Kisah Rubah dan Burung Gagak (Fabel Aesop)


Seekor rubah melihat seekor gagak terbang membawa sepotong daging di paruhnya . Gagak itu kemudian hinggap di sebuah dahan pohon. “Aku harus mendapatkan daging itu", kata rubah dalam hati.

“Selamat siang, nyonya Gagak,” sapanya, “Kau kelihatan cantik sekali hari ini. Bulu-bulumu mengkilap. Dan matamu cerah. Aku yakin suaramu pasti lebih merdu dari suara burung-burung lain di hutan ini, seperti halnya bentuk tubuhmu lebih indah daripada mereka. Sayang aku belum pernah mendengar suaramu.  Nyanyikan sebuah lagu untukku."

Gagak mengangkat kepalanya dan mulai menyanyi semerdu mungkin, namun pada saat ia membuka mulutnya potongan daging  itu jatuh  dan langsung ditangkap oleh Tuan Rubah. 

“Terima kasih, Nyonya Gagak. Sebagai pengganti daging ini aku akan memberimu  sebuah nasihat untuk masa depan, janganlah kau  percaya kepada orang yang terlalu banyak memuji.”

2 komentar:

  1. Mantap bu dokter .............

    BalasHapus
  2. Teman yang memuji kita bisa malah mau menjatuhkan, tetapi teman yang mengkritik menjadikan kita lebih baik, dan juga musuh kita yang selalu mencari kekurangan dan kelemahan kita akan memacu kita lebih baik lagi, thak's bu dokter saya pernah mendengar ceramah buk dokter di RC. Suka Makmur .......Salam Soli Deo Gloria

    BalasHapus