Kisah Dua Kambing




Seekor kambing hitam tiba disebuah jembatan kecil yang melintasi sebuah sungai. Ketika menjejakkan kaki di ujung jembatan, di ujung jembatan di seberang muncul seekor kambing putih.

Jembatan itu sempit sekali sehingga tidak mungkin mereka berdua melewatinya bersama-sama. Salah satu dari kedua kambing itu harus mengalah.

Namun kambing hitam tidak ingin mengalah.”Hai Putih, menyisihlah, aku mau menyeberang,” katanya.

“Kau saja yang menyingkir,” jawab kambing putih, “Aku sedang terburu-buru.”

“Enak saja,” kata kambing hitam marah. “Aku yang duluan sampai di jembatan ini, jadi aku duluan menyeberang.”

Mereka terus berbantah-bantahan, makin lama makin sengit. Akhirnya kambing putih mundur. Namun bukannyamengalah, ia justru mengambil ancang-ancang untuk menubruk kambing hitam. Kambing hitam juga ikut mundur dan bersiap-siap menanduk.

Kedua kambing itu lari sekencang-kencangnya di atas jembatan. Dan “Buukk!” mereka bertubrukan di tengah jembatan. Karena begitu kuatnya tubrukan itu, mereka berdua terlempar ke belakang.

Keduanya berlari ke belakang untuk bertubrukan lagi. Kali ini mereka berlari lebih kencang supaya lawannya kalah.

“Buukk!” Terdengar lagi bunyi benturan. Kali ini, tanduk mereka yang bengkok itu saling berkaitan, sehingga mereka tersangkut.

Kambing hitam berusaha melepaskan diri, namun gagal. Kambing putih juga tidak dapat melepaskan tanduk mereka yang saling mengait. Sambil saling melotot, mereka berusaha saling dorong dan tarik.

Saking sibuknya, mereka tidak menyadari bahwa mereka makin bergeser ke tepi jembatan. Tiba-tiba kambing putih terpeleset dan jauh ke dalam sungai! Kambing hitam yang masih tersangkut juga ikut terbawa.

Mereka berdua terbawa arus sungai sampai jauh sekali. Sekarang mereka lupa bahwa mereka sedang berkelahi. Bersama-sama mereka berusaha tetap terapung agar tidak tenggelam.

Akhirnya mereka tiba di tempat yang cukup dangkal hingga dapat menepi. Keduanya duduk sambil terengah-engah. Tiba-tiba kambing putih yang kelelahan  berbaring di rumput. Tanpa sengaja,  tanduk mereka malah terlepas.

Kambing hitam menoleh kapada kambing putih, lalu tertawa. “Untung kita tidak mati,” kata kambing hitam.

“Kita bodoh sekali ya?” jawab kambing putih sambil tertawa. “Karena tidak mau saling mengalah, kita celaka,”

Setelah hilang rasa lelah berkurang, mereka berjalan bersama menuju ke jembatan tempat mereka pertama kali bertemu. Sejak saat itu mereka bersahabat.

(Diadaptasi dari Fabel Aesop)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar