Kisah Ayam Merah Kecil


Dahulu kala, di sebuah peternakan, hidup seekor ayam merah kecil. Ia berteman dengan anjing pemalas, kucing yang selalu mengantuk dan bebek kuning yang cerewet.

Pada suatu hari ayam merah kecil menemukan beberapa bulir gabah di tanah. Ia lalu berpikir untuk menanam gabah itu.

Ayam merah kecil bertanya kepada teman-temannya, “Siapa mau membantuku menanam gabah ini?”

“Guk! Aku tak mau,” kata anjing pemalas.

“Aku juga tidak, meooong...!” kata kucing sambil menguap.

“Kwek, kwek, aku juga tak mau, kwek!” kata bebek kuning cerewet.

“Kalau begitu aku akan menanamnya sendiri," kata ayam merah kecil.

Maka ayam merah kecil menanam gabah itu sendiri. Bulir-bulir gabah itu tumbuh menjadi tanaman padi yang subur. Ayam merah kecil merawat tanamannya dengan baik, hingga tiba saatnya memanen padinya.

Ayam merah kecil bertanya kepada teman-temannya, “Siapa mau membantuku memanen padi?”

“Aku tak dapat membantumu, guk!” salak anjing pemalas sambil berbaring.

“Aku juga tidak, meong!” kata kucing tukang tidur.

“Kwek, aku sedang sibuk, kwek,” kata bebek kuning cerewet.

“Kalau begitu aku akan melakukannya sendiri,” kaya ayam merah kecil. 

Ayam merah kecil  memanen tanaman padinya sendirian.

Setelah selesai panen, ayam merah kecil bertanya kepada teman-temannya, “Siapa mau membantuku membawa padi ini ke penggilingan padi?”

“Guk!” kata anjing pemalas, “Maaf, aku tidak bisa.”

“Meong,” kata kucing sambil berjalan berputar-putar bersiap-siap untuk tidur, “Tidak mau, ah.”

“Kwek, kwek!,” kata bebek kuning cerewet dengan berisik, “Aku di sini saja.”

“Kalau begitu, aku pergi sendiri,” kata ayam merah kecil.

Ayam merah kecil berjalan sendirian ke penggilingan padi. Ia pulang membawa sekarung beras yang berat.

Ayam merah kecil lelah. Ia bertanya kepada teman-temannya, “ Siapa mau membantuku menanak nasi?”

“Tidak mau,” kata anjing pemalas sambil menjilati kaki depannya.

“Meong,” kata kucing dan tertidur tanpa berkata-kata lagi.

“Kwek, kwek,” kata bebek kuning dengan berisik, “Nanti saja, ya.”

“Kalau begitu aku akan memasaknya sendiri,” kata ayam merah kecil.
Ketika nasi sudah matang, ayam merah kecil bertanya kepada teman-temannya, “Siapa mau membantuku makan nasi ini?

Anjing pemalas menjawab dengan sigap, “Guk! Aku mau!”

“Meong! Tentu aku mau!” kata kucing padahal ia tadi sedang tidur.

“Kwek, kwek, kwek, “ kata bebek kuning sambil menghampiri ayam merah kecil, “Aku juga mau! Kwek, kwek.”

“Tidak,” kata ayam merah kecil. “Aku akan memakan nasi ini sendiri. Ia pun makan nasi sendirian.

Ceritanya menarik, ya?
Apakah kamu memahami Kisah Ayam Merah Kecil ini dengan baik?
Coba jawab pertanyaan di bawah ini:
1. Hewan apa saja yang tinggal di peternakan?
2. Apa yang ditemukan ayam merah kecil? 
3. Siapa yang mau membantu ayam merah kecil menanam padi? 
4. Siapa yang membawa padi ke penggilingan?
5. Siapa yang mau membantu ayam merah kecil makan nasinya?



1 komentar: