Terjadinya Pulau Timor

Dahulu kala hiduplah seorang anak laki-laki dari sebuah keluarga nelayan. Pada suatu hari anak itu diajak ayahnya pergi ke laut untuk mencari ikan. Setelah mendapat cukup banyak ikan, mereka kembali ke pantai.

Sembari menunggu ayahnya sedang memilah-milah ikan tangkapan mereka, anak laki-laki itu berjalan-jalan dan bermain di pantai. Ia menemukan seekor anak buaya yang hampir mati karena sinar matahari yang sangat terik. Iba hati anak itu melihat buaya kecil yang lemas itu. Diberinya buaya itu minum. Kemudian ia membawa buaya itu pulang untuk dirawat.

Beberapa hari kemudian, buaya itu sudah lebih kuat. Sejak itu tiap hari mereka bermain bersama. Ketika buaya itu sudah agak besar, ia sering membawa anak nelayan itu berjalan-jalan. Ia juga sering membawa anak itu berenang di laut.

Persahabatan mereka terus berlanjut hingga keduanya dewasa. Anak itu tumbuh menjadi seorang pemuda yang kemudian menikah dan mempunyai anak-anak. Sementara buaya sahabatnya menjadi seekor buaya raksasa.

Pada suatu hari, buaya itu membawa sang pemuda berenang di laut. Sampai di tengah laut Timor, buaya itu merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Ia berhenti berenang dan berkata, “Sahabatku, kau sangat baik hati. Aku bisa hidup sampai sekarang karena kebaikanmu. Sekarang aku akan mati. Bawalah keluarga dan anak cucumu tinggal di atas tubuhku.”

Kemudian buaya itu mati. Tubuhnya berubah menjadi sebuah pulau. Kepalanya ada di Kupang dan ekornya ada di Timor Leste. Punggungnya yang bergerigi menjadi pegunungan di sepanjang pulau itu. Pulau itu disebut pulau Timor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar