Seekor serigala berlari sekencang-kencangnya. Di
belakangnya, seekor singa kelaparan mengejarnya.
Serigala melihat sebuah gua kecil di kaki bukit. Ia segera
menyelinap masuk. Gua itu hanya cukup untuk tubuh serigala. Bahkan ia harus melipat
tubuhnya agar bisa masuk.
“Untung tadi aku mendengar singa itu datang,” kata
serigala pada dirinya sendiri. “Berkat telingaku yang tajam.”
Kaki depannya menjawab, “Kalau kami tidak membawamu lari,
kau sudah tertangkap singa itu.”
“Benar,” jawab serigala. “Kaki-kakiku memang kuat dan
cepat.”
“Tapi kami yang menunjukkan gua ini kapadamu,” kata mata
kirinya.
“Ya, untung aku punya sepasang mata yang tajam.”
Serigala merasa tubuhnya pegal karena harus meringkuk dalam
gua kecil itu. Ia berusaha mengubah letak tubuhnya, tapi ekornya
menghalanginya.
Serigala merasa kesal. “Ekor, kamu hanya menyusahkanku saja.
Coba aku tidak punya ekor sebesar kamu, pasti aku bisa lari lebih cepat.”
Ekor hanya diam saja.
“Apa jasamu? Hanya membuat gua ini tambah sempit.”
Serigala mendorong ekornya keluar dari gua. “Sana, pergi
saja kamu!:
Serigala merasa lebih enak karena ekornya sudah ada di luar
gua. Ia bisa meluruskan tubuh dan kakinya.
Tapi... singa masih menunggu di dekat gua. Ia melihat ekor
serigala menyembul di mulut gua. Singa langsung menerkam, dan serigala pun
tidak bisa lari lagi.
Tubuh kita adalah satu. Walaupun ada yang tidak kamu sukai
pada tubuhmu, bagian itu tetap tubuh kita juga. Mencelakakan bagian tubuh kita
sama saja mencelakakan tubuh kita sendiri.
Baca artikel kami: Manfaat jigsaw puzzlle untuk anak-anak
Baca artikel kami: Manfaat jigsaw puzzlle untuk anak-anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar