Apa yang terjadi ketika
anak mengamuk (Tantrum)? Ibu mungkin
kebingungan, tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika anak mengamuk. Atau
lebih buruk lagi, ibu menghadapinya dengan negatif, seperti memarahi atau
menghukum anak. Tantrum sebetulnya
dapat dihindari, dengan memahami apa yang dipikirkan anak.
Di Balik Tantrum
Cara berpikir anak
berhubungan erat dengan tantrum, sehingga
sulit bagi mereka untuk menenangkan diri. Anak sering berpikir negatif dan
berpikir dengan cara yang salah. Berpikir negatif, di antaranya adalah fantasi
tentang berkuasa. Anak berpikir, “Akan kutunjukkan kepada ibu siapa bossnya,” Anak-anak berpikir betapa
mereka diperlakukan tidak adil, betapa kejamnya Anda kepada mereka, betapa Anda
tidak memahami mereka. Itu hanya sebagian contoh. Pikiran yang salah dan
gambaran mental bahwa mereka “berkuasa” inilah yang menyulut kemarahan mereka.
Sangat penting bagi
orang tua untuk menyadari bahwa anak-anak, khususnya pra-remaja mungkin tidak
benar-benar menyadari proses mental mereka sendiri dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku
mereka. Di samping itu, ketika anak mulai berpikir negatif sangat sulit untuk
menghentikan atau mengubahnya. Padahal ini merupakan bagian penting yang mereka
perlukan untuk menenangkan diri.
Penting untuk Anda
pahami bahwa bila Anda mengalah pada anak yang mengamuk, anak akan
mengulanginya dengan sengaja sehingga Anda lagi-lagi menuruti tuntutan mereka.
Tentu saja sulit menghentikan anak yang mengamuk bila mereka mengharapkan
sesuatu dari amukan mereka itu.
Menenangkan anak, dari
pra sekolah hingga remaja
Kadang-kadang kita harus
melangkah mundur dan membiatkan anak mengamuk, selama anak tidak membahayakan
dirinya atau orang lain.
Balita dan anak pra
sekolah Anak di bawah 5 tahun
membutuhkan arahan Anda tentang aktivitas khusus yang akan membantu mereka menenangkan
diri. Anda dapat mengatakan, “Ibu tahu kamu kesal, ibu berharap dapat
membantumu meneangkan diri. Mengapa kamu tidak menggambar untuk menunjukkan
betapa marahnya kamu?” Anda dapat mencoba aktivitas lain yang menurut Anda akan
menenangkan anak atau membantu mereka menggunakan energi dengan lebih positif.
Menghadapi anak usia ini, meninggalkan anak ketika mengamuk tidak menenangkan
mereka, justru menimbulkan kecemasan. Awasi anak sambil melakukan aktivitas
lain hingga anak tenang. Anda perlu memberi contoh menenangkan diri, jadi tahan
diri Anda untuk tidak berinteraksi hingga anak tenang. Anda dapat menarik nafas
panjang, membuka-buka majalah atau berbenah. Bukan hal yang mudah tetap
bersikap tenang ketika anak sedang mengamuk, tapi hal ini menunjukkan bahwa
Anda tidak terpengaruh dengan perilaku anak dan Anda tidak takut pada anak yang mengamuk untuk mendapat apa yang ia
inginkan
Anak SD Pada anak usia
SD, Anda dapat berbicara dengan anak tentang menenangkan diri. Katakan kepada
anak bahwa tidak apa-apa merasa marah, tapi penting untuk mengatasinya dengan
cara yang positif, tidak dengan berteriak, melemparkan barang-barang atau
mengumpat. Ajak anak melakukan role play ketika
mereka sedang tenang. Sebagian anak terbantu dengan pergi ke kamar mereka,
mendengarkan musik, melakukan sesuatu yang kreatif, meninju bantal atau pergi
ke luar rumah. Lain kali ketika anak marah, ingatkan tentang latihan
menenangkan diri dan tinggalkan anak sendiri. Berikan waktu dan ruang untuk
anak dan diri Anda sendiri sementara anak menenangkan diri. Berikan imbalan bila
anak dapat berhasil mengatasi rasa marahnya dengan positif. Imbalan ini bukan
suap, tapi dapat memotivasi anak menenangkan diri.
Remaja dan dewasa muda Untuk kelompok umur ini, mempelajari cara-cara pemecahan masalah dan
perencanaan sangat membantu. Remaja juga dapat menggunakan pilihan opsi untuk
menenangkan diri. Pada saat remaja marah, ingatkan untuk mengikuti rencana dan tinggalkan
anak Anda sendiri, usahakan untuk tidak terlibat hingga anda berdua merasa
tenang. Untuk remaja, berolahraga, berjalan-jalan,
menelpon teman, membaca atau menulis jurnal dapat membantu mereka menenangkan
diri. Anda dapat keluar rumah sejenak agar Anda berdua memiliki waktu dan ruang
untuk menenangkan diri. Bila anak merusak barang-barang ketika Anda keluar
rumah, Anda dapat memberikan konsekuensi. Sebaliknya bila anak dapat menguasai
diri dengan baik Anda dapat memberikan imbalan.
5 Tips Untuk Membantu
Anak Menenangkan Diri
Berikut ini tips menenangkan diri yang efektif untuk semua kelompok usia
Jangan mencoba mengendalikan anak yang sedang marah. Sebaliknya, minta anak
masuk ke kamarnya atau cobalah menghentikan anak berteriak atau melempatkan
barang-barang. Fokus pada mengendalikan diri Anda sendiri. Anda tidak dapat
memaksa anak berhenti berteriak atau melempar barang-barang. Lebih baik Anda
menjadi contoh yang positif, tetap tenang dan tidak mencoba menunjukkan bahwa
Anda lebih berkuasa dari mereka. Bila Anda dapat menerima baik anak akan terus
mengamuk atau berusaha menenangkan diri, situasi akan berubah ke arah yang
lebih baik.
Hindari berbicara dengan anak yang marah. Banyak orang tua
melakukan kesalahan dengan mencoba untuk berbicara dengan anak dan membujuk
mereka agar marahnya reda. Mencoba berbicara dengan anak, menjelaskan agar anak
memahami sudut pandang Anda atau membicarakan mengapa anak begitu marah,
seperti apa yang Anda lakukan pada orang dewasa, mungkin tidak produktif. Akan
lebih efektif untuk berbicara nanti pada saat semua orang merasa tenang
Hargai sudut pandang anak Ketika Anda melatih anak
menenangkan diri, usahakan Anda menggunakan nada bicara yang tenang dan bahasa
yang tidak menghakimi. Misalnya suatu hari anak Anda marah karena tidak
mempunyai pakaian untuk pergi ke sekolah, jangan katakan “Itu tidak penting” “Tidak
perlu marah-marah” Karena hal itu sangat penting bagi anak Anda dan membuatnya
marah. Mengecilkan masalah yang penting untuk anak justru akan memperbesar
masalah itu.
Coba dan coba lagi: Anda mungkin perlu
melakukan eksperimen dengan bahasa atau teknik yang berbeda untuk menemukan
cara terbaik untuk anak Anda ketika ia marah. Sebagian anak merespon petunjuk
non verbal seperti isyarat tangan dengan baik, sementara anak yang lebih besar
menganggapnya memalukan. Sebagiam anak justru menjadi makin marah ketika Anda
menyuruhnya ke kamarnya, tapi menerima dengan baik ketika Anda mengatakan bahwa
Anda berdua membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Kenali kalimat atau
ucapan yang justru menyulut amarah anak Anda, dan cobalah kata-kata yang
berbeda lain kali.
Ulang, ulang terust: Proses pemecahan
masalah, pelatihan dan pergi meningalkan anak adalah hal-hal yang perlu
dilakukan orang tua berulang-ulang. Anak-anak memerlukan pengulangan untuk
menghadapi situasi dan emosi yang sulit. Anak dan orang tua perlu berlatih
bersama-sama hingga keduanya mampu mengendalikan diri dengan baik.
Amarah dapat meningkat
secara bertahap atau mencapai puncak dengan cepat, namun dibutuhkan waktu hingga
rasa marah hilang. Selama berlatih bersama anak Anda meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah, lambat laun anak-anak dan menjadi tenang lebih cepat. Tapi sebelum
itu terjadi amarah mungkin masih bertahan setelah mencapai puncaknya. Anda
perlu mengabaikan pintu yang dibanting, hentakan kaki, gerutuan dan wajah
cemberut anak Anda. Tiap orang menangani amarah dengan cara yang berbeda dan pada
sebagian orang amarah pergi lebih cepat dari yang lain.
Sumber: