Seorang pendeta merawat sebuah kuil di sebuah desa kecil. Ia hidup dari sedekah dan membagikannya kepada beberapa orang yang membantu membersihkan kuil.
Ada seekor tikus di kuil itu yang sering mencuri makanan sang pendeta. Tikus itu benar-benar menjadi masalah bagi sang pendeta. Sudah berbagai cara dilakukan pendeta untuk mengusir tikus dari kuil, tapi tidak berhasil. Pendeta bahkan menyimpan makanan dalam sebuah wadah dari tanah liat yang digantung di langit-langit. Tikus itu tetap bisa mencurinya.
Kesal dan putus asa, sang pendeta meminta saran dari temannya, yang menasihatinya untuk mencari persediaan makanan si tikus dan menghancurkannnya.
Sang pendeta melakukan pencarian yang cermat di kuil. Akhirnya ia menemukan setumpuk makanan yang disembunyikan tikus. Pendeta segera menghancurkannya.
Tikus kehilangan persediaan makanannya. Sang pendeta telah menyembunyikan semua makanan di dalam wadah tanah liat yang digantung di langit-angit. Tikus tidak menemukan makanan. Ia kelaparan. Ia tidak mampu melompat atau memanjat untuk mencapai wadah makanan di langit-langit.
Pada suatu hari, sang pendeta menemukan tikus yang sudah lemas. Pendeta dengan mudah menangkapnya dan membuangnya jauh dari kuil. Tikus terluka dan tidak pernah kembali ke kuil itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar