Mendorong Anak Berbicara tentang Kesehariannya di Sekolah


Kita semua ingin mendengar bagaimana anak kita menjalani harinya di sekolah. Apakah ia diajak bermain di lapangan, siapa yang duduk di sampingnya pada saat istirahat makan. Kita ingin memahami apa yang terjadi di kelas, dan yang paling penting, kita ingin memastikan bahwa anak mengalami hari yang menyenangkan di sekolah.

Seorang ibu bertanya kepada anaknya sepulang dari hari pertamanya di TK. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini. “Apakah kamu senang hari ini? Kamu bermain dengan siapa pada waktu istirahat?” “Tidak ada teman bermain?” “Bukankah Jeremy juga bersekolah di sana?” “Bagaimana tentang pelajaran olah raga?” Anaknya memberikan jawaban yang memberi kesan bahwa ia sangat kesepian di sekolah. Sang ibu tentu saja merasa sedih dan gelisah karena jawaban anaknya, sementara si anak sebenarnya merasa bahagia dan menikmati  hari pertamanya di sekolah

Berikut ini tips untuk orang tua untuk mendorong anak prasekolah dan anak sekolah dasar  membuka diri tentang aktivitasnya di sekolah dari Sherry Artemenko, MA-CCC, seorang patholog bahasa percakapan. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman kerjanya dengan anak-anak berusia 1-18 tahun selama lebih dari 3 dasawarsa

Ajukan pertanyaan terbuka. Pertanyaan “Bagaimana kamu di sekolah hari ini?” tidak akan memberi  Anda paercakapan yang Anda inginkan. Anak-anak membutuhkan pertanyaan yang lebih spesifik untuk membantu mereka mengingat kejadian yang mereka alami hari ini. Hindari pertanyaan yang dapat dijawab dengan satu kata, khususnya “ya” atau “tidak”. Cobalah pertanyaan yang bersifat terbuka seperti “Ceritakan kepada ibu permainan yang kamu lakukan pada waktu istirahat hari ini.” Atau “Ini gambar peternakan yang bagus. Ceritakan kepada ibu.” Atau “Tadi kamu makan apa pada waktu makan siang?”

Gunakan karya seni mereka atau tugas yang mereka bawa pulang untuk memulai percakapan. Penelitian oleh Marvin dan Privratsky (1999) menunjukkan bahwa ketika seorang anak berusia 4 tahun membawa pulang tugas dan hasil karya mereka, anak itu menganggap aktivitas sekolah akhir-akhir ini sangat penting dibandingkan pada saat  mereka tidak membawa pulang tugas atau karya seni dari sekolah. Ambil keuntungan dari karya seni mereka. Ajukan pertanyaan terbuka dan jangan lupa mendengarkan. Menunjukkan minat pada hasil karya anak-anak meningkatkan harga diri mereka.
Baru-baru ini seorang ibu memperhatikan 2 lembar kertas yang dibawa pulang anaknya yang masih di TK. Sati di antaranya adalah gambar makhluk laut dan yang satu lagi berupa garis-garis yang tidak lurus. Sang ibu mulai menjelaskan gambar kepiting dan ikan yang dapat dikenali dan menunjukkan gambar yang satu lagi, menunggu anaknya memberi penjelasan.  Sang anak dengan bangga mengenali gambar hewan laut dan berbicara bagaimana ia membuat hawan-hewan itu. Ketika ibunya menanyakan tentang garis-garis  itu, sang anak berkata, “Oh, aku menulis: aku sayang ibu.”
Pahami jadwal sekolah sehingga Anda dapat tentang hari perpustakaan, pelajaran olah raga atau seni. “Buku apa yang ditunjukkan petugas perpustakaan kapadamu hari ini?” atau “Apa yang kamu temukan di perpustakaan?” atau “Ceritakan  buku yang kamu pilih”. Luangkan waktu untuk duduk bersama anak dan membaca buku yang dipinjam anak di perpustakaan dan membacanya bersama anakm menghargai buku yang dipilih anak dan mendorong membaca.
Pahami tema pelajaran yang sedang dipelajari. Ajak anak bersenang-senang dengan mengeksplorasi pelajaran di internet bersama di internet, mencari fakta baru untuk menambah pengetahuan anak dan ajak anak berdiskusi.
Beri contoh dengan berbagi pengalaman Anda hari ini. “Hari ini menyenangkan sekali. Ibu bertemu dengan nenek dan kakek” atau “Ibu mendapat teman baru dan kami makan bersama di toko roti kesukaanmu.” Berbagi minat, teman, tantangan, kebahagiaan Anda dengan anak sangat penting sehingga mereka melihat contoh komunikasi dengan mendengarkan pengalaman Anda. Anda tentu senang mendengar anak Anda yang sudah lebih besar bertanya, “Bagaimana hari ibu hari ini?”
Percakapan di meja makan. Luangkan waktu pada waktu makan bersama keluarga untuk membicarakan hal-hal baik atau buruk yang terjadi hari itu. Berkumpul bersama keluarga di tempat yang aman dan membicarakan kebahagiaan dan kekecewaan menghibur dan menenangkan. Baru-baru ini seorang ibu yang memiliki anak perempuan berusia 1 tahun bercerita bahwa ketika anaknya menjalani check up kesehatan, salah satu pertanyaan dari dokter anak adalah “Apakah Anda makan malam bersama keluarga dan membicarakan pengalaman Anda hari ini?” Bila orang tua memberi contoh komunikasi dan mendorong anak-anak berbicara tentang apa yang dialami hari ini sejak dini  dan menantang pada hari ini. Dengan mendorong anak yang masih kecil berbicara tentang hal-hal berat yang terjadi hari itu, Anda dapat menyedialan kata-kata emosi yang akan membantu anak mengekspresikan diri seperti,”Kamu pasti kecewa ketika Sally tidak mengijinkanmu bermain.” Atau “Kamu pasti sedih karena kantin kenabisan kue kesukaanmu  dan kamu tidak kebagian.”
Gunakan buku sebagai pembuka percakapan. Pilihlah buku tentang sekolah dan gunakan buku itu sebagai pembuka. Buku akan memberikan banyak materi untuk mendorong anak-anak menceritakan pengalamannya hari ini
Manfaatkan ketika anak menunda waktu tidur. Seorang ibu bercerita bahwa ia menunda waktu tidur anaknya setelah membacakan cerita dan waktu tidur sudah tiba. Ia dapat memastikan  anaknya akan menghabiskan sekitar 10 menit untuk mengobrol tentang pengalaman hari ini. “ Ia cerdas,” kata sang ibu. “Ia tahu apanya disukai ibunya dan tahu cara menunda tidur.”
Dengarkan.  Ketika anak mulai berbicara tentang hari yang dialaminya, tahan diri untuk tidak bertanya dan biarkan anak melanjutkan. Orang tua cenderung menyela dengan pertanyaan, tapi jeda sebentar juga penting untuk anak. Kepercayaan diri anak meningkat ketika ia meceritakan pengalamannya dan Anda mendorongnya dan menunjukkan minat Anda.

Sumber: http://www.parents-choice.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar