Kisah Perut Dan Anggota Tubuh Lainnya
Pada suatu hari semua
anggota tubuh mengobrol. Mereka semua mengeluh, mereka yang mengerjakan semua
pekerjaan sedangkan Perut mendapat semua makanan.
Maka mereka mengadakan
pertemuan. Setelah diskusi yang panjang, mereka memutuskan untuk mogok kerja
hingga Perut mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Selama satu atau dua
hari, Tangan tidak mau mengambil
makanan, Mulut tidak mau menerima makanan,
dan Gigi tidak mau mengerjakan apa-apa.
Tapi setelah satu atau dua
hari, Angota- anggota tubuh mulai merasa tidak sehat. Tangan hampir tak dapat
bergerak. Mulut kering dan pecah-pecah. Kaki tidak dapat menyangga anggota
tubuh lainnya.
Jadi mereka menyadari bahwa walaupun Perut tak banyak
bicara juga melakukan tugasnya untuk seluruh tubuh , dan bahwa mereka semua
harus bekerja agar tubuh tetap sehat.
Menjadi Orang Tua Penyaba
Kesabaran
adalah landasan utama bagi keberhasilan orang tua dalam mengasuh anak. Kesabaran adalah cara yang paling efektif dalam mengasuh anak dan juga
yang paling nyaman dirasakan anak. Namun di jaman yang serba sibuk dan penuh
dengan stress ini, kesabaran makin sulit didapatkan.
Saya bukanlah
orang tua yang paling penyabar, justru saya merasa bahwa kesabaran adalah skill
yang paling sulit dikuasai. Tapi saya merasakan banyak kemajuan. Saya percaya kesabaran adalah sama halnya dengan kebiasaan
baik lainnya, jika terus menerus dilatih maka saya akan lebih trampil lagi
dalam bersabar.
Berikut tips
favorit yang saya coba dan paling membantu:
- Tarik napas panjang. Begitu anda mulai merasakan ketidaknyamanan, tarik napas panjang 3 kali. Buang amarah anda bersama napas yang anda hembuskan.
- Berhitung sampai 10. Ini tip yang sangat sederhana dan sangat manjur. Amati emosi anda, ketika anda mulai merasa frustrasi atau marah, STOP! Hitung perlahan dari 1 sampai 10.
- Break Time. Pisahkan diri anda dari anak. Anda bisa jalan keluar ruangan selama 5 menit, untuk memikirkan konflik yang terjadi dan memikirkan jalan keluarnya. Kalau anda membutuhkan waktu yang lebih banyak, ijinkan anak menonton TV atau Video selama setengah jam. Gunakan waktu itu untuk mengembalikan energi anda dan mendinginkan pikiran.
- Pikirkan kebutuhan anak. Seringkali kita tidak sabar karena kita lupa bahwa anak kita masih kecil dan perlu bantuan untuk menjalankan tugasnya. Pastikan bahwa ekspektasi anda sesuai dengan usia dan kemampuan anak.
- Tertawa. Anda hanya perlu mengingatkan diri anda untuk tertawa terbahak-bahak .
- Pause and Think. Pikirkan, apa yang hendak anda ajarkan atau tularkan kepada anak? Apa yang penting saat ini ?
- Kesempatan. Bagaimana anda bisa menggunakan kesempatan ‘konflik’ untuk mengajarkan sesuatu pada anak anda ? Apakah anda ingin mengajarkan bahwa ‘kesalahan adalah hal yang lumrah ?’ atau ‘anda memberikan anak kebebasan untuk mengekspresikan emosinya?’
- Bayangkan ada penonton. Bayangkan anda mempunyai audiens yang mengamati interaksi anda bersama anak anda. Bagaimana sikap anda di hadapan para audiens? Apakah anda akan tetap menunjukkan reaksi keras anda atau sebaliknya?
- Idola. Carilah seorang idola yang memiliki kesabaran luar biasa yang anda idam-idamkan. Tanyakan pada diri anda, bagaimana kira-kira ibu ‘T’ menghandel situasi ini?
- Catat. Anda bisa menggunakan hp atau buku harian untuk mencatat kemarahan anda. Hal ini sangat menolong anda untuk mengevaluasi pola kemarahan. Selanjutnya anda bisa memikirkan solusinya.
- Visualisasi. Melalui evaluasi catatan kemarahan anda, anda membuat solusi agar masalah yang sama tak terulang lagi. Selanjutnya anda bisa berlatih membayangkan ‘skenario konflik’ di benak anda. Cobalah beberapa skenario solusi. Ketika konflik nyata terjadi, anda akan lebih siap dalam bereaksi.
Tak ada kata
terlambat untuk menjadi orang tua penyabar!
Apakah Kucing ini Naik atau Turun?
Kucing ini sedang berjalan di tangga.
Pertanyaannya apakah ia sedang naik atau turun?
Sumber: www.bhavinionline.com
Langganan:
Postingan (Atom)