Teka Teki Uli Ular dan Telurnya
Dengan gembira Uli menghitung telur-telurnya.
Ia menghitung empat empat, tersisa 3 telur
Lalu ia menghitung lagi, kali ini lima lima dan tersisa 4 telur
Berapa jumlah telur Uli?
Sumber: https://primarymaths.wordpress.com/
Dapatkah Kita Menggelitik Diri Sendiri?
Pernahkah Anda mencoba menggelitik tubuh Anda sendiri? Apakah Anda merasa geli karena gelitikan Anda sendiri?
Sumber: http://www.learning-mind.com
Rumah Hijau
Ibu Kumala tinggal di sebuah rumah berlantai satu.
Ia sangat menyukai warna hijau.
Rumahnya dicat serba hijau
Dinding-dindingnya hijau
Lantainya menggunakan keramik hijau
Pintu, jendela berwarna hijau.
Kamar tidur dan kamar mandi juga hijau
Kira-kira apa warna lantai di lantai dua?
Teka Teki Bentuk
Tiap bentuk ini mempunyai nilai.
Angka pada kotak-kotak di bawah dan sebelah kanan
adalah hasil penjumlahan ke kanan dan ke bawah nilai-nilai bentuk itu
Yuk kita isi kotak yang masih kosong
Bila begitu sulit bagi orang tua....
"Bila begitu sulit bagi kita sebagai orang dewasa untuk selalu mengendalikan emosi kita,
untuk selalu merespon dengan kata-kata manis dan kesabaran,
untuk selalu mengendalikan diri pada saat kita lelah,frustrasi, kecewa atau marah,
dapatkah Anda bayangkan bagaimana pasti jauh lebih sulit bagi anak-anak kita?
Dan kita mengharapkan mereka memaafkan kita ketika kita lepas kendali
tapi menghukum mereka ketika melakukan hal yang sama."
L.R. Knost
Kesalahan yang Sering Dibuat oleh Ayah
Sebagai Ayah, Anda ingin menjadi super hero dalam
hidup balita Anda. Namun, bahkan super hero pun kadang-kadang tidak luput dari
kesalahan. Berikut ini tiga kesalahan yang paling sering dilakukan ayah dengan
balita, dan bagaimana memperbaikinya
Terlalu serius
Anda tak ingin terlihat bodoh, sehingga ketika
berbicara dengan anak balita Anda, Anda bicara sebagai orang dewasa. Anak-anak
sering merespon lebih baik pada suara yang lembut, ungkap Harvey Karp, M.D., penulis The
Happiest Toddler on the Block. “Anak usia dini tertarik pada suara
yang seperti menyanyi,” kata Karp. “Ayah sering enggan melakukannya, padahal
hal itu membuat anak-anak kecil merasa lebih nyaman.”
Ayah juga sering melakukan kesalahan ketika berusaha
menenangkan balita yang mengamuk. Ayah berbicara dengan emosi yang sama dengan
balitanya “Kamu marah!” “Kamu bahkan tidak mau meninggalkan taman!” atau “Kamu
mau kue!” “Kamu mau kue sebanyak itu!” Ayah seharusnya lebih lembut “Tapi kita
harus pulang dan makan siang sekarang,” atau “Kita tidak dapat makan kue sekarang,
kita makan kue sesudah makan malam.”
“Kita perlu menetapkan batasan, tapi sesuaikan dengan
keadaan,” kata Karp. “ Anda pasti akan memenangkan perdebatan dengan anak Anda,
tapi Anda tidak perlu berlaku sebagai otoritas yang kejam.”
Mengabaikan waktu bersama anak
Walaupun Anda letih sepulang kerja, cobalah untuk tidak
meninggalkan waktu bermain bersama anak, kata Laura Markham, Ph.D., seorang
psikolog klinis dan penulis Peaceful Parent, Happy Kids. Ayah
sering mengabaikan waktu bersama anak yang sebetulnya dapat memperkuat
kelekatan antara ayah dan anak dan membuat waktu bermain anak lebih
menyenangkan.
“Katakan pada diri Anda sendiri, aku hidup untuk momen
ini bersama manusia kecil yang unik ini
selama waktu yang singkat.” Ungkapan ini akan menciptakan sebuah momen yang
istimewa. Kehadiran Ayah juga mempengaruhi perilaku anak. “Anak Anda dapat
merasakan kehadiran Anda dan berhenti merengek dan menuntut dan mulai lebih
bekerja sama dengan Anda,” lanjut Markham.
Menganggap Bunda adalah Nomor satu
Melahirkan, menyusui dan masa bayi adalah zona Bunda.
Tapi masa balita adalah masa yang sangat berbeda, dimana anak menyukai sesuatu
yang baru. Jadi, Ayah pulang dari kerja adalah sesuatu yang dinanti-nantikan
balita, kata Karp.
Apakah balita masih menginginkan Bunda saja? Ada satu
cara menyenangkan untuk mengubahnya. Ciptakan permainan dimana Bunda memanggil
balita dan Ayah sambil bercanda pura-pura menghalangi sang anak mendatangi
Bunda, tapi selalu gagal menghalangi anak yang bersemangat, demikian saran
Markham. “Setelah tiga hari melakukan permainan ini, balita akan kehilangan
rasa kuatir dihalangi mendekati Bunda,” kata Markham. “Bahkan balita akan
meminta Ayah mengantarnya pergi tidur.”
Sumber: http://www.zergnet.com
Siapakah Aku?
Aku sejenis tanaman buah
Aku berkerabat dengan mangga
Yang disebut buah adalah batang buahku yang menggembung
Buahku yang sebenarnya mirip kacang yang lezat
Tahukah kamu siapa aku?
Aku berkerabat dengan mangga
Yang disebut buah adalah batang buahku yang menggembung
Buahku yang sebenarnya mirip kacang yang lezat
Tahukah kamu siapa aku?
Bermain Dengan Uang Receh
Otak kita terbiasa
mengandalkan indera visual untuk membedakan berbagai obyek. Karena itu,
menggunakan indera peraba untuk mengenali benda yang serupa meningkatkan
aktivasi pada area cortical yang
mengolah informasi sentuhan dan membentuk synapses
yang lebih kuat. Hal yang sama terjadi pada orang dewasa yang kehilangan
penglihatan belajar membedakan huruf-huruf Braille karena otak mereka sudah
membentuk lebih banyak jalur untuk memproses sentuhan.
Latihan otak
dapat Anda lakukan dengan meletakkan sebuah cangkir berisi koin di mobil Anda.
Ketika harus berhenti di lampu merah, coba ambil satu koin dan coba mengenali
nilainya hanya dengan senntuhan tangan Anda. Anda juga dapat meletakkan koin
dalam saku dan melatih otak Anda di mana saja, kapan saja.
Sumber: www.rd.com
Puteri Raja Yang Mencintai Ayahnya Seperti Garam
Dahulu
kala hiduplah seorang raja dengan tiga orang puterinya. Raja ingin tahu siapa
di antara ketiga puterinya yang akan dijadikannya sebagai pewaris kerajaannya.
Ia memanggil puteri-puterinya dan
bertanya berapa besar cinta sang puteri kepada dirinya.
“Ayahanda,” jawab puteri sulung,
“aku mencintai ayah seperti aku mencintai mata dan hatiku, lebih dari kebebasan
dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Tak ada anak perempuan yang
mencintai ayahnya lebih besar dari aku.”
Raja sangat senang dan bahagia
mendengar kata-kata anak tertuanya.
Puteri kedua berkata, “Aku mencintai ayah lebih dari aku mencintai sinar matahari. Aku mencintaimu lebih dari surga dan tempat manapun di dunia. Aku tidak dapat mencintai seseorang atau sesuatu lebih dari aku mencintai ayah.”
Raja sangat puas dengan jawaban puteri kedua. Lalu ia bertanya kepada puteri bungsunya, yang sangat disayanginya.
Puteri kedua berkata, “Aku mencintai ayah lebih dari aku mencintai sinar matahari. Aku mencintaimu lebih dari surga dan tempat manapun di dunia. Aku tidak dapat mencintai seseorang atau sesuatu lebih dari aku mencintai ayah.”
Raja sangat puas dengan jawaban puteri kedua. Lalu ia bertanya kepada puteri bungsunya, yang sangat disayanginya.
“Ayahanda, aku mencintaimu
seperti orang-orang mencintai garam,” kata puteri bungsu singkat.
Raja marah dan sangat kecewa
mendengar jawaban puteri bungsu. “Seperti garam?” kata raja geram. “Aku akan
lebih senang bila kamu mengatakan gula yang manis atau sesuatu yang lain. Tapi
kau berkata kau mencintaiku seperti garam. Sama saja kau berkata bahwa kau
tidak mencintaiku sama sekali!”
Raja mengusir puteri bungsu. “Aku tidak mau melihatmu lagi.”
Raja mengusir puteri bungsu. “Aku tidak mau melihatmu lagi.”
Raja yakin puteri sulunglah yang akan diangkatnya sebagai
penggantinya. Puteri kedua yang mengharapkan akan menjadi ratu sangat marah. Ia
pergi meninggalkan ayahnya dan tinggal di istana suaminya.
Puteri pertama merasa yakin bahwa
ia akan menjadi pengganti ayahnya. Kedua adiknya sudah pergi dan ia menjadi
calon satu-satunya. Ia mulai bersikap tidak sopan kepada ayahnya, demikian juga
dengan suaminya.
Raja sangat sedih. Ia sudah makin
tua dan belum menemukan pengganti yang pantas memimpin kerajaannya.
Setelah diusir ayahnya, puteri bungsu pergi dari istana dengan sedih. Ia terus
berjalan hingga tiba di sebuah istana. Ia melamar menjadi pelayan yang bekerja
di dapur istana. Kepandaiannya memasak dan kejujurannya membuat ia dengan cepat
diangkat ke jabatan yang makin tinggi hingga akhirnya ia menjadi koki istana.
Raja muda di istana itu akan
segera menikah. Puteri bungsu dipercaya menyiapkan hidangan pesta besar yang
akan diselenggarakan selama tiga hari tiga malam.
Puteri bungsu tahu ayahnya pasti
hadir dalam pesta perkawinan raja muda. Dengan hati-hati ia menyiapkan hidangan
istimewa untuk ayahnya, tapi tanpa garam sama sekali.
Ketika raja menghadiri pesta
perkawinan, makanan yang sangat menarik dihidangkan ke mejanya. Raja sangat
ingin menyantap semua hidanga itu. Tapi tiap kali ia mencicipi satu hidangan,
seleranya hilang, semua makanan seolah tanpa rasa.
Akhirnya raja tidak dapat menahan
rasa ingin tahunya, apakah hanya dirinya yang tidak dapat merasakan lezatnya
hidangan yang mewah itu? Ia minta koki istana dipanggil.
Puteri bungsu menghadap ayahnya
dengan menundukkan wajahnya. Raja tidak mengenali anaknya itu.
“Nona,” kata raja. “Apakah benar
kau yang menyiapkan makanan ini?”
“Benar, Yang Mulia,” kata puteri
bungsu.
“Mengapa makanan ini tidak
mempunyai rasa lezat seperti makanan tamu lain? Apakah kau lupa menambahkan
sesuatu... ehm, misalnya garam?”
“Mohon maaf, Yang Mulia, saya
mendengar Anda tidak menyukai garam.”
“Siapa yang mengatakan itu
padamu?” kata raja. “Tunggu sebentar, siapa kau ini?”
Puteri bungsu mendongakkan
wajahnya. “Ayahanda, ini aku.”
Sadarlah sang raja mengapa waktu
itu puteri bungsunya mengatakan bahwa ia mencintai ayahnya seperti mencintai
garam. Garam sangat penting dalam kehidupan manusia.
“Oh anakku. Maafkan aku yang
bodoh ini,” kata raja sambil memeluk puteri bungsu. “Aku marah kepadamu karena kau
berkata jujur. Sekarang aku tahu jawabanmu sama pentingnya dengan kedua
kakakmu, dan kau mengatakannya dengan jujur dan tulus. ”
Raja mengajak puteri bungsu
kembali ke istana. Sekarang raja tahu siapa yang paling cocok menjadi
penggantinya.
(Diadaptasi dari Drama “King Lear”
karya William Shakepeare)
Teka Teki Koin
Letakkan 9 koin dengan susunan seperti ini
Kemudian pindahkan 2 koin hingga menjadi berbentuk seperti ini
Sumber: http://www.alethis.net
Aktivitas Yang menstimulasi Balita
Balita
belajar dari bermain. Berbagai mainan dapat Anda gunakan untuk mendorong
perkembangan balita Anda. Tidak perlu mainan yang Anda beli di toko dengan
harga yang cukup mahal. Yang Anda perlukan adalah berbagai aktivitas yang dapat
Anda siapakan dari berbagai bahan dan alat yang tersedia di rumah Anda. Yuk
kita lihat beberapa contohnya berikut ini. Selalu dampingi balita Anda dan
jangan meninggalkannya sendiri tanpa pengawasan.
Permainan Memori Emosi
Gunakan
gambar dari majalah atau foto keluarga. Pilihlah gambar atau foto orang yang
mengekspresikan emosi yang berbeda-beda. Tempelkan gambar pada kartu dari
karton atau kertas tebal. Untuk tiap ekspresi, buat gambar dalam jumlah genap.
Letakkan kartu telungkup dan minta anak membalik dua kartu bersamaan dan
mencoba mencocokkan emosi pada gambar. Permainan ini dapat membantu balita
mengenali emosinya sendiri dan orang lain untuk membangun empati.
Eksperimen dengan bermacam-macam wadah
Isi
sebuah ember besar dengan air dan biarkan anak bereksperimen dengan berbagai
wadah yang berbeda-beda, seperti mangkuk, baskom dan saringan.
Anak
dapat bereksperimen dengan benda-benda yang terapung dan tenggelam
Isi
wadah kering dengan beras atau pasir. Sebelum digunakan, bersihkan pasir dari
berbagai kotoran, kemudian cuci dan biarkan sampai benar-benar kering. Pilih
pasir yang tidak tajam. Biarkan anak merasakan tekstur beras atau pasir dan
mencoba mengambilnya atau memindahkannya dengan berbagai wadah yang lebih kecil
atau dengan tangannya.
Sediakan
gelas dan sendok ukuran sehingga anak dapat berlatih mengukur, menakar dan
menuang.
Melempar benda ke dalam keranjang
Siapkan
keranjang cucian besar. Sediakan juga berbagai benda seperti baju, boneka kain,
bola dan mainan lunak lain untuk dilemparkan ke dalam keranjang. Aktivitas ini
membantu baita membentuk kemampuan motorik kasar, mendorong koordinasi
mata-tangan. Balita juga dapat belajar mengira-ngira seberapa kuat ia harus
melempar dan apakah ia harus mendekat atau menjauh dari keranjang. Hal ini
membantu mengembangan kemampuan kognitif.
Ahli perhiasan
Siapkan
bahan-bahan untuk membuat perhiasan bersama balita anda, untuk melatih koordinasi
mata-tangan dan kreativitas. Sediakan benang tebal, makaroni, cereal, atau bahan lain untuk membuat
kalung. Dorong balita membuat pola, seperti dengan cereal berwarna-warni atau berbagai bentuk.
Buku Tekstur
Sediakan
potongan kain beraneka ragam misalnya amplas halus, kain katun, beludru, denim, curdoroy, vynil, dan felt dan
lain-lain. Tempelkan potongan kain pada kertas karton. Buat lubang pada satu
sudut kartu dan satukan dengan pita.Ketika balita sudah mengenal berbagai
tekstur seperti halus, kasar, licin dan sebagai, ajak balita berburu berbagai
benda yang bertekstur sama di rumah.
Halangan dan Rintangan
Buat
berbagai halangan dan rintangan di ruang bermain atau ruang keluarga untuk
bermain kreatif dan perkembangan motorik. Anda dapat menggunakan selimut yang
dilipat untuk balok keseimbangan, bantal kursi untuk dipanjat, matras senam
untuk alas berguling-guling dan terowongan dari meja dan kursi. Dorong anak
untuk memandu perjalanan mengelilingi ruang bermain. Selingi dengan melempar
benda ke keranjang
Pelukis Cilik
Ajak
balita bereksplorasi dengan cat. Siapkan cat dari air dan pewarna makanan atau
buat cat dari bahan-bahan yang aman dan dapat didapat dari dapur Anda. Anak
dapat dapat mengecat dengan kuas, spons, bola kapas atau dengan tangan. Anak
dapat membuat cetak jari, cetakan tangan, cetakan kaki atau membuat stempel
dari sayuran. Gantungkan seprei tua di dinding sebagai kanvas raksasa.
Asisten chef
Ajak
balita memasak atau membuat kue. Anda dapat mengenalkan ukuran dan takaran dan
menunjukkan bagaimana satu bahan dapat dipadukan dengan bahan-bahan lain untuk
menciptakan benda-benda baru. Dorong panca indera anak untuk mencium, menyentuh
dan mencicipi berbagai makanan yang Anda ciptakan bersama. Anak yang
memilih-milih makanan biasanya akan dengan senang hati mencoba makanan yang ia
siapkan bersama Anda
Sumber:
http://www.ehow.com
Acak-acak Nama Sayuran
Berikut ini ada beberapa nama sayuran, tapi susunan hurufnya acak-acakan.
Apa nama sayuran yang benar?
TROEWL
CUSNIB
LOBIROK
OLKBA
ERAP
IWSA
ABICA
GRETON
Apa nama sayuran yang benar?
TROEWL
CUSNIB
LOBIROK
OLKBA
ERAP
IWSA
ABICA
GRETON
Mencegah Masalah Perilaku
Salah satu teknik terbaik membentuk
disiplin adalah pencegahan. Bila Anda dapat mencegah masalah perilaku bahkan
sebelum terjadi, keluarga Anda akan mengalami kehidupan yang jauh lebih
bahagia. Mencegah masalah perilaku membutuhkaestas n waktu dan usaha, namun
dapat menjadi investasi yang berharga yang dapat menghemat waktu Anda di masa
mendatang.
1. Membangun relasi
yang sehat
Relasi yang sehat dengan anak memotivasi anak untuk berperilaku baik. Orang dewasa biasanya termotivasi untuk bekerja lebih keras untuk atasan
yang mereka sukai dan hormati. Anak-anak juga lebih mudah mematuhi aturan Anda
bila mereka merasa dicintai dan dihargai. Berikan banyak perhatian positif dan
waktu untuk anak-anak Anda.
2. Buat aturan yang jelas
Anak-anak tidak dapat mengikuti aturan ketika
mereka tidak memahami ekspektasi Anda. Buatlah aturan rumah tertulis. Tinjau
ulang aturan yang mungkin berbeda bila Anda bepergian di tempat umum sehingga
anak-anak tahu perilaku seperti apa yang diharapkan untuk tiap tempat dan
acara. Jelaskan sebelumnya bahwa anak-anak perlu selalu memegang tangan Anda,
tidak berlari-lari dan berbicara dengan suara pelan.
3. Jelaskan
konsekuensi ketika menetapkan aturan
Ketika Anda
menjelaskan aturan, Anda juga perlu menjelaskan apa yang terjadi jika anak
melanggar aturan. Anak Anda akan lebih menghormati aturan dan tidak menantang
aturan atau mencoba menguji batasan jika anak tahu bagaimana respon Anda.
4. Berikan struktur dan jadwal
Susun jadwal sehingga anak tahu kapan ia
harus mengerjakan PR, kapan ia harus menyelesaikan tugas dalam keluarga dan
kapan ia punya waktu luang.
5. Berikan pujian untuk perilaku baik
Berikan pujian ketika anak berperilaku
baik. Berikan pujian untuk usaha anak. Perilaku baik yang mendapat pujian
mendorong anak untuk melakukannya lagi.
6. Bekerja sama dengan pengasuh lain
Aturan tidak harus
selalu sama untuk semua keadaan, namun akan sangat membantu bila aturan
diterapkan dengan konsisten.
Bekerja samalah dengan pasangan Anda,
pengasuh, atau guru untuk mendiskusikan perilaku dan strategi disiplin yang
harus diterapkan
7. Ajarkan anak tentang perasaan
Bila Anak memahami perasaan mereka, anak lebih mudah mengendalikan perilaku
mereka. Ajarkan anak cara mengelola amarah dan strategi menangani kesedihan,
frustrasi dan kekecewaan
8, Ajarkan anak
tentang pengendalian impuls.
Anak-anak yang dapat mengendalikan
impuls mereka lebih kecil kemungkianan bereaksi agresif atau membangkang.
Ajarkan kemampuan mengendalikan impuls dengan permainan dan strategi disiplin.
Bila anak mempunyai pengendalian impuls yang kuat, kehidupan sosial mereka
meningkat dan mereka cenderung mencapai prestasi akademis yang lebih baik.
9. Menciptakan sistem hadiah (reward)
Sistem hadiah merupakan cara yang baik untuk untuk mencegah masalah
perilaku sebelum terjadi. Kenali perilaku yang ingin Anda tingkatkan dan bicarakan
dengan anak untuk menetapkan sistem hadiah. Motivasi anak Anda dan Anda akan
terhindar dari masalah perilaku
10. Rencanakan sebelumnya
Kenali masalah potensial sebelum benar-benar terjadi masalah. Misalnya, bila
Anda tahu bahwa anak-anak Anda dapat bertengkar karena berebut video game,
tetapkan aturan yang jelas. Jelaskan bahwa anak-anak harus bergantian. Siapa
yang tidak mau bergantian atau bertengkar kehillangan kesempatannya. Masalah perilaku
dapat dihindari karena Anda telah membuat rencana sebelumnya
Sumber: disclipline.about.com
Serupa Tapi Tak Sama - Penyayang Binatang
Kedua gambar di bawah ini tampak sama ya?
Tapi ada beberapa perbedaan lho?
Dapatkah kamu menemukan semua perbedaannya?
Parenting bukan mengendalikan perilaku anak....
Banyak orang percaya bahwa parenting adalah mengendalikan perilaku anak-anak dan melatih mereka agar bertindak seperti orang dewasa.
Saya percaya bahwa parenting adalah mengendalikan perilaku saya sendiri dan bertindak sebagai orang dewasa.
Anak-anak belajar dari kehidupan mereka.
- LR Knost
Bantu Monyet Menemukan Kacang (Mase)
Emon monyet lapar sekali.
Tiba-tiba ia melihat kacang tanah.
Sayangnya, ia tidak tahu jalannya
ISteri Yang Pintar
Dahulu kala hiduplah seorang laki-laki yang sangat
malas. Ia tidak mau bekerja, selalu mencari cara yang mudah untuk mendapatkan
makanan. Suatu hari ia lewat di depan sebuah kuil. Di halaman kuil itu ada
sebatang pohon mangga yang sedang berbuah lebat. Laki-laki itu memanjat tembok
pagar kuil dan mencuri mangga.
Ternyata di bawah pohon mangga itu ada sebuah kolam
penuh dengan ikan besar-besar. Ia segera memetik mangga dan menangkap seekor
ikan besar. Lalu ia segera lari pulang.
“Isteriku,” teriaknya ketika tiba di rumah. “Lihat!
Aku membawa makanan lezat untukmu!”
Isterinya senang melihat ikan dan mangga yang dibawa
suaminya. Tapi... “Suamiku tidak mau
bekerja. Dari mana ia mendapat mangga dan ikan sebesar ini?”
“Sayang,” kata sang isteri, “Di mana kamu beli mangga
dan ikan ini?”
“Oh, aku tidak membelinya,” kata suaminya bangga. “Aku
mengambilnya dari kuil di sudut jalan itu. Gratis!”
Isterinya marah sekali. “Ia bukan hanya malas.
Sekarang ia malah mencuri!” katanya dalam hati.
“Sudah lama kita tidak makan ikan ya? Kalau begitu aku akan memasaknya sekarang. Lebih baik kamu pergi mandi.”
“Sudah lama kita tidak makan ikan ya? Kalau begitu aku akan memasaknya sekarang. Lebih baik kamu pergi mandi.”
Laki-laki itu pergi ke sungai untuk mandi. Isterinya menyiapkan bumbu-bumbu
dan menumisnya sehingga seluruh rumah berbau sedap.
Ketika mendengar suara
langkah kaki suaminya mendekati rumah, sang isteri mengacak-acak rambutnya. Ia
berteriak dengan suara berat, “Hai, kau! Beraninya kau mencuri ikan dari kolam
kuilku!”
“Kuilmu?” kata laki-laki
itu kaget.
“Ya, kuilku! Kaupikir
tidak ada yang tahu kau mengambil mangga dan ikanku?”
“Tapi...”
“Aku dewi dari kuil itu. Aku tahu perbuatanmu.
Aku merasuki tubuh isterimu. Sekarang aku akan membunuhmu.”
“Mohon ampun, dewi,
mohon ampun.”
“Baiklah, aku akan
mengampunimu. Tapi kau harus berjanji tidak akan malas lagi. Kau akan bekerja
keras dan tidak akan mencuri lagi!”
“Aku berjanji! Aku
berjanji!”
“Sekarang kembalikan
ikan ini ke kolamku!”
Laki-laki itu segera
membawa kembali ikan itu dan melepaskannya di kolam kuil. Sejak itu ia bekerja
keras untuk menafkahi keluarganya dan tidak pernah mencuri lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)