Dahulu kala hiduplah enam orang buta. Mereka sering mendengar tentang gajah. Namun karena mereka semua belum pernah melihatnya, mereka ingin sekali tahu seperti apa gajah itu. Maka mereka beramai-ramai pergi melihat gajah.
Orang buta pertama mendekati gajah. Ia tersandung dan ketika terjatuh, ia menabrak sisi tubuh gajah yang kokoh. “Oh, sekarang aku tahu!” katanya, “Gajah itu seperti tembok.”
Orang buta kedua meraba gading gajah. “Mari kita lihat...,” katanya, “Gajah ini bulat, licin dan tajam. Jelaslah gajah lebih mirip sebuah tombak.”
Yang ketiga kebetulan memegang belalai gajah yang bergerak menggeliat-geliat. “Kalian salah!” jeritnya, “Gajah ini seperti ular!”
Berikutnya, orang buta keempat melompat penuh semangat dan jatuh menimpa lutut gajah. “Ah!” katanya, “Bagaimana kalian ini, sudah jelas binatang ini mirip sebatang pohon.”
Yang kelima memegang telinga gajah. “Kipas!” teriaknya, “Bahkan orang yang paling buta pun tahu, gajah itu mirip kipas.”
Orang buta keenam, segera mendekati sang gajah, ia menggapai dan memegang ekor gajah yang berayun-ayun. “Aku tahu, kalian semua salah.” Katanya. Gajah mirip dengan tali.”
Demikianlah keenam orang buta itu bertengkar. Masing-masing tidak mau mengalah. Semua teguh dengan pendapatnya sendiri, yang sebagian benar, namun semuanya salah. Mereka semua hanya meraba bagian tubuh gajah yang berlainan, mereka tidak melihat keseluruhan hewan gajah itu sendiri.
apakah pengajaran daripada cerita di atas?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapussaya kira pelajaran di atas adalah, bila kita mengambil kesimpulan dari pengetahuan kita yang terbatas, tidak mungkin membawa kebenaran. Padahal kapan pengetahuan kita tidak terbatas? Seorang manusia tidak mungkin menyerap semua pengetahuan.
BalasHapussesuai dengan definisi ilmu saja menurut usul fiqih... bukan terbatasnya karena satu ilmu dapat dipahami dengan data yg ada, seperti kita mengenal buah mangga dlsb. satu jenis mangga kita lihat bersama... wujudnya y a seperti itu..itulah idrok tentang mangga..
Hapusapakah pengajarannya ya ??
BalasHapussaya amat memerlukannya untk pbs saya yg ke 4 :)
Harap dapat mmbnt :D
Nak tanya. Apakah pengajarannya ? Thank you anyway sebab dapat mengurangkan bebanan saya. But im still pengajaran dari cerita di atas:) Help me pleaseee ? :)
BalasHapuskarena buta, keenam orang itu tidak dapat melihat gajah, hanya memegang satu bagian saja dari gajah. pendapat mereka tentang gajah, tentu saja hanya pada bagian yang dipegangnya saja.
BalasHapusPelajaran yg bs diambil Dr kisah rakyat ini adalah,jangan mengaku diri paling benar,dlm belajar,kroscek lah kebenaran sebuah ajaran dgn ilmu2 yg lain.seperti kita hidup di bumi ini,yg kita tahu ribuan gumintang dijagad semesta,tak satupun yg gerhana,kecuali bulan Dan matahari.jd jangan terperdaya oleh keheningan malam,karna dibaliknya,kesedihan mencekam...
BalasHapuswajar lah merekakan buta jadi tetap dengan argumen masing masing....bagi saya setiap orang mempunyai pemikiran yang berbeda beda dan tetap mempertahankan slama dia anggap benar..
BalasHapusPelajarannya adalah pengetahuan yang terbatas akan memberikan gambaran yang terbatas pula. Oleh sebab itu belajarlah terus agar mampu mendapat gambaran yang jelas dan benar tentang sesuatu. Sehingga kita bisa memahami sesuatu dengan benar, merencanakan sesuatu dengan benar, memaknai hasil pekerjaan Anda dengan benar. Artikel ini saya kutip untuk artikel berjudul "Lembaga Survey dan Kisah Enam Gajah Buta Melihat Gajah"
BalasHapusthankyou very much
BalasHapusthankyou very much
BalasHapusSebenarnya apakah pengajarannya?
BalasHapusSebenarnya apakah pengajarannya?
BalasHapus