Anak Merengek, Bagaimana Cara Mengatasinya?


Laurel Schultz, seorang dokter anak,  menjelaskan, “Anak merengek untuk mendapatkan perhatian orang tua. Merengek dengan suara tinggi biasanya efektif karena orang tua mau tidak mau memberikan perhatian.”

Mencegah Anak Merengek
Schultz menjelaskan, merengek bukan strategi anak yang dilakukannya dengan sadar, namun merupakan perilaku yang dipelajari oleh anak, dan orang tua  ikut berperan. Ketika anak meminta sesuatu dengan sopan dan orang tua tidak merespon pada permintaan yang pertama dan kedua, anak akan menambah volume pada tuntutan itu. Anak kecil mungkin akan berteriak atau mengamuk. Anak yang lebih besar, yang sudah lebih mampu menahan diri mungkin akan merengek.
Untuk mencegah anak merengek, orang tua perlu menanggapi permintaan anak sesegera mungkin, bila keadaan memungkinkan. Bila Anda sedang menelepon atau berbicara dengan orang lain, Anda dapat melakukan kontak mata dan meletakkan telunjuk di depan mulut Anda. Dengan demikian anak tahu bahwa Anda akan segera membantunya. Kemudian, berikan anak perhatian yang dimintanya dari Anda.

Bunda, aku membutuhkanmu
Ketika anak merengek, Becky Bailey, PhD menyarankan orang tua menarik nafas dalam-dalam dan mengingatkan diri bahwa anak tidak sedang membuat Anda kesal, tapi sedang mengatakan bahwa ia membutuhkan bantuan.
“Gunakan pernyataan ‘Saya....’ dan berikan contoh bagaimana cara anak berbicara seperti yang Anda inginkan. “Bunda tidak suka kamu merengek. Kalau kamu mau susu, katakan begini.”  Kemudian beri contoh kata-kata dan nada suara yang Anda inginkan dari anak.
Bila anak tetap merengek, pastikan anak tidak sakit. Cobalah untuk mencari sesuatu di balik rengekan itu. Tanyakan pada diri Anda sendiri Apakah Anda terlalu sibuk akhir-akhir ini? Apakah ada perubahan pada rutinitas anak? Apakah salah satu anak membutuhkan perhatian lebih karena suatu alasan? Merengek sering merupakan tanda bahwa Anda perlu memperbaiki koneksi dengan anak.
Luangkan waktu khusus untuk anak misalnya membaca bersama, memasak makan malam, atau melakukan sesuatu yang disukai anak. “Beberapa menit yang diluangkan orang tua bersama anak satu atau dua kali dalam sehari dapat membuat perbedaan besar pada keluarga yang menghadapi masalah perilaku,” kata Bailey

Berikut ini tips praktis mengapa anak merengek dan pengalaman orang tua yang efektif untuk menghentikannya

Balita

Mengapa balita merengek? 

Balita belum bisa mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata-kata. Pakar menjelaskan bahwa rengekan cenderung meningkat dalam perkembangan anak ketika anak merasa tidak dapat mengendalikan keadaan dan merasa  kewalahan dengan emosi yang memuncak. Karena belum mampu mengungkapkan rasa fustrasinya, merengek adalah cara yang dapat dilakukannya.

Pemicu lain seperti lapar dan lelah juga dapat menyebabkan stres pada balita (juga berlaku untuk  anak semua usia), jadi ingatlah bahwa mengajak balita ke supermarket ketika mendekati waktu tidur siangnya bukan keputusan yang bijaksana.

Bagaimana menghentikannya?
Sabar, sabar dan sabar adalah kunci menghadapi anak yang merengek. Matthew, usia 3 tahun, merengek karena tidak sabar menunggu 10 menit untuk makan malam. Ibunya, Rae memberikan perhatian ekstra dengan memangku dan memeluknya selama 5 menit. Apakah Rae membuang 5 menit yang harusnya dapat digunakan untuk menyiapkan makan malam? Sama sekali tidak, karena setelah itu ia dapat melanjutkan memasak tanpa diganggu rengekan anaknya. Anda juga dapat memberikan beberapa keping crackers kepada anak untuk menahan lapar.

Sheila Oliveri, ibu 3 anak dan guru pra sekolah, menirukan anaknya yang merengek. “Mengapa kamu bicara seperti itu?” dengan gaya bicara merengek. “Anak jadi tahu bahwa merengek tidak enak didengar dan sangat mengganggu. Kadang-kadang anak melah tertawa geli dan lupa pada apa yang menjadi keluhannya,” kata Sheilla.  
Coba rekam balita Anda ketika merengek dan putar kembali sehingga anak mendengat rengekannya sendiri. Sementara itu ajarkan anak cara-cara yang baik untuk meminta apa yang ia inginkan atau butuhkan

Anak Pra sekolah

Mengapa anak usia pra sekolah merengek?

Seperti balita, anak usia 3-5 tahun mudah frustrasi. Pada usia itu anak-anak juga mengalami banyak perubahan, seperti mulai bersekolah, kedatangan adik bayi atau pindah kamar. Semua itu membuat anak sangat membutuhkan perhatian Anda, bahkan perhatian yang negatif

Bagaimana menghentikannya?

Anak usia pra sekolah masih mudah dialihkan dengan taktik sederhana. Debbie Granick menggunakan cangkir, mangkuk atau bahkan ember untuk “menyimpan” rengekan anaknya.

“Ketika anak saya mulai merengek, saya mengatakan, ‘Ayo buang rengekan itu di mangkuk ini. Dan beri ibu suaramu yang manis,’ Biasanya anak terenyum atau mengubah ekpresi wajahnya dan berbicara dengan cara yang lebih baik.” Untuk itu, Sheilla tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada anaknya.

Cara lain adalah menjawab anak Anda dengan berbisik. Itu yang dipraktikkan oleh Karen Shaffer, ibu 3 anak. “Anda mungkin harus berbisik beberapa kali. Anak biasanya terdiam karena ingin mendengar kata-kata Anda. Dan sering kali ia akan menirukan Anda dan berbisik juga.
Ketika anak berusia 4 tahun, kebanyakan anak sudah memahami bahwa perilaku mereka mempunyai konsekuensi. Gunakan teknik ‘Ibu tidak mengerti maksudmu ketika kamu merengek’.

“Ketika anak-anak mengeluh, saya mengatakan, ‘Kalau kamu berbicara seperti itu, mama tidak mengerti apa yang kamu katakan. Coba katakan lagi dengan suara yang baik, mama akan mendengarkanmu,’” kata Audrey Smith, ibu 2 anak. “Kemudian saya mengabaikan mereka hingga mereka berbicara dengan suara yang normal.” Cara itu berhasil untuk Audrey, tapi ia mengingatkan agar selalu konsisten. Dan itu tidak mudah. Bila Anda kadang-kadang mengalah pada rengekan anak, bisa jadi masalah Anda justru menjadi lebih parah. Selain konsisten, carilah cara untuk memperkuat perilaku yang Anda inginkan dari anak Anda, misalnya ucapkan terima kasih ketika anak mengulangi permintaannya dengan cara dan nada yang baik.

Anak SD

Mengapa anak SD merengek?

Di samping merengek ketika lapar atau lelah, anak-anak uring-uringan ketika diminta melakukan tugas di rumah atau ketika merasa bosan. Merengek adalah perilaku yang dipelajari, dan anak SD sudah pintar melakukannya.

Bagaimana menghentikannya?
Beberapa ibu menyuruh anaknya ke sudut ruangan dan melanjutkan merengek. Mereka tidak perlu mendengarkan anaknya merengek dan si anak mungkin mulai paham seperti apa perilakunya.
Karen Shaffer punya taktik lain ketika anaknya mulai merengek. “Setiap merengek anak didenda 10 sen, yang disimpan di sebuah toples.” Uang yang terkumpul kemudian disumbangkan.
Ketika pergi ke luar bersama anak-anak, Karen menetapkan aturan sebelum berangkat. “Anak-anak saya tahu bahwa ada hadiah kecil menunggu untuk mereka bila berperilaku baik dan ibu merasa senang. Anak-anak juga tahu, bila mulai mengeluh dan merengek, perjanjian batal.”

Bukan hanya anak-anak yang merengek, kadang-kadang ibu atau ayah juga ‘merengek’. Anda adalah model anak-anak Anda. Ketika Anda tiba-tiba menyadari bahwa Anda berperilaku atau menggunakan nada suara seperti sedang merengek, cobalah mendengarkan suara Anda sendiri dan masukkan koin ke dalam toples.

Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar