Bila melihat orang-orang menderita diabetes, penyakit jantung,
ostheoporosis atau penyakit kronis lainnya, kita akan langsung menelaah
gaya hidup mereka dan berkomentar, "Pantas saja, kebanyakan merokok
sih!" atau "Dari muda ia sudah mabuk-mabukan, sekarang tuanya, ya sakit-sakitan
lah!"
Gaya hidup, tentu
berpengaruh pada kesehatan kita selanjutnya, namun sebenarnya kesehatan kita
ketika dewasa sudah ditentukan jauh sebelum kita lahir. Sebagian orang lebih
rentan pada penyakit dari pada orang yang lain. Hal ini juga tidak selalu
karena faktor keturunan. “Semua penyakit yang kita alami setelah dewasa bisa
jadi merupakan gambaran dari pertumbuhan kita dulu di dalam kandungan,” kata
Profesor David Barker, pencetus gagasan 1000 Hari Pertama.
Bukan hanya
keadaan ibu yang berpengaruh pada diri anaknya, namun ayah juga. "Anda
adalah apa yang ayah anda makan," kataProfessor Anne Ferguson-Smith dari CambrigdeUniversity.
Calon ayah perokok, peminum atau penderita stres akan berpengaruh pada kualitas
spermanya, dan pada akhirnya tentu berpengaruh juga pada anaknya.
“Pertumbuhan
memiliki pola,” kata Alan Jackson, Profesor Nutrisi dari Southampton Univesity.
Semua tahap pertumbuhan terjadi pada waktunya. Bila pada satu tahap kita
mengalami ketinggalan, kita dapat menyusul kemudian, namun hasilnya tetap akan
berbeda, selalu ada konsekuensi yang harus dihadapi.
Di dalam kandungan, pertumbuhan diprioritaskan pada otak.
Akibatnya bila terjadi kekurangan makanan, pertumbuhan bagian tubuh selain otak harus
mengalah. Pada awal pertumbuhannya, janin tidak membutuhkan ginjal atau
paru-paru karena pada saat itu ia “menumpang” ginjal dan paru-paru bunda. Maka
pertumbuhan ginjal dan paru-paru mengalah kepada otak sehingga mengalami gangguan.
Pada masa Perang
Dunia II, Jerman melakukan embargo terhadap Belanda. Selama tiga bulan pada
musim dingin tahun 1944, rakyat Belanda mengalami kesulitan pangan. Kejadian
ini membawa akibat pada ibu-ibu hamil berupa meningkatnya tekanan darah dan
kadar gula darah. Bayi yang lahir pada awal masa sulit itu memiliki berat
lahir rendah karena mereka mengalami kurang gizi pada trimester ketiga.
Sedangkan bayi yang lahir setelah masa itu berakhir memiliki berat badan yang
normal karena mereka terkena dampak kelaparan pada trimester pertama. Namun 50
hingga 60 tahun kemudian, bayi-bayi dari kelompok ini menghadapi
risiko penyakit jantung dua kali lipat.
Penyakit-penyakit
kronis orang dewasa adalah hasil dari aktivitas sehari-hari di dalam
kandungan. Keterbatasan fungsi akan mempengaruhi pertumbuhan dan tahap
pertumbuhan yang sudah berlalu tidak dapat dikoreksi lagi.
Sumber : http://www.bbc.co.uk/iplayer/episode/b0137z06/The_First_1000_Days_A_Legacy_for_Life_In_the_Womb/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar