Rubah dan Bangau


Dahulu kala, rubah dan bangau bersahabat. Rubah suka berkunjung ke rumah bangau, begitu pula bangau juga suka bertamu ke rumah rubah.

Pada suatu hari, rubah mengundang bangau untuk makan malam di rumahnya. Rubah ingin menggoda bangau. Ia menghidangkan sup dengan  piring  datar. Rubah dengan mudah menikmati sup itu, tapi bangau dengan paruhnya yang panjang, tidak dapat makan dari piring datar itu.

“Kamu tidak makan?” tanya rubah sambil tertawa dalam hati. “Supnya sedap sekali, sayang sekali kau tidak menyukainya.”

“Maaf ya, seharusnya aku menyediakan makanan yang lain,” lanjut rubah.

Bangau merasa lapar dan kesal, tapi ia berkata, “Tidak perlu minta maaf. Besok malam, datanglah ke rumahku untuk makan malam.”



Esok malamnya, rubah datang ke rumah bangau. Bangau mempersilakannya masuk dan mengajaknya ke meja makan. Bau sedap tercium, rubah menjadi lapar sekali. Tapi alangkah kagetnya dia ketika bangau menghidangkan makan malam dengan gelas yang berleher panjang dan sempit. Rubah tidak dapat memasukkan moncongnya ke dalam gelas itu. Ia hanya dapat menjilat-jilat bagian luar gelas itu.


“Aku tidak akan minta maaf untuk hidangan makan malam ini,” kata bangau dengan tenang. Sadarlah rubah bahwa bangau membalas perbuatan jahilnya kemarin malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar