Sup Batu


Dahulu kala, beberapa orang pengembara tiba di sebuah desa. Mereka tidak mempunyai makanan, hanya membawa sebuah panci kosong.

Mereka meminta makanan kepada warga desa, tapi tidak ada yang mau memberi makanan. Para pengembara itu lalu pergi ke tepi sebuah sungai kecil. Mereka mengisi panci dengan air dan memasukkan sebuah batu. Lalu mereka meletakkan panci itu di atas api.

Seorang warga desa melihat para pengembara itu memasak di tepi sungai. “Hai,” kata orang desa itu. “Kalian sedang apa?”

Seorang pengembara berkata, “Kami sedang memasak sup batu.”

“Sup batu?” tanya orang desa lagi. “Enak ya, rasanya?”

“Kamu belum pernah makan sup batu? Tak ada yang lebih lezat dari sup batu."kata pengembara. “Tapi sayang... kami kekurangan bahan. Kalau bahan-bahan supnya lengkap pasti rasanya lebih enak lagi.”

“Bahan apa yang kalian butuhkan?” tanya orang desa itu.

“Kami perlu wortel.” Kata pengembara.

“Aku punya wortel,” kata orang desa. Ia pulang ke rumahnya dan kembali membawa beberapa wortel.

Seorang pra bertopi berjalan melewati tempat itu. Ia juga bertanya, “Kalian sedang memasak apa?”

“Kami sedang memasak sup batu,” kata pengembara. “Sayang sekali kami tidak punya kentang.”

Orang bertopi pergi dan kembali membawa kentang.

Seorang ibu lewat. Pengembara memberitahu bahwa mereka membutuhkan bumbu agar supnya makin lezat. Tak lama kemudian ibu itu kembali membawa bumbu-bumbu.


Begitu seterusnya, orang-orang desa berdatangan, masing-masing orang membawa sedikit bahan untuk melengkapi sup batu. Lengkap sudah bahan-bahan untuk membuat sup. Ketika sup sudah matang, para pengembara bersama warga desa makan sup yang lezat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar