Anak-anak mudah marah atau kesal bila keinginan atau kebutuhannya tidak segera dipenuhi. Hampir tiap hari anak-anak menemui banyak hal, mainan, dan aktivitas yang menarik. Sering kali anak-anak tidak dapat menghadapi rasa frustrasi ketika mendapat jawaban, “Tidak,” atau “Nanti,” dari orang tua. Mereka juga tidak mengerti bahwa seorang anak boleh atau tidak boleh melakukan sesuatu karena kepercayaan agama atau latar belakang budaya keluarga. Agar mendapatkan pengalaman yang positif di rumah, sekolah dan masyarakat, anak-anak memerlukan kemampuan untuk dengan cara yang tepat menghadapi perasaan mereka sehubungan dengan menginginkan sesuatu yang tidak dapat mereka miliki. Kemampuan ini akan meningkatkan pengendalian diri mereka dan toleransi terhadap orang lain.
Ajarkan anak-anak untuk menggunakan langkah-langkah berikut ini:
1. Mengatakan, “Aku menginginkan ______ tetapi bukan sekarang.”
2. Memikirkan pilihan-pilihan:
· Memintanya lagi kepada orang tua nanti atau besok
· Melakukan hal lain
· Meminta untuk meminjam (bila mungkin)
· Meminta untuk berbagi
· Meminta untuk melakukan tugas-tugas agar mendapatkan uang untuk membeli benda yang diinginkan
· Menunggu giliran
· Menerima bahwa ia tidak diijinkan memilikinya dan mengatakan, “Aku sebenarnya menginginkannya, tetapi tidak apa-apa.”
3. Melaksanakan pilihan yang terbaik
Aktivitas Sandiwara Boneka
Aktivitas ini membantu anak-anak kecil belajar mengenali sesuatu yang mereka inginkan tetapi tidak dapat mereka miliki. Mereka akan membicarakan perasaan mereka sehubungan dengan tidak dapat memiliki apa yang mereka inginkan. Dan anak-anak akan melihat kembali pilihan-pilihan untuk menghadapi perasaan menginginkan sesuatu yang bukan milik mereka.
Bahan yang dibutuhkan: Kertas, crayon atau spidol, boneka.
Petunjuk:
1. Mintalah anak menulis atau menggambar benda yang ia ingin miliki atau
aktivitas yang dapat ia lakukan
2. Bicarakan dengan anak apa yang ia inginkan dan mengapa ia
menginginkannya
3. Katakan kepadanya tentang apa yang dulu sebenarnya dapat anda lakukan dan mengapa anda ingin melakukannya.
3. Katakan kepadanya tentang apa yang dulu sebenarnya dapat anda lakukan dan mengapa anda ingin melakukannya.
4. Gunakan boneka untuk memainkan peran yang berbeda-beda untuk
memainkan situasi pura-pura seperti di bawah ini:
· Teman anda memiliki boneka tokoh action baru (misalnya Pokemon, Digimon dan lain-lain) yang sudah lama anda inginkan.
· Anda ingin bermain dengan teman anda tetapi ia harus pergi dengan keluarganya seharian.
· Teman sekelas anda, seorang anak perempuan yang harus memakai kursi roda, memiliki game yang anda ingin mainkan di komputernya.
· Kakak anda mendapat raket yang bagus di hari ulang tahunnya, seperti raket yang anda inginkan
Ide untuk dibahas selama sandiwara boneka: Gunakan pertanyaan-pertanyan berikut ini untuk membantu anak anda memikirkan pilihan dan tingkah laku yang tepat dalam sandiwara di atas
- Bagaimana perasaan anda dulu ketika melihat anak lain memiliki benda yang kamu inginkan?
- Bagaimana perasaan anda dulu bila seseorang mengambil mainan atau barang milikmu tanpa ijin?
- Apa yang dapat kita lakukan bila kita menginginkan barang orang lain? Apa pilihan kita?
- Apa yang dapat kita lakukan bila orang lain melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan? Apa pilihan kita?
Dengan menjelaskan bahwa dulu anda juga sering mengalami apa yang ia alami sekarang, mengapa anda tidak dapat memiliki sesuatu yang sangat anda inginkan, anda akan membantu anak menghadapi perasaan kecewa dan frustrasi karena tidak dapat memiliki benda yang ia inginkan.
Anda juga dapat menjelaskan mengapa ia tidak boleh membeli mainan atau mengikuti aktivitas tertentu. Anda dapat menjelaskan misalnya, "Kamu belum boleh membeli sepeda itu, sepeda kamu kan masih baru juga, Tetapi mama akan membelikanmu sepeda baru bila kamu naik kelas nanti." Atau. "Kamu jangan mengikuti Taekwondo sekarang. Kamu boleh mengikutinya nanti bila sudah lebih besar." Atau, "Kamu boleh membeli makanan yang lain, tetapi bukan coklat. Kamu kan tahu kamu alergi coklat, jadi kamu tahu mengapa mama melarang kamu makan coklat."
Sumber:
Behavior Problems, Teaching Young Children Self Control Skills, The National Association of School Psychologists, http://www.nasponline.org/resources/handouts/behavior%20template.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar