Mengajarkan Pengendalian Diri Kepada Anak-anak (Bagian 4) – Kemampuan Mengendalikan Kemarahan



Merasa marah adalah reaksi alami terhadap beberapa pengalaman yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mengajarkan anak-anak bagaimana menangani emosi ini secara efektif pada usia dini akan meningkatkan kemampuan individu mereka untuk mengatasinya dan dapat meningkatkan toleransi mereka. Pada saat ini dimana kekerasan di sekolah dan masyarakat meningkat, mengajarkan anak-anak untuk secara efektif menangani kemarahan dan memilih tindakan sosial untuk memecahkan masalah adalah tugas penting untuk guru dan orang tua.

Mengajarkan anak-anak langkah-langkah pemecahan masalah:
  1. MENGENALI rasa marah (muka merah, tangan terkepal, kemungkinan anak menangis)
  2. MENGHITUNG sampai 10.
  3. MEMIKIRKAN kemungkinan tindakan yang dilakukan: 

  • Menghindar untuk saat ini.
  • Rileks dan menarik napas panjang beberapa kali.
  • Memberitahukan orang tersebut mengapa anda marah

    4. Melakukan pilihan yang terbaik.  

Aktivitas membedakan tindakan yang baik dan buruk
Anak-anak kecil dapat belajar memahami bagaimana mengenali pilihan mereka ketika menghadapi situasi yang memancing kemarahan dan mereka akan mempelajari kemampuan independen untuk mengambil keputusan sosial.Aktivitas ini membutuhkan kertas seukuran poster dan crayon atau spidol.
Petunjuk:
  1. Katakan kepada anak anda bahwa ia harus mendengarkan baik-baik karena ia harus memutuskan apa yang harus ia lakukan
  2. Buat dua kolom di kertas berjudul “Baik” dan “Buruk”
  3. Bacakan skenario pertama pada daftar di bawah dan mintalah anak memikirkan beberapa tindakan yang pernah ia lihat atau lakukan pada situasi yang serupa. 
  4. Kemudian mintalah ia memutuskan apakah tindakan itu baik atau buruk. (Mungkin anda perlu membimbing anak dengan bertanya, misalnya “Bagaimana wajah orang itu? Bagaimana sikap tubuhnya? Menurutmu bagaimana perasaan orang itu? Apa yang terjadi?

Akhirnya, beri tanda “X” besar pada kolom “Buruk” dan tulislah jawaban baik pada selembar kertas poster lain yang dapat digantung di suatu tempat (Kamar anak, ruang belajar, dll.) sebagai pengingat. Doronglah anak menggambar ilustrasi pada poster tersebut.
Contoh situasi:
  • Anak tetangga mengatakan sesuatu yang tidak kamu sukai tentang dirimu.
  • Temanmu merusakkan mainan baru yang kamu dapat ketika berulang tahun.
  • Mama tidak mengijinkan kamu pergi nonton film bersama temanmu dan keluarganya.

Bukan hanya anak marah, orang tua juga marah. Tunjukkan kepada anak-anak cara positif menghadapi kemarahan.
Kenali perasaan marah anda sendiri. Anak-anak dengan cepat merasakan bahwa anda marah. Mengatakan, “Mama marah. Mama kesal. Aku benar-benar marah,” mengajarkan anak untuk membicarakan perasaan marah mereka sendiri.
Jelaskan mengapa anda merasa marah. Anak-anak sering mengira merekalah penyebab kemarahan anda. Pernyataan seperti “Papa benar-benar marah karena mobil tidak dapat dihidupkan,”membantu anak memahami mengapa anda marah.
Hadapi rasa marah dengan positif. Anda dapat mengatakan kepada anak-anak, ”Mama benar-benar marah karena pot bunga itu pecah. Mama mau menenangkan diri sebentar di teras, kemudian kita akan membicarakan apa yang terjadi.”


Sumber:

Behavior Problems, Teaching Young Children Self Control Skills, The National Association of School Psychologists, http://www.nasponline.org/resources/handouts/behavior%20template.pdf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar