gunung berapi akan meletus ke arah bagian gunung yang paling lemah sehingga letusan gunung berapi tidak selalu ke arah atas.  Tekanan yang besar di dalam gunung berapi dapat menyebabkan gempa bumi hebat.

Sumber
http://www.universetoday.com/82050/how-earthquakes-happen/https://en.wikipedia.org/wiki/Earthquake