Membantu Anak Mengerjakan PR



Anak-anak sering mengalami kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah atau PR. Orang tua sering menjadi frustrasi karena anak-anak tidak dapat mengerjakan PR, atau yang lebih buruk lagi, tidak mau mengerjakan PR. Bagaimana cara kita membantu anak mengerjakan PR?

Mengapa guru memberi PR?
“PR dirancang untuk membantu pelajar memperkuat konsep-konsep kunci, memproses, dan menyerap informasi baru, memberi waktu untuk lebih banyak latihan untuk mempelajari suatu keahlian dan memantau seberapa banyak mereka belajar,” kata guru
Susan Becker, M. Ed. PR diberikan tergantung ketentuan masing-masing sekolah, juga tergantung kepada masing-masing guru.

PR untuk anak-anak, bukan orang tua
Tugas orang tua adalah memastikan PR  diselesaikan dengan baik dan memeriksa kesalahan yang dilakukan anak-anak dan melihat apa yang bisa dipelajari dari sana. Guru biasanya menggunakan PR untuk mengetahui apa yang sudah dipelajari anak-anak. Sama dengan orang tua, Anda dapat mengetahui dari PR anak, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak. Mungkin anak Anda selalu membuat banyak kesalahan ketika mengerjakan soal matematika, Anda dapat membantu mengajarkan cara menyelesaikan soal dengan benar. Bila Anda yang mengerjakan PR untuk anak Anda, lambat laun anak Anda tidak mau lagi berusaha, bahkan meminta Anda untuk mengerjakan PR untuknya.

Jangan alih tugas lainnya
Sering terjadi, ketika anak mendapat tugas, seperti prakarya, orang tualah yang mengerjalannya. Tugas orang tua adalah mensuport anak, menyediakan bahan-bahan yang diperlukan dan mengajarkan anak mengerjakan tugasnya. Sediakan tempat yang nyaman untuk bekerja, misalnya bersih, cukup cahaya dan cukup luas. Anda dapat menyediakan meja makan untuk mengerjakan tugas, tapi biarkan saja bila anak memilih bekerja di kamarnya atau di teras rumah.

Perhatikan irama anak Anda dan temukan waktu yang tepat untuknya
Ada anak-anak yang paling baik mengerjakan PR sepulang sekolah. Anak-anak lain memerlukan istirahat lebih lama atau melakukan aktivitas lain dulu sebelum mengerjakan PR. Sebagian besar anak perlu makan dulu, baik makan besar atau snack.
Tentukan waktu yang paling tepat seperti sepulang sekolah, sesudah makan siang, sesudah tidur siang dan mandi sore, atau setelah makan malam. Usahakan anak selalu mengerjakan PR pada waktu yang sama dari hari ke hari.

Temukan cara belajar yang paling baik
“Carilah cara terbaik anak Anda belajar. Beberapa anak mengeja dengan menulis kata-kata, sementara bagi anak-anak lain menutup mata dan membayangkan dan mengucapkannya adalah cara yang terbaik,” saran Susan Becker, M. Ed. “Suara lingkungan juga penting,” kata Michael Thompson, Ph.D. “Ada anak yang memerlukan suasana yang sepi dan tenang, anak-anak lain suka belajar sambil mendengarkan musik, bahkan ada juga anak-anak yang belajar paling baik di tengah suara-suara sehari-hari.”

Tetap dekat tapi tidak perlu mengawasi
Usahakan Anda berada dekat dengan anak ketila mereka mengerjakan PR, tapi Anda tidak perlu selalu mengawasi dengan ketat. “Idealnya, orang tua membaca di dekat anak yang sedang mengerjakan PR, karena Anda dan anak dapat melakukan aktivitas edukasional bersama-sama. Bila Anda tidak selalu berada di rumah, mintalah orang dewasa lain memantau dan memastikan anak-anak mengerjakan PR dengan baik.” Kata  Michael Thompson, Ph.D.

Batasi penggunaan Media Limit media exposure. 
Matikan TV atau pemutar musik (kecuali anak Anda memerlukan musik waktu belajar). Ijinkan anak Anda menggunakan komputer hanya bila ia memerlukannya untuk mengerjakan tugasnya. Anda dapat menanyakan kepada anak, berapa waktu yang ia perlukan untuk mengerjakan PR dan melakukan negosiasi. Jangan lupa, TV juga harus dimatikan untuk Anda juga.

Beritahu guru bahwa Anda membantu anak mengalami kesulitan
“Bila anak Anda membutuhkan  bantuan atau tidak memahami pelajaran, beritahu gurunya. Buat janji untuk bertemu dengan guru, atau buat catatan untuk guru,” saran Michael Thompson, Ph.D. Bila anak menolak, jelaskan bahwa PR digunakan untuk berlatih apa yang sudah dipelajari dan menunjukkan kepada guru bagian mana yang perlu dipelajari lebih banyak lagi. Memberi tahu guru bahwa anak mengalami kesulitan adalah tugas orang tua.

Banyak orang tua merasa mereka harus “memaksa” anak-anak mengerjakan semua PR nya. Akibatnya, orang tua terjebak dalam perdebatan dengan anak-anak.  Semantara itu anak-anak menganggap belajar membuat frustrasi dan hal yang buruk.
Berikut beberapa tips lain membantu anak mengerjakan P

  • Bantu anak hanya ketika mereka meminta bantuan Anda
  • Hindari menciptakan ketergantungan anak. Katakan, “Kamu harus mengerjakan sendiri, Ibu hanya membantumu sehingga lain kali kamu dapat mengerjakan sendiri tanpa Ibu.”
  • Berikan bantuan bila anak berusaha dan mengerjakan lebih banyak daripada Anda
  • Ingatlah bahwa lebih baik anak mendapat nilai jelek untuk PR nya daripada anak menganggap bahwa orang tua bertanggung jawab memaksa mereka mengerjakan PR dan tugas-tugas lain.

Sumber:
https://www.loveandlogic.com
http://www.pbs.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar