Keledai Yang Dapat Membaca


Hodja berkunjung ke rumah Tamarlane. Mereka mengobrol dengan seru. Hodja membual tentang keledainya, “Keledaiku sangat cerdas. Apa saja yang kuajarkan kepadanya, dapat dipahaminya dengan cepat. Kukira ,ia bahkan bisa kuajari membaca!”

“Begitu ya? Kalau begitu, ajari keledaimu membaca. Kembalilah kemari 3 bulan lagi dan bawa serta keledaimu itu.”

Hodja pulang. Ia mulai melatih keledainya. Hodja mengambil sebuah buku besar dan meletakkan kaki keledai di atas buku. Ia menyelipkan makanan di antara halaman-halaman buku itu dan mengajari keledainya membuka-buka halaman buku dengan lidahnya untuk menemukan makanan. 

Tiga hari sebelum hari yang ditentukan tiba, Hodja tidak memberi makan keledainya.

Hodja membawa keledainya kepada Tamarlane. Ia minta dibawakan sebuah buku besar dan meletakkannya di depan keledai. Hewan yang kelaparan itu membalik-balik halaman buku dengan lidahnya, berharap menemukan makanan. Ketika tidak menemukan makanan, ia meringkik keras.

Tamarlane mengamati sang keledai. “Menurutku,” katanya, “aneh sekali cara keledaimu membaca.”

Hodja menyahut, “Yah, begitulah cara keledai membaca!”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar