Otak manusia memiliki potensi yang sangat menakjubkan. Banyak orang berhasil melatih otak mereka untuk melakukan prestasi yang mengagumkan pada memori dan penghitungan. Para pendeta Budha belajar mengubah suhu tubuhnya dengan mengendalikan gelombang otak melalui meditasi. Orang yang mengalami kerusakan pada otak mendapatkan kembali kemampuan otaknya yang hilang.
Pernah mendengar istilah “Use it or Lose It”? Artinya bahwa kita
akan kehilangan kemampuan kita bila tidak terus dilatih sehari-hari. Otak mengubah
strukturnya berdasarkan bagaimana kita paling sering menggunakannya dan
perubahan struktur ini mengubah kinerja kita. Kemampuan kita meningkat ketika
berlatih dan kita dapat kehilangan kemampuan yang kita abaikan.
Pada pelajar, “use it or lose it” sangat terasa.
Misalnya seorang pelajar membaca 30 menit tiap hari pada hari sekolah. Ketika liburan
panjang tiba, ia hanya membaca 30 menit dalam seminggu. Otak pelajar itu
berpikir bahwa koneksi neuron yang digunakan untuk membaca tidak diperlukan
lagi. Otak akan mengubah koneksi neuron dan lebih mementingkan aktivitas yang
dilakukan si pelajar pada saat liburan misalnya berolah raga, menonton TV dll.
Ini disebut plastisitas kompetitif.
Perubahan ini bagus ketika
pelajar menikmati liburannya, tapi tidak demikian ketika ia harus kembali
bersekolah. Banyak anak mengalami penurunan kemampuan membaca atau bahkan
kehilangan kemampuan matematikanya setelah liburan. Lambat laun, penurunan ini
dapat terakumulasi. Prestasi pelajar SMU/SMK berkaitan erat dengan aktivitas
pembelajaran yang dilakukan selama liburan. Pelajar yang mencapai prestasi
tinggi saat lulus SMU/SMK biasanya meluangkan waktu selama liburan dengan belajar
untuk menjaga atau meningkatkan kemampuan akademisnya
Sumber http://www.scilearn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar