Anak
Anda periang, aktif dan banyak bicara di rumah. Namun ketika mulai bersekolah anak Anda seolah-olah
barusaha menyembunyikan dirinya. Demikian juga ketika bertemu dengan
orang-orang baru dan dalam acara yang melibatkan banyak orang.
Anak
pemalu takut menjadi pusat perhatian dan takut pada pendapat orang laina atas
dirinya. Sifat pemalu anak dapat menghalanginya bergaul secara luas, bahkan
mungkin ia sulit berteman. Ia juga mungkin menghindari aktivitas yang
mengharuskannya bertemu dengan banyak orang. Sementara orang menganggap anak
pemalu sombong, tidak mau bergaul, padahal sebenarnya ia takut untuk terlibat
dengan orang lain.
Tip membantu anak pemalu
Banyak
strategi dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mengatasi sifat pemalu.
Beberapa di antaranya tepat untuk membantu
sebagian anak pemalu, sementara anak-anak lain mendapat bantuan dari
cara-cara lain. Carilah cara yang
sesuai untuk anak Anda. Jangan cepat menyerah bila anak belum menunjukkan
perubahan. Perubahan perilaku tidak dapat diharapkan terjadi seepat kilat. Lanjutkan strategi Anda atau ganti startegi ,
bahkan gabungkan dengan strategi yang lain.
Ceritakan pengalaman yang membuat
anda malu
Anak
sering merasa malu karena sifat pemalunya, hal ini membuat anak makin tidak
percaya diri dan rendah diri.
Anak
sering menganggap orang tua sebagai idola dan panutan. Ceritakan bahwa dulu
Anda juga pernah mengalami hal yang serupa, misalnya malu disuruh maju ke depan
kelas, malu berkenalan dengan orang baru, dan jelaskan cara Anda mengatasi
masalah itu. Anak cenderung tidak merasa malu atau bersalah karena sifat
pemalunya bila mendengar orang yang dikaguminya juga pernah mengalami hal yang
sama.
Tunjukkan empati ketika anak takut
berinteraksi
Misalnya,
jika anak tidak mau berlatih sepak bola, Anda dapat mengatakan, “Kamu takut
pergi ke sana, ya. Dulu ayah juga kadang-kadang takut bila merasa semua orang
melihat ayah.” Dengan menunjukkan empati, orang tua membantu anak merasa
dipahami dan diterima dan juga membantu anak mengenali dan berbicara mengenai
emosinya dan mencari cara untuk mengatasinya.
Hindari menyebutnya anak “pemalu”
Orang
tua sering menyebut anak pemalu ketika berbicara dengan orang lain. Anak yang
diberi label negatif cenderung menganggap dirinya negatif dan tidak berusaha
memperbaikinya. Bila ada orang lain mengatakan anak Anda pemalu, tidak bergaul,
katakan, “Anak saya tidak pemalu di rumah. Ia bersikap begini karena belum
kenal dengan Anda.”
Berikan contoh yang baik
Anak-anak
mengamati perilaku orang tua dan mengikutinya. Berikan contoh seperti
mengundang teman dan keluarga ke rumah, mengunjungi tetangga, menyapa bila
bertemu teman di jalan, tersenyum pada orang yang berpapasan di pintu
supermarket, mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang memberikan bantuan
kepadanya.
Penting
bagi anda untuk berbicara dengan anak-anak seusia anak Anda, dan ikut bermain
bersama mereka. Jika anak tidak mau ikut berbicara atau bermain, jangan
dipaksa. Biarkan ia mengamati Anda berinteraksi dengan orang lain. Bila anak
menunjukkan sikap bahwa ia malu dengan sikap Anda, tunjukkan empati dan
hentikan interaksi. Jangan hentikan usaha
Anda, lakukan interaksi serupa pada waktu yang lain dan secara bertahap
usahakan memperpanjang waktunya.
Ajak anak
menemui situasi dan orang-orang baru.
Makin
banyak anak pemalu berlatih berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenal,
makin cepat sifat pemalu hilang. Lakukan proses ini secara bertahap dan jangan
memaksa anak bila ia belum siap.
Bantu
anak membentuk kepercayaan diri dengan membawanya ke situasi-situasi baru
perlahan-lahan. Misalnya anak ingin membeli makanan kecil di toko atau
supermarket, minta anak untuk membayar di kasir. Ketika anak ingin membeli
bakso di depan rumah, minta anak memesan bakso sendiri sesuai keinginannya.
Ajak anak ke tempat bermain anak-anak dan biarkan ia bermain sendiri dan awasi
dari kejauhan, biarkan ia bertemu dengan anak-anak lain. Ajak anak ke
tempat-tempat dan orang-orang yang berbeda. Mempertemukan anak dengan anak-anak
yang lebih kecil juga dapat membantu. Ajak anak tetangga atau keluarga ke
rumah, di mana anak Anda lebih percaya diri.
Dorong anak berinteraksi
Dorong
anak untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, bila Anda lihat
keadaan memungkinkan untuk anak melakukannya. Katakan kepada anak, “Yuk
kenalan. Salaman dan sebutkan namamu.” Bila anak tidak mau bicara, minta ia
tersenyum atau melambaikan angan.
Libatkan
anak Anda dalam percakapan dengan anak lain, misalnya Anda dapat mengatakan
kepada seorang anak, “Tas kamu bagus sekali,” lalu tanyakan pendapat anak Anda.
Ajak anak bermain dengan anak lain, juga anak yang belum dikenalnya. Temani mereka selama beberapa saat, kemudian
bila memungkinkan, tinggalkan mereka.
Memaksa
anak berinteraksi hanya akan membuatnya makin menghindar. Lakukan secara
bertahap dan amati perkembangan sikap anak.
Berikan pujian
Pujilah
anak bila ia bersikap berani, misalnya mau berbicara dengan orang lain.
Perkembangan sekecil apapun patut dihargai dan mendapat pujian yang tulus.
Pujian
juga dapat Anda berikan kepada orang lain yang bersikap sama. Berikan pujian
itu di depan anak Anda. Misalnya, “Saya senang kamu mau mengajak anak saya
berkenalan.” Tapi hati-hati, jangan menambahkan komentar kepada anak Anda
seperti, “Bunda heran, kok kamu tidak bisa seperti itu?”
Bantu anak berlatih berinteraksi.
Anak
pemalu, bahkan orang dewasa, sering tidak tahu harus mengatakan apa pada
situasi tertentu seperti ketika bertemu dengan orang baru. Orang tua dapat
membantu anak melatih kemampuan sosialnya. Misalnya Anda dapat mangajak anak
bermain role play. Lakukan permainan misalnya dengan boneka dan buat
percakapan. Percakapan di bawah ini mengajarkan anak untuk bergabung dalam
permainan
Ortu: “Siapa
namamu?”
Anak: “Indra.”
Ortu: “ Nama saya Wati. Kamu lagi
ngapain?”
Anak: “Main pasir.”
Ortu: “Wah, saya mau juga main pasir. Boleh ikut
main?”
Carikan teman
Carilah
seorang anak yang mampu dan mau mendampingi anak Anda pada situasi
tertentu. Carilah anak yang cukup ramah
dan belum memiliki teman di tempat itu.
Mintalah kedua anak bermain bersama atau melakukan suatu tugas
bersama-sama. Anak pemalu yang merasa memiliki teman di tempat baru akan merasa
lebih nyaman dan lambat laun akan lebih banyak berinteraksi dengan anak-anak
lain.
Bila
anak Anda sudah mulai berteman, ajarkan cara-cara agar ia dapat menjaga persahabatan
dan mencari teman-teman baru
Hindari olok-olok
Hindari
mengejek atau mengolok-olok sifat pemalu anak Anda dan hindarkan anak dari
tindakan yang sama dari orang lain. Bila anak Anda berada di lingkungan
anak-anak yang mengejeknya, segera ajak anak Anda meninggalkan tempat itu.
Ajarkan kepada anak-anak Anda, perkataan seseorang tidak dapat melukai dirinya
dan mengejek bukan perbuatan yang baik.
Ajarkan anak mengenali dan
mengungkapkan perasaannya
Anak
pemalu dapat mulai mengendalikan perasaan malu dan takut dengan mengenali
perasaan itu dan membicarakannya. Untuk membantu anak, bicarakan perasaan Anda
sendiri dengan anak. Misalnya, “Kamu ingat anak-anak kecil yang tinggal di
gubuk itu? Bunda sedih melihat mereka.”
Bila anak tampak malu, lelah, marah
atau sedih dan sebagainya, tanyakan bagaimana perasaan mereka pada saat
itu. Berikan pujian bila anak mengutarakan perasaan mereka.
Talenta dan Hobi
Bantu
anak-anak Anda mengenali bakat-bakat dan hobi yang membuat mereka merasa
istimewa. Makin banyak aktivitas yang Anda lakukan, Anda makin menarik di mata
orang lain dan diri Anda sendiri.. Anda memiliki sesuatu yang dapat Anda
bicarakan dengan orang lain dan harga diri Anda meningkat. Aktivitas juga
melatih otak Anda.
Dorong
anak-anak Anda mencintai suatu aktivitas sedari dini. Jangan menyerah bila anak
tidak menyukai aktivitas yang Anda sarankan, Biarkan anak mencari sendiri
aktivitas yang disukainya, selama tidak berbahaya dan masih dalam batas wajar.
Pada anak pemalu, aktivitas dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang
lain.
Bekerja sama dengan orang lain
Libatkan
orang lain dalam membantu anak Anda. Guru, pengasuh dan keluarga dapat ikut
serta menghadapi sifat pemalu anak. Jelaskan cara-cara yang Anda gunakan untuk
membantu anak mengatasi rasa malu dan mintalah mereka menerapkan cara yang
sama.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar