Orang tua
sering dibingungkan oleh berbagai pendapat tentang memuji anak. Banyak orang
percaya memuji anak sesering mungkin sangat diperlukan untuk membangun harga
diri anak. Banyak pula yang menasehati bahwa memuji anak hanya akan membuat
anak besar kepala. Pujian sangat diperlukan anak untuk mengetahui hal-hal yang
baik dan benar dari hal yang telah dia capai. Tetapi, pujian kosong tidak
memberi manfaat, bahkan bisa merugikan.
Berikut
ini beberapa tip untuk memberi pujian bagi anak.
Berikan pujian
bagi usaha, sikap, dan perilaku; bukan bagi karakteristik anak, misalnya cantik
atau pandai.
Berikan pujian
segera setelah anak mencapai suatu tugas khusus, misalnya setelah ia
menyelesaikan PR sendiri, katakan “Bagus sekali kamu bisa mandiri
mengerjakan PR tanpa harus diingatkan.” Atau, ketika anak dengan tertib
membuang bungkus snack di tempat sampah, katakan “Lila, Mama senang
kamu bertanggung jawab membuang sampah pada tempatnya.”
Ajak anak untuk
mengevaluasi kegiatannya dan gunakan kesempatan tersebu untuk memberikan
pujian. Ketika anak menunjukkan hasil menggambarnya pada Anda, jangan sekadar
mengatakan “Bagus sekali.” Ajaklah anak berdiskusi mengenai gambarannya,
apa yang dia gambar, mengapa dia memilih obyek itu, mengapa dia memilih warna
tertentu, serta bagaimana perasaannya ketika dia menggambar atau menggunakan
warna tertentu. Dengan demikian, Anda membangun keterampilan berpikir anak dan
harga dirinya.
Berikan pujian
ketika anak melakukan hal baru. Penting sekali bagi anak untuk mendapat
pengakuan ketika berhasil melakukan hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya,
seperti memakai pakaian sendiri atau mahir menggosok gigi.
Pujian harus
tulus. Jika Anda memuji terlalu sering, tanpa betul-betul memikirkannya, anak
tidak akan percaya pada hal yang Anda katakan. Anak-anak sangat peka pada
ketulusan orang tuanya. Ambil waktu sebentar untuk memikirkan hal yang akan
Anda katakan.
Sering-seringlah
memuji usaha anak. Contohnya, “Ibu menghargai usahamu berlatih piano dengan
tekun.” Demikian pula dengan belajar, puji anak ketika dia belajar tekun.
Usaha anak untuk belajar lebih penting dari nilai ulangannya.
Berilah pujian
atas kemajuan kecil sekali pun. Segala perbaikan, sekecil apa pun, layak
mendapat perhatian khusus. Dengan demikian, kita menunjukkan pada anak bahwa
kita menghargai usaha anak, walaupun kadang salah-salah. Misalnya, anak mandi
sendiri, tidak perlu diingatkan seperti kemarin.
Hindari pujian
berekor. Kalimat pujian yang ditambahi kritikan pedas di belakangnya akan
menghapus segala pujian positif. Misalnya, “Wah, Don…kamu baik sekali
meminjamkan mainanmu pada adik, tidak jahat seperti kemarin waktu kamu pukul adikmu.”
Gambar:https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRTjy5przDj8kQqgIU6e8QOb7fvYgYdj62Zp7tX_bG6ClavAKNekw
Artikel ini diambil dari Buku Successful Parenting, 41 Tip Mencetak Anak Cerdas Berkarakter karya Andyda Meliala, tersedia di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung dan toko buku kesayangan anda. Anda juga menghubungi nomor 0821 33 415 615.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar