Gagak Tua yang Cerdik


Dahulu kala, berdiri sebatang pohon beringin di tepi sebuah kota kecil. Ribuan burung gagak tinggal di pohon itu. Di dekat puhon beringin itu ada sebuah gua di mana tinggal ribuan gurung hantu.

Raja burung hantu ditemani pengawal-pengawalnya berburu burung gagak di malam hari. Dalam waktu singkat ribuan gagak tewas. Alasannya karena gagak tidak dapat dengan jelas di malam hari sehingga tidak dapat menghindar dari serangan burung hantu. Sedangkan penglihatan burung hantu pada malam hari lebh baik dari pada siang hari.

Raja gagak sangat berduka karena banyak rakyatnya yang tewas.  Ia memanggil rakyatnya untuk membicarakan cara menghentikan masalah itu.

Setelah pembicaraan yang panjang. Para gagak setuju untuk melakukan sebuah sandiwara agak jauh dari gua burung hantu. Pada hari berikutnya, seekor gagak  tua ditemukan dalam keadaan luka parah oleh pwngawal raja burung hantu. Para burung hantu tidak tahu bahwa gagak itu hanya pura-pura. Burung gagak itu mengatakan bahwa ia  disiksa oleh teman-temannya para gagak karena ia mengatakan  bahwa para burung hantu lebih cerdas, dan kuat, mereka layak menjadi raja bangsa burung.

“Kita harus membantu gagak itu sampai ia senbuh dari luka-lukanya,” kata raja burung hantu. “setelah itu kita dapa memanfaatkan gagak tua itu untuk menghancurkan bangsa gagak.”

Gagak tua itu segera menemukan tempat di kerajaan burung hantu. Banyak menteri burung hantu menjadi temannya, hanya satu atau dua menteri burung hantu yang tidak suka padanya karena menganggapnya tetap dari bangsa musuh. 

Gagak tua itu tetap tinggal di gua burung hantu walaupun ditentang oleh bebrapa menteri burung hantu.

Pada suatu siang ketika para burung hantu tidak dapat melihat dengan jelas, gagak tua itu menumpuk balok-balok kayu di mulut gua dan menyalakan api.  Api menyala hebat dan semua burung hantu terbakar.


Membangun Menara Balok


Yang Anda perlukan;
Balok mainan berbagai warna, bentuk dan ukuran
Apa yang harus dialkukan:
·       Ajak anak bermai n dengan balok di lantai
·       Bangun menara dari balok. ceritakan apa yang sedang anda lakukan
·       Setelah menara selesai, rubuhkan menara, atau minta anak melakukannya.
·       Ulangi  permainan
·       Ketika  Anda membangun menara, mintalah anak membantu misalnya, “Tolong ambilkan balok yang besar itu,” atau “Tolong ambilkan balok merah.” Dengan demikian anak juga belajar tentang warna, bentuk, ukuran.


Permainan ini cocok untuk anak usia 1-2 tahun                                                               

Teka Teki Silang




Melindungi Anak dari Kekerasan fisik dan Kejahatan Seksual


Tips Parenting Praktis

ShareShare 25 Short Parenting Tips T
Simak Tips parenting yang ditulis Rachel Wise pada  di Linkedin.dan blog www.educationandbehavior.com.
  • Katakan kepada anak Anda tiap hari, “Aku mencintaimu.”
  • Peduli terhadap kreativitas anak.
  • Menaruh minat pada apa ysng dilakukan anak Anda.
  • Memberikan kepada anak kebebasan sebanyak mungkin.
  • Menjadikam keamanan dan kesehatan anak Anda prioritas utama.
  • Makan bersama anak Anda.
  • Menciptakan tradisi untuk membangun kenangan.
  • Beri tahu anak Anda ketika ia membuat Anda bangga.
  • Bermain bersama anak Anda.
  • Ajarkan ana Anda untuk berbagi.
  • Memasak atau membuat kue bersama anak Anda.
  • Berikan dan ajarkan empati kepada anak Anda.
  • Biarkan anak Anda menjelajahi lingkungannya, jatuh, membuat kesalahan dan kemudian bangun kembali.
  • Belajar mengenal anak Anda.
  • Biarkan anak Anda membuat pilihan sesering mungkin.
  • Berikan makanan sehat kepada anak Anda.
  • Berikan anak Anda waktu untuk bersantai.
  • Dorong anak Anda berolah raga.
  • Beroah ragalah bersama anak Anda.
  • Fokuslah hal-hal yang positif pada anak Anda.
  • Dengarkan anak Anda tanpa menghakimi 
  • Biarkan anak Anda menangis di bahu Anda.
  • Jangan pernah menerima anak Anda apa adanya.
  • Cintai anak Anda tanpa syarat·         Share

Acak-acak Kata

Berikut ini ada beberapa nama hewan tapi ditulis tidak beraturan. Tebaklah nama hewan yang benar!

RUKANGUG
BAWIKAW
LUNBONG
ASUR
MIURAHA
KADAB
NYETOM

Kotbah Nasarudin Hoja


Pada suatu hari Nasarudin Hoja diundang untuk menyampaikan sebuah kotbah. Ketika ia bertemu dengan jemaah Hoja berkata, “Tahukah kamu apa yang akan kukatakan?” Jemaah menjawab “Tidak.” Kemudian Hoja Mengumumkan, “Aku tidak ingin berbicara kepada orang yang tidak tahu apa yang akan kukatakan.” Lalu ia pergi begitu saja.

Orang-orang itu merasa malu dan mengundang Hoja lagi keesokan harinya. Kali ini ketika Hoja mengjukan pertanyaan yang sama, mereka menjawab bahwa mereka sudah tahu. Hoja berkata, “Karena kalian sudah tahu apa yang ingin kukatakan, aku tidak perlu membuang waktu kalian lagi.” Hoja pun meninggalkan mereka.

Sekarang orang-orang itu benar-benar merasa bingung. Mereka memutuskan untuk  mengundang Hoja sekali lagi minggu berikutnya. Sekali lagi Hoja menanyakan hal yang sama, “Kalian tahu apa yang akan kukatakan?” Sekarang setengah dari jemaah mengatakan “Ya” sedangkan sisanya mengatakan “Tidak.” Hoja menjawab ,”Kalau begitu kalian yang sudah tahu bisa memberi tahu kalian yang belum tahu.” Hoja pun pergi.

Apakah Orang Tua Adil Kepada Anak-anak Mereka?


Sayangnya, anak-anak tidak selalu berpikir orang tua mereka bersikap adil kepada mereka.

Seorang anak berumur 10 tahun berkata, “Ibu selalu berteriak kepadaku. Ibu tidak pernah mengatakan apa-apa kepada adikku . Hanya karena ia masih kecil ia boleh berbuat apa saja.” Anak lain mengeluh, “Kakakku selalu mendapat uang saku lebih besar.” “Abangku boleh menginap di rumah temannya karena ia anak laki-laki.” Anak yang lain mengeluh, “Ayah selalu membela adi perempuanku bila kami bertengkar."

Sikap  orang tua  berawal dari niat baik. Orang tua mana pun ingin benar-benar adil dan memberi semua anak mereka perlakuan yang sama tanpa diskriminasi. Sebagian orang tua berusaha keras untuk tidak kehilangan kesabaran kepada salah satu anak agar dapat bersikap adil kepada semua anaknya.  Mereka berusaha menerapkan aturan-aturan disiplin yang sama kepada semua anaknya. Namun sekeras apapun usaha mereka, anak-anak tetap mengeluh bahwa orang tua tidak adil kepada mereka.

Orang tua ingin mengasuh anak-anak tanpa diskrimasi diantara mereka, kelihatatannya itu yang terbaik tapi sebaiknya orang tua menggunakan teori atau panduan dalam mengasuh anak-anaknya. Orang tua yang merasa bersalah ketika anak-anak menuduh mereka bersikap tidak adil tidak dapat selalu bersikap adil.

Selalu bersikap adil adalah ekspektasi yang tidak realistik bagi orang tua karena mereka karena mereka tidak memperhitungkan kesalahan manusia dan kapasitas mereka untuk salah menilai suatu situasi dan bereaksi terlalu berlebihan. Bila Anda dapat bersikap adil, jangan kecewa bila Anda melenceng dari arah semula. Bagaimanapun orang tua adalah manusia!

Bila orang tua berpikir mereka dapat selalu bersikap adil, mereka harus menyadari bahwa mereka bukan sedang menerapkan disiplin kepada sepasukan tentara. Masing-masing anak berbeda dan mempunyai temperamen sendiri. Ada anak yang mudah diajak bicara   dan mengerti. Sementara anak lain mungkin keras kepala dan perlu dididik lebih keras. Orang tua tidak dapat menerapkan satu pendekatan untuk semua anak. Beberapa anak harus diajak bicara lebih keras dan lebih banyak karena tidak merespon pendekatan disiplin yang lain.

Orang tua juga harus ingat bahwa bersikap adil secara kaku  justru tidak memberikan hak anak-anak. Anak-anak berhak mendapatkan pujian khusus untuk mereka dan hak astimewa atas kebutuhan mereka. Jika Anda tidak  memberikan hak-hak itu, mereka akan merasa diabaikan dan tidak dicintai.

Sulit bersikap adil kepada pertangkaran anak-anak bila Anda tidak dapat mengidentifikasi apa yang terjadi, siapa yang mulai pertengkaran dan siapa yang menyelesaikannya. Masing-masing anak akan menceritakan versinya sendiri, tapi Anda tidak boleh memenangkan cerita salah satu anak terhadap yang lain. Anda harus menyesuaikan dengan situasi anak-anak Anda, walaupun satu atau lebih anak Anda merasa diperlakukan tidak adil.

Jadi daripada berusaha keras menjadi orang tua yang adil tapi perbanyak usaha berusaha agar anak-anak Anda merasa dicintai.

Sumber: http://www.eklavya.org/parentsfair.html


Mengapa Darah Berwarna Merah?


Darah berwarna merah karena hemoglobin di dalam sel darah merah kita. Hemoglobin adalah protein yang membentuk molekul yang rumit bersama molekul zat besi yang mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi dapat memantulkan sinar merah da m karena banyaknya zat besi dalam darah kita, maka darah kita terlihat merah. Ketika darah mengandung banyak oksigen, misalnya ketika baru kekuar dari paru-paru. Darah trlihat berwarna merah terang. Ketika darah sudah banyak melepaskan oksigen, darah berwarna merah gelap.