Seekor katak tinggal di dekat lubang ular. Tiap kali telur-telurnya menetas menjadi kecebong, sebelum kecebong-kecebong itu menyusut ekornya, ular tetangga mereka selalu datang dan memakan mereka. Katak sangat sedih karena kehilangan anak-anaknya. Ia pergi kepada kepiting dan menceritakan masalahnya. Kepiting baik hati, ia berjanji akan memikirkan suatu cara agar mereka dapat menyingkirkan ular.
Pada suatu hari kepiting datang ke rumah katak dan berkata, “Lihatlah, di sana tinggal musang yang sama kejamnya dengan ular. Sekarang, tangkaplah ikan-ikan kecil di sungai. Letakkan ikan-ikan itu membentuk garis dari sarang musang ke lubang ular. Musang rakus itu akan memakan ikannya satu per satu hingga sampai ke lubang ular. Mungkin ia akan mengira ular itu ikan dan memakannya juga.”
Katak mengucapkan terima kasih kepada kepiting dan melakukan apa yang disuruhnya. Rencana berhasil dan katak tidur dengan lelap malam itu karena tahu anak-anaknya aman dari bahaya.
Sementara itu musang sudah merasa lapar lagi. Ia ingat pada pesta ikan dan segera pergi ke tempat ia menemukan ikan itu. Tanpa sengaja ia menginjak rumah katak dan menemukan katak dan anak-anaknya. Ia memakan bukan hanya makan kecebong-kecebong, namun induknya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar