Harga diri (self
esteem) adalah salah satu kunci sukses dalam kehidupan. Pembentukan konsep
diri yang positif atau harga diri yang sehat sangat berperan bagi anak untuk mencapai
kebahagiaan dan sukses.
Apa itu harga diri? Harga diri adalah apa yang
dirasakan seseorang tentang dirinya
sendiri, dan perilaku orang tersebut mencerminkan perasaan itu.
Harga diri anak-anak dapat dibangun sejak usia dini. Harga
diri terbentuk dari merasa dicintai dan rasa aman, dan dari pembentukan
kompetensi.
Berikut ini beberapa tips untuk membantu anak
membangun harga diri.
Jangan membandingkan
Ucapan seperti “Mengapa
kamu tidak bisa seperti kakakmu?” harus dihindari. Perbandingan seperti ini akan
membuat anak Anda merasa malu, iri dan merasa harus bersaing. Perbandingan
seperti “Kamu pemain bola terbaik”, berpotensi merusak harga diri anak karena
merasa berat memenuhi citra yang Anda ciptakan ini.
Katakan pada anak bahwa
Anda menghargai dirinya apa adanya sebagai individu yang istimewa dan unik.
Anak juga akan menghargai dirinya sendiri.
Katakan bahwa Anda mencintainya tanpa syarat
Ketika anak gagal atau
melakukan sesuatu yang salah, katakan, “Kamu istimewa untuk ibu, Ibu
mencintaimu apa pun yang terjadi.”
Harga diri anak berkembang
karena Anda menerima dirinya apa adanya tanpa memandang kelebihan, kesulitan,
temperamen atau kemampuannya. Berikan pelukan, ciuman, dan tepukan di bahunya
dan jangan lupa katakan Anda mencintainya
Ketika Anda harus
mengkoreksi anak, tegaskan bahwa bukan dirinya, tapi perilakunya tidak dapat
diterima. Jangan katakan “Kamu nakal!" tapi katakan “Jangan bermain bola
di dalam rumah. Bola kan untuk bermain di luar.”
Perhatikan dan dengarkan
Sediakan
waktu untuk memberikan perhatian penuh untuk anak Anda. Hal ini membangun harga
diri anak karena ia menerima pesan bahwa Anda menganggapnya penting dan
berharga
Hentikan
aktivitas Anda dan dengarkan apa yang ingin dikatakan anak Anda. Tinggalkan
hal-hal lain seperti menerima telepon dan ajak anak Anda berbicara di tempat
yang tenang tanpa gangguan. Lakukan kontak mata sehingga anak Anda tahu bahwa
Anda benar-benar mendengarkan apa yang dikatakannya. Anak perlu mengetahui
bahwa pikiran, perasaan, keinginan dan pendapatnya penting bagi Anda.
Terima
perasaannya tanpa menghakimi seperti, “Ibu mengerti kamu sedih karena tidak
jadi menginap di rumah temanmu.” Dengan demikian Anda memvalidasi perasaannya
dan menunjukkan Anda menghargai apa yang dikatakannya.
Ungkapkan
perasaan Anda sendiri, “Ibu khawatir tentang Bibi Emma. Sakitnya parah”, Anak
akan menjadi lebih percaya diri mengungkapkan perasaannya sendiri.
Ajarkan tentang batasan
Tetapkan
aturan yang wajar dan konsisten untuk anak Anda. Pastikan anak tahu konsekuensi
yang harus diterima ketika ia melanggar aturan. Dengan mengetahui bahwa ada
aturan dalam keluarga membuat anak merasa lebih aman. Tunjukkan bahwa Anda
percaya kepada anak dan tunjukkan ekspektasi Anda bahwa ia akan melakukan hal
yang benar.
Tetapkan tujuan untuk anak
Tetapkan
tujuan yang mungkin dicapai oleh anak. Tujuan yang tidak mungkin dicapai akan
membuat anak frustasi dan merasa tidak mampu.
Dukung anak mengambil risiko yang sehat
Dorong
anak mencoba sesuatu yang baru, seperti mencoba makanan baru, bergaul dengan
teman baru, memakai sepatu roda. Aktivitas yang melibatkan kerja sama dan bukan
kompetisi, seperti program mentoring
atau menjadi relawan sangat membantu membangun harga diri anak.
Biarkan
anak melakukan eksperimen yang aman dan jangan ikut campur. Buru-buru
mengatakan, “Sini, biar Ibu saja yang melakukannya”, dapat menimbulkan
ketergantungan dan merusak kepercayaan diri anak. Anda dapat membantu membangun
harga diri anak dengan menyeimbangkan kebutuhan Anda untuk melindunginya dan
kebutuhan anak untuk menyelesaikan tugas-tugas baru.
Biarkan anak melakukan kesalahan
Memilih
sebuah keputusan dan mengambil risiko dapat membuat anak melakukan kesalahan. Hal
ini justru merupakan pelajaran yang berharga bagi anak Anda.
Sebuah
contoh, anak terlambat ke sekolah karena berlama-lama di kamarnya. Dorong anak
mempersiapkan diri lebih cepat esok harinya. Dengan demikian harga diri anak
tidak terganggu karena ia memahami bahwa tidak apa-apa sesekali melakukan
kesalahan dan membuat anak lebih mudah menerima kesulitan yang dihadapinya
Berikan empati dan luruskan keyakinan yang salah
Anak mungkin membandingkan
diri sendiri dengan saudara atau temannya. “Mengapa aku tidak bisa menendang
bola sebaik Fathan?” Anda dapat mengatakan, “Benar, Fathan dapat menendang bola
dengan baik. Dan kamu dapat lari cepat sekali.” Tunjukkan empati Anda dan
tekankan kelebihan anak Anda.
Ketika anak menghadapi
pikiran negatif dan keraguan pada diri sendiri seperti, “Aku tidak bisa
matematika, aku bukan murid yang baik.” Katakan misalnya “Kamu murid yang baik.
Kamu hanya kesulitan pada matematika. Belajar matematika membutuhkan banyak
latihan. Ayo kita kerjakan latihan lagi.”
Hal ini membantu anak Anda
belajar bahwa semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan dan ia tidak harus
sempurna dalam segala hal
Berikan dukungan
Tiap anak membutuhkan dukungan yang menyatakan “Aku
percaya padamu. Aku melihat kamu berusaha. Lanjutkan usahamu”. Suport artinya
mengakui kemajuan, bukan hanya hasil yang dicapai.
Dukungan berbeda dengan pujian. Pujian dapat
membuat anak merasa bahwa ia hanya berhasil ketika melakukan sesuatu dengan
sempurna. Dukungan mengakui usaha yang dilakukan anak. “Ceritakan tentang
pertandingan itu. Ibu lihat kamu berusaha keras” lebih baik daripada “Kamu
pemain terbaik di timmu”.
Pujian berlebihan dapat mengganggu harga diri
karena dapat menciptakan tekanan dalam melakukan sesuatu dan menciptkan
kebutuhan akan persetujuan dai orang lain. Berikan anak pesan bahwa usahanya
dan mengalami proses hingga akhir adalah hal yang terpenting.
Berikan
pujian dengan porsi yang tepat dan berikan sebanyak mungkin dukungan, hal itu
akan membantu anak bertumbuh dan merasa bahagia dengan dirinya sendiri.
Harga diri Anda sendiri juga penting
Anda perlu memandang diri
Anda dengan cara positif. Orang tua yang positif menyadari bahwa dirinya tidak
sempurna tapi menghargai dirinya sendiri dan selalu berusaha bertumbuh dan
memperbaiki diri
Sumber
http://www.todaysparent.com
http://childdevelopmentinfo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar