Menggigit kuku adalah masalah yang umum
terjadi pada anak-anak. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari stres, kecemasan,
kesepian, dan bosan, hingga kekurangan asupan kalsium.
Menggigit kuku termasuk kebiasaan yang
timbul karena rasa gelisah yang juga meliputi menghisap jempol, menarik rambut,
menggertakkan gigi. Di antara kebiasaan-kebiasaan ini, menggigit kuku merupakan
kebiasaan yang paling umum terjadi dan paling sering berlanjut hingga usia
dewasa.
Kebiasaan menggigit kuku sering terjadi
pada anak yang mengalami stres di rumah dan di sekolah. Keluarga yang kurang
harmonis, pindah ke sekolah baru atau menghadapi pelajaran baru adalah contoh
masalah yang sulit dihadapi anak dan menimbulkan stres.
Kebiasaan
ini dapat menimbulkan masalah fisik dan psikologis. Kuku dan kutikula yang
digigiti sering terluka dan dapat menyebabkan infeksi. Bakteri dan virus dapat
berpindah dari jari-jari ke wajah dan mulut dan membuat anak rentan infeksi.
Menggigit kuku membuat gigi tumbuh tidak rata dan kurang sehat. Penampilan kuku
yang digigiti juga sering membuat anak malu dan menambah kecemasan dan stresnya.
Bagaimana menghentikan
kebiasaan menggigit kuku?
1.
Tangkal sedini mungkin
Segera atasi kebiasaan ini
sejak dini. Kebiasaan yang sudah lama terbentuk membutuhkan waktu lebih lama
untuk menghilangkannya.
2.
Memarahi dan menghukum bukan solusi
Bila anak tidak ingin
menghentikan kebiasaan ini, tidak banya yang dapat anda lakukan. Kebiasaan yang
timbul karena stres dan cemas biasanya tidak disadari oleh pelakunya. Memarahi
dan menghukum tidak ada gunanya, justru memperparah stresnya.
Anda dapat mengatakan,”Bunda
tahu kamu belum bisa berhenti menggigit kukumu, tapi bunda tidak suka melihatnya.”
Kemudian tinggalkan ruangan itu selama beberapa saat.
3.
Rapikan kuku anak
Gunting dan bersihkan kuku
anak anda. Ingatkan anak bahwa kuku yang sudah bagus akan berantakan lagi bila
anak mengigitinya.
4.
Bantu anak menyadari kebiasaannya.
Dorong anak untuk menyadari
kapan dan di mana ia menggigit kuku. Bila anak sudah cukup besar untuk
mencatat, minta anak mencatat kapan ia menggigit kuku, dan kegiatan apa yang
sedang dilakukannya saat itu. Ini akan membantu mengenali penyebab kebiasaan
ini dan membantu anak anda mengatasinya
Buatlah kesepakatan dengan
anak bahwa anda akan mengingatkannya ketika ia mengigit kuku dengan kode khusus
seperti tepukan lembut di lengan atau kalimat positif tertentu.
5.
Bahas tentang menghentikan kebiasaan menggigit kuku
Bicarakan dengan anak
tentang berhenti menggigit kuku. Dorong anak untuk memiliki keinginan dan
kesadaran untuk menghentikan kebiasaannya.
6.
Tambahkan asupan Kalsium
Menggigiti kuku mungkin juga
petunjuk bahwa anak kekurangan kalsium. Tambahkan kalsium pada makanan anak
anda. Kalsium terdapat pada susu, sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan
Kapan harus cemas?
Meskipun jarang terjadi kebiasaan menggigit kuku yang parah mungkin
merupakan pertanda kecemasan yang berlebihan. Konsultasikan dengan dokter anak
anda bila anak menggigit kuku hingga luka atau berdarah. Anda sebaiknya mencari
bantuan konseling profesional bila kebiasaan menggigit kuku anak anda juga
disertai perilaku seperti mencubiti dirinya sendiri atau menarik rambutnya
sendiri. Perubahan pola tidur yang mencolok juga harus anda waspadai.
Sumber:
Gambar: http://www.dreamstime.com/biting-nails-thumb14574657.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar