Banyak orang menjadi orang tua tunggal karena berbagai alasan, seperti
pasangan meninggal, perceraian atau sebab-sebab lain. Menjadi single parent berarti Anda tidak memiliki
dukungan yang seharusnya Anda peroleh dari pasangan Anda.
Orang tua dihadapkan pada berbagai masalah apalagi jika harus membesarkan
anak seorang diri. Namun, walaupun Anda mempunyai tanggung jawab yang seharusnya
dipikul oleh dua orang, Anda tetap dapat membesarkan anak-anak Anda dengan
baik.
Berikut beberapa tip bagi orang tua tunggal:
Membangun rutinitas.
Buatlah waktu makan, waktu pergi tidur
dan bangun tidur di pagi hari sekonsisten mungkin. Rutinitas membantu Anda
mengatur waktu dan memberi anak rasa aman.
Bila Anda bekerja di luar rumah dan
tidak bertemu dengan anak-anak sepanjang hari, jangan menebus rasa bersalah Anda
dengan memaksakan untuk bercengkrama dengan anak hingga melewati waktu tidur
mereka.
Luangkan waktu untuk bermain
Bagaimana pun sibuknya Anda, sediakan
waktu untuk secara teratur bersantai dan bersenang-senang dengan anak Anda. Misalnya,
seminggu sekali luangkan waktu setengah jam untuk bermain, berjalan-jalan atau
melakukan olah raga ringan bersama. Matikan televisi dan telepon Anda sehingga
tidak mengganggu waktu Anda bersama anak-anak.
Bantuan dan dukungan
Teman-teman, tetangga dan keluarga dapat
memberikan dukungan emosional, bantuan pada keadaaan darurat, sebagai
pendamping, dan menjaga anak Anda. Pilihlah orang-orang yang dapat Anda percaya
dan dapat membantu Anda bila diperlukan. Orang tua tunggal yang memiliki sistem
pendukung yang baik biasanya lebih sehat secara fisik dan mental.
Disiplin
Membesarkan anak seorang diri juga berarti
Anda tidak memiliki dukungan bila anak berperilaku kurang baik.
Ciptakan aturan yang jelas, sehingga
seluruh keluarga sepakat dengan konsekuensi yang harus diterima bila aturan itu
dilanggar.
Jennifer Wolf, seorang parent coach, memberikan saran yang
dapat Anda ikuti:
· Tetapkan aturan dasar. Komunikasikan
dengan anak dalam menetapkan tiga hingga lima aturan dasar.
· Gunakan pujian. Perilaku anak yang
kurang baik sering kali merupakan upaya mencari perhatian orang tua. Carilah
kesempatan setiap hari untuk memberikan pujian kepada perilaku baik anak.
·
Nada suara yang serius dan tegas adalah
alat komunikasi orang tua - anak yang efektif.
· Tetapkan batasan. Anak-anak perlu memahami kapan perilaku
mereka melanggar batas. Aturan dasar akan mengingatkan mereka perilaku mana
yang dapat diterima dan mana yang tidak,
· Alihkan, pisahkan. Anak yang terus menerus menunjukkan
perilaku buruk dapat dialihkan. Bila anak-anak berebut mainan, ambil mainan
itu. Bila mereka bertengkar karena menonton televisi, matikan televisinya. Anda
juga dapat memisahkan anak-anak dengan
menyuruh mereka pergi ke tempat yang berbeda.
· Abaikan perilaku buruk anak yang merupakan usaha mencari
perhatian
· Kehilangan hak istimewa. Anak-anak perlu memahami kerugian
yang harus ditanggungnya akibat perilakunya yang kurang baik.
Ekspektasi realistis
Fokus
pada sukses dan bukan pada kegagalan. Tetapkan tujuan yang realistis sebagai
sebuah keluarga dan bersama-sama berusaha mencapai tujuan itu. Tentukan mana
yang penting dan susun prioritas. Adakan pertemuan keluarga secara teratur dan
minta anak-anak memberikan saran dan pecahkan masalah bersama-sama.
Merawat diri sendiri
Sekali
waktu, mintalah seseorang untuk menjaga anak-anak Anda bila Anda membutuhkan
waktu untuk diri Anda sendiri. Berikan perhatian khusus pada diet, olah raga,
manajemen stres dan tidur yang cukup. Pelajari relaksasi, yoga, meditasi,
visualisasi dan cara-cara lain yang dapat membantu mengurangi stres dan
ketegangan. Pergi berjalan-jalan, membaca buku, menelepon dan mengobrol dengan
teman serta tidur siang juga dapat membantu Anda mengurangi stres. Ingat, stres
orang tua juga berdampak pada anak-anak.
Sumber:
http://www.webmd.com/parenting/features/single-parents-tips
Gambar: http://www.discoverdatingonline.com/wp-content/uploads/2010/10/single-mother-with-kids-300x210.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar