Banyak
ibu yang baru melahirkan mengeluh, suaminya tidak mau membantu merawat bayi,
misalnya mengganti popok pada malam hari atau menyiapkan botol susu. Ayah seolah tidak peduli bahwa bunda sudah
lelah seharian merawat bayi dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga lain.
Nah,
Bunda, banyak ayah yang siap merawat bayinya begitu lahir (bahkan ada suami
yang justu mengajari isterinya cara menggendong dan membedong bayi mereka), sebetulnya lebih banyak
Ayah yang merasa canggung merawat bayi
terutama anak pertamanya, karena tidak tahu caranya!
Bisa
jadi Ayah terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga menyerahkan perawatan
bayi sepenuhnya kepada Bunda. Keterlibatan Ayah dalam merawat bayi bukan hanya
untuk kepentingan Bunda. Ayah juga perlu membangun kelekatan batin dengan si
kecil.
Orang
tua baru sering merasa takut merawat bayi yang baru lahir. Bayi tampak begitu
kecil dan lemah sehingga Bunda dan Ayah sering tidak merasa tidak tahu apa yang
harus dilakukan. Anda perlu waktu,
observasi dan latihan untuk merawat bayi
yang baru lahir. Seorang ayah yang biasanya merasa bahwa ialah yang kuat dalam
keluarga, kali ini merasa tidak berdaya.
Akibatnya sering kali seorang ayah,
menarik diri, tidak ingi terlibat dalam perawatan bayi.
Silakan
coba tip melibatkan Ayah dalam perawatan bayi:
Libatkan Ayah sejak Bunda Hamil
Melibatkan Ayah dalam
perawatan bayi dimulai sejak Bunda hamil. Ayah akan lebih banyak mengamati
perkembangan bayi.
- Ajak Ayah ketika Bunda mengunjungi dokter kandungan, khususnya ketika
Anda akan melakukan pemeriksaan USG.
- Ajak Ayah mendampingi ketika Anda
- Ajak Ayah ngobrol tentang bagaimana keseharian Ayah Bunda kelak ketika
bayi sudah lahir, misalnya ketika si kecil berumur 3 bulan, 1 tahun atau
lebih besar.
- Tanyakan apakah Ayah memiliki kekhawatiran seperti tidak tahu cara
merawat bayi. Yakinkan Ayah bahwa ia akan menjadi ayah yang baik. Juga
bahwa walaupun Anda berdua perlu banyak belajar, Ayah akan dapat merawat
bayi dengan baik.
- Diskusikan bahwa Bunda akan membutuhkan bantuan Ayah dalam merawat
bayi, seperti bangun ketika bayi menangis pada malam hari, memberikan
botol susu, menyuapi, mengganti popok dan menenangkan bayi yang rewel atau
menangis.
- Katakan terus terang apa yang Bunda harapkan dari Ayah untuk terlibat dalam merawat bayi. Tentu saja Bunda perlu mengemukakan harapan yang realistis. Kemukakan alasannya, dalam hubungan dengan manfaat keterlibatan Ayah bagi bayi, dirinya sendiri, Anda dan perkawinan Anda. Jelaskan bahwa keterlibatan Ayah akan lebih mudah membentuk kelekatan batin antara Ayah dan bayi.
Ketika bayi sudah hadir dalam keluarga
- Percayalah pada kemampuan Ayah sebagai orang tua. menurut banyak
penelitian, seorang ayah memiliki kemampuan menjadi orang tua dengan kasih
sayang dan ketrampilan sama seperti seorang ibu.
- Berikan dorongan yang Ayah butuhkan karena ia sedang mempelajari
ketrampilan baru yang kadang-kadang lebih suka dihindarinya bila mungkin,
misalnya ketika harus mengganti popok. Jelaskan bahwa Bunda sendiri juga
sering mengalami kesulitan.
- Tunjukkan bahwa Bunda menghargai usaha Ayah, walaupun mungkin
cara-cara yang digunakannya berbeda dengan Anda atau ketika Ayah
mengajarkan sesuatu yang baru kepada Anda.
- Tahan diri Anda, jangan terlalu banyak memerintah, “mengajari” dan
mengkritik Ayah dalam perawatan bayi. Jangan membesar-besarkan masalah
kecil, misalnya Ayah memasangkan celana ungu dengan baju merah, Anda cukup
tersenyum sambil mengingat bahwa untuk mencocokan baju dan celana kerjanya
saja, Ayah sering minta pendapat Bunda.
- Ketika Bunda perlu memberi saran, lakukan dengan hormat dan spesifik.
Memberikan ide positif mengenai apa yang bisa ayah lakukan lebih baik
daripada melarang Ayah melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya
dengan baik.
- Jangan segan meminta Ayah melakukan sesuatu untuk membantu Anda. Di kemudian
hari, ketika Anda sibuk, Ayah akan tahu apa yang harus dilakukannya tanpa
disuruh.
- Beri kesempatan kepada Ayah untuk banyak berinteraksi dengan bayi.
Ketika bayi rewel, biarkan Ayah untuk menenangkan bayi tanpa campur tangan
Anda. Ketika anak sudah balita, minta Ayah sekali-kali mengenalkan makanan
baru kepada anak. Minta anak untuk meminta ayahnya bermain bersamanya,
membacakan cerita. Minta Ayah mengantar anak pergi tidur.Usahakan agar Ayah
mempunyai kesempatan besama anak-anak tanpa Anda.
- Minta Ayah ikut mengantarkan Anda membawa anak ke dokter. Usahakan agar
dokter berbicara kepada Anda berdua.
- Sebelum kehadiran bayi, mungkin Anda sering berjalan-jalan berdua.
Ajak Ayah dan bayi berjalan-jalan bertiga, Anda dapat menggunakan kereta
bayi atau minta Ayah menggendong bayi.
Walaupun mungkin
sulit bagi Ayah untuk mulai terjun dalam perawatan bayi, dengan pengalaman dan
latihan, lambat laun Ayah tidak canggung lagi dan akan makin trampil dan luwes
dalam merawat bayi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar