Anak Pemalu, Bagaimana Mengatasinya?




Anak Anda periang, aktif dan banyak bicara di rumah. Namun ketika  mulai bersekolah anak Anda seolah-olah barusaha menyembunyikan dirinya. Demikian juga ketika bertemu dengan orang-orang baru dan dalam acara yang melibatkan banyak orang.

Anak pemalu takut menjadi pusat perhatian dan takut pada pendapat orang laina atas dirinya. Sifat pemalu anak dapat menghalanginya bergaul secara luas, bahkan mungkin ia sulit berteman. Ia juga mungkin menghindari aktivitas yang mengharuskannya bertemu dengan banyak orang. Sementara orang menganggap anak pemalu sombong, tidak mau bergaul, padahal sebenarnya ia takut untuk terlibat dengan orang lain.

Tip membantu anak pemalu
Banyak strategi dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mengatasi sifat pemalu. Beberapa di antaranya tepat untuk membantu  sebagian anak pemalu, sementara anak-anak lain mendapat bantuan dari cara-cara lain.   Carilah cara yang sesuai untuk anak Anda. Jangan cepat menyerah bila anak belum menunjukkan perubahan. Perubahan perilaku tidak dapat diharapkan terjadi seepat kilat.  Lanjutkan strategi Anda atau ganti startegi , bahkan gabungkan dengan strategi yang lain.

Ceritakan pengalaman yang membuat anda malu
Anak sering merasa malu karena sifat pemalunya, hal ini membuat anak makin tidak percaya diri dan rendah diri.
Anak sering menganggap orang tua sebagai idola dan panutan. Ceritakan bahwa dulu Anda juga pernah mengalami hal yang serupa, misalnya malu disuruh maju ke depan kelas, malu berkenalan dengan orang baru, dan jelaskan cara Anda mengatasi masalah itu. Anak cenderung tidak merasa malu atau bersalah karena sifat pemalunya bila mendengar orang yang dikaguminya juga pernah mengalami hal yang sama.

Tunjukkan empati ketika anak takut berinteraksi
Misalnya, jika anak tidak mau berlatih sepak bola, Anda dapat mengatakan, “Kamu takut pergi ke sana, ya. Dulu ayah juga kadang-kadang takut bila merasa semua orang melihat ayah.” Dengan menunjukkan empati, orang tua membantu anak merasa dipahami dan diterima dan juga membantu anak mengenali dan berbicara mengenai emosinya dan mencari cara untuk mengatasinya.

Hindari menyebutnya anak “pemalu”
Orang tua sering menyebut anak pemalu ketika berbicara dengan orang lain. Anak yang diberi label negatif cenderung menganggap dirinya negatif dan tidak berusaha memperbaikinya. Bila ada orang lain mengatakan anak Anda pemalu, tidak bergaul, katakan, “Anak saya tidak pemalu di rumah. Ia bersikap begini karena belum kenal dengan Anda.”

Berikan contoh yang baik

Anak-anak mengamati perilaku orang tua dan mengikutinya. Berikan contoh seperti mengundang teman dan keluarga ke rumah, mengunjungi tetangga, menyapa bila bertemu teman di jalan, tersenyum pada orang yang berpapasan di pintu supermarket, mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang memberikan bantuan kepadanya.
Penting bagi anda untuk berbicara dengan anak-anak seusia anak Anda, dan ikut bermain bersama mereka. Jika anak tidak mau ikut berbicara atau bermain, jangan dipaksa. Biarkan ia mengamati Anda berinteraksi dengan orang lain. Bila anak menunjukkan sikap bahwa ia malu dengan sikap Anda, tunjukkan empati dan hentikan interaksi. Jangan hentikan usaha  Anda, lakukan interaksi serupa pada waktu yang lain dan secara bertahap usahakan memperpanjang waktunya.

 Ajak anak menemui situasi dan orang-orang baru.
Makin banyak anak pemalu berlatih berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenal, makin cepat sifat pemalu hilang. Lakukan proses ini secara bertahap dan jangan memaksa anak bila ia belum siap.

Bantu anak membentuk kepercayaan diri dengan membawanya ke situasi-situasi baru perlahan-lahan. Misalnya anak ingin membeli makanan kecil di toko atau supermarket, minta anak untuk membayar di kasir. Ketika anak ingin membeli bakso di depan rumah, minta anak memesan bakso sendiri sesuai keinginannya. Ajak anak ke tempat bermain anak-anak dan biarkan ia bermain sendiri dan awasi dari kejauhan, biarkan ia bertemu dengan anak-anak lain. Ajak anak ke tempat-tempat dan orang-orang yang berbeda. Mempertemukan anak dengan anak-anak yang lebih kecil juga dapat membantu. Ajak anak tetangga atau keluarga ke rumah, di mana anak Anda lebih percaya diri.

Dorong anak berinteraksi
Dorong anak untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, bila Anda lihat keadaan memungkinkan untuk anak melakukannya. Katakan kepada anak, “Yuk kenalan. Salaman dan sebutkan namamu.” Bila anak tidak mau bicara, minta ia tersenyum atau melambaikan angan.

Libatkan anak Anda dalam percakapan dengan anak lain, misalnya Anda dapat mengatakan kepada seorang anak, “Tas kamu bagus sekali,” lalu tanyakan pendapat anak Anda. Ajak anak bermain dengan anak lain, juga anak yang belum dikenalnya.  Temani mereka selama beberapa saat, kemudian bila memungkinkan,  tinggalkan mereka.
Memaksa anak berinteraksi hanya akan membuatnya makin menghindar. Lakukan secara bertahap dan amati perkembangan sikap anak.

Berikan pujian
Pujilah anak bila ia bersikap berani, misalnya mau berbicara dengan orang lain. Perkembangan sekecil apapun patut dihargai dan mendapat pujian yang tulus.
Pujian juga dapat Anda berikan kepada orang lain yang bersikap sama. Berikan pujian itu di depan anak Anda. Misalnya, “Saya senang kamu mau mengajak anak saya berkenalan.” Tapi hati-hati, jangan menambahkan komentar kepada anak Anda seperti, “Bunda heran, kok kamu tidak bisa seperti itu?”

Bantu anak berlatih berinteraksi.
Anak pemalu, bahkan orang dewasa, sering tidak tahu harus mengatakan apa pada situasi tertentu seperti ketika bertemu dengan orang baru. Orang tua dapat membantu anak melatih kemampuan sosialnya. Misalnya Anda dapat mangajak anak bermain role play. Lakukan permainan misalnya dengan boneka dan buat percakapan. Percakapan di bawah ini mengajarkan anak untuk bergabung dalam permainan

Ortu:   “Siapa namamu?”
Anak:  “Indra.”
Ortu: “ Nama saya Wati. Kamu lagi ngapain?”
Anak:  “Main pasir.”
Ortu:  “Wah, saya mau juga main pasir. Boleh ikut main?”

Carikan teman
Carilah seorang anak yang mampu dan mau mendampingi anak Anda pada situasi tertentu.  Carilah anak yang cukup ramah dan belum memiliki teman di tempat itu.  Mintalah kedua anak bermain bersama atau melakukan suatu tugas bersama-sama. Anak pemalu yang merasa memiliki teman di tempat baru akan merasa lebih nyaman dan lambat laun akan lebih banyak berinteraksi dengan anak-anak lain.
Bila anak Anda sudah mulai berteman, ajarkan cara-cara agar ia dapat menjaga persahabatan dan mencari teman-teman baru

Hindari olok-olok
Hindari mengejek atau mengolok-olok sifat pemalu anak Anda dan hindarkan anak dari tindakan yang sama dari orang lain. Bila anak Anda berada di lingkungan anak-anak yang mengejeknya, segera ajak anak Anda meninggalkan tempat itu. Ajarkan kepada anak-anak Anda, perkataan seseorang tidak dapat melukai dirinya dan mengejek bukan perbuatan yang baik.

Ajarkan anak mengenali dan mengungkapkan perasaannya
Anak pemalu dapat mulai mengendalikan perasaan malu dan takut dengan mengenali perasaan itu dan membicarakannya. Untuk membantu anak, bicarakan perasaan Anda sendiri dengan anak. Misalnya, “Kamu ingat anak-anak kecil yang tinggal di gubuk itu? Bunda sedih melihat mereka.”  Bila anak tampak malu, lelah, marah  atau sedih dan sebagainya, tanyakan bagaimana perasaan mereka pada saat itu. Berikan pujian bila anak mengutarakan perasaan mereka.

Talenta dan Hobi
Bantu anak-anak Anda mengenali bakat-bakat dan hobi yang membuat mereka merasa istimewa. Makin banyak aktivitas yang Anda lakukan, Anda makin menarik di mata orang lain dan diri Anda sendiri.. Anda memiliki sesuatu yang dapat Anda bicarakan dengan orang lain dan harga diri Anda meningkat. Aktivitas juga melatih otak Anda.

Dorong anak-anak Anda mencintai suatu aktivitas sedari dini. Jangan menyerah bila anak tidak menyukai aktivitas yang Anda sarankan, Biarkan anak mencari sendiri aktivitas yang disukainya, selama tidak berbahaya dan masih dalam batas wajar. Pada anak pemalu, aktivitas dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain.

Bekerja sama dengan orang lain
Libatkan orang lain dalam membantu anak Anda. Guru, pengasuh dan keluarga dapat ikut serta menghadapi sifat pemalu anak. Jelaskan cara-cara yang Anda gunakan untuk membantu anak mengatasi rasa malu dan mintalah mereka menerapkan cara yang sama.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar