Dahulu kala, beberapa pedagang pergi berlayar untuk mencari
harta. Di tengah perjalanan, kapal mereka diterpa badai hingga tenggelam.
Angin kencang membawa para pedagang itu ke sebuah pulau. Mereka
sangat gembira karena ternyata semua orang selamat dari badai.
Tanpa mereka ketahui, pulau terpencil itu dihuni sekelompok
raksasa. Para raksasa tahu bahwa para pedagang itu terdampar di pulau mereka,
dan menyamar sebagai wanita-wanita cantik dan menyambut para pedagang di
pantai. Mereka juga membawa makanan, minuman dan harta.
Para pedagang itu sangat senang. Hanya kapten kapal yang
merasa curiga dengan sambutan yang hangat itu. Ia takut para wanita itu ingin
menjebak mereka. “Kawan-kawan, kita harus membangun kapal kita dan berlayar
pulang.”
Sementara itu para wanita itu berkata, “Ayo pulanglah bersama
kami. Kalian dapat bersenang-senang asalkan kalian berjanji tidak akan pergi ke
bagian utara pulau ini.”
Para pedagang memilih untuk ikut para wanita itu pulang ke
desa mereka. “Mengapa harus bekerja keras sedangkan semua yang kita butuhkan sudah
tersedia di sini?” kata mereka kepada kapten.
Kapten masih tidak percaya kepada para wanita cantik itu. Ia
pergi ke bagian utara pulau. Di sana ia melihat sebuah menara batu yang tinggi.
Dari dalam menara itu terdengar suara orang merintih.
Kapten memanjat sebuah pohon yang sangat tinggi. Dari puncak
pohon itu ia dapat melihat ke dalam menara. Orang-orang terkurung di sana. “Kami
adalah para pedagang. Kapal kami karam di dekat pulau ini. Kami didatangi
wanita-wanita cantik yang mengajak kami tinggal di desa mereka. Tapi ketika
sampai di desa, mereka berubah menjadi raksasa. Mereka akan memakan kami semua,”
kata seorang dari tawanan itu.
“Pergilah! Selamatkan dirimu,” kata tawanan yang lain. “Terbanglah
sejauh-jauhnya dari pulau ini.”
"Terbang?” tanya kapten. “Kami bahkan tidak punya kapal
lagi.”
“Pergilah ke padang pasir emas yang mengelilingi kolam biru
dan padang rumput hijau. Kau harus melalui jalur sempit untuk dapat sampai di
sana,” kata para tawanan, menjelaskan ke mana kapten harus melarikan diri.
Kapten segera menyusul kawan-kawannya ke desa para raksasa. “Kalian harus ikut denganku besok malam,” kata
kapten. “Kita harus melarikan diri.”
Besok malamnya kapten membawa teman-temannya ke padang pasir
emas. Di sana, tiba-tiba datanglah Balaha, raja kuda raksasa yang melayang
turun dari langit. “Naiklah ke punggungku,” kata Balaha. “Aku akan membawamu
pulang. Tapi tutup matamu dan jangan melihat ke belakang.”
Kapten dan para pedagang naik ke punggung Balaha. Kuda raksasa
itu segera melesat ke angkasa. Para raksasa terbangun dan melihat tawanannya
melarikan diri. Mereka berlari ke pantai dan memanggil, ”Jangan pergi, di sini
kami dapat memberikan apa saja yang kalian yang inginkan. Kembalilah!” Beberapa
pedagang membuka matanya dan menoleh.
Seketika mereka terjatuh dari punggung Balaha.
Para wanita cantik sudah tidak ada lagi. Para raksasa sudah
melepaskan samaran mereka. Mereka menangkap pedagang yang jatuh dan langsung
memakan mereka.
Ketika Balaha sampai di seberang lautan, ia berkata, “Kau
bisa turun sekarang.” Kapten membuka matanya dan melihat ia hanya sendirian.
Semua kawannya terjatuh karena tidak mematuhi perintah Balaha. Kapten menangis sedih."
“Jangan sedih, ” kata Balaha, “Orang-orang itu mati karena tidak mau
melepaskan keinginan mereka.”
“Peringatkan keluarga dan teman-temanmu untuk tidak berpegang
terlalu teguh pada keinginannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar