BELAJAR MATEMATIKA DARI KEHIDUPAN NYATA

Bagi kebanyakan anak, matematika adalah  pelajaran yang menakutkan. Tentu banyak orang tua yang mengkhawatirkan hal tersebut karena matematikan adalah pengetahuan yang penting dalam dalam pendidikannya namun juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu, untuk mencegah anak anti terhadap matematika, tentu kita perlu memperkenalkan pengetahuan tersebut melalui cara yang menyenangkan anak. Yakni dengan menggunakan apa saja dalam kehidupan sesehari untuk memperkenalkan dan memperdalam konsep matematika.

Di bawah ini adalah beberapa contok mengajarkan anak tentang pengetahuan matematika secara unik

Dengan menggunakan waktu  yang terdiri dari kalendar waktu dan jam
mis. Dengan mengajukan pertanyaan Papa perlu waktu 2 jam untuk menyupir ke kantor. Papa harus masuk kantor jam 9, jam berapa papa harus berangkat?

Kamu punya 3 pr hari ini, kalau masing-masing perlu seperempat jam, berapa lama kamu harus persiapkan waktu. Kalau kamu mulai jam 7, jam berapa kamu akan selesai?

Tanggal 25 kita akan piknik ke bandung, sekarang baru tg 10, berapa lama lagi kita akan pergi?

Belajar Matematika menggunakan barang-barang dapur,

Misalnya untuk anak yang masih kecil, orang tua bisa mengajak anak menghitung berapa jumlah sendok, garpu dll.

Untuk anak yang lebih besar, bisa belajar mengukur berapa banyak air yang ada dalam satu gelas. 250 ml kah? Berapa gelas air bisa kita masukkan ke dalam botol 1 liter?

Orang tua juga bisa mengajak anak memasak dan belajar memperkirakan bumbu yang harus dimasukkan.

Belajar matematika dengan menggunakan uang

Orang tua bisa mengajak anak belanja dan menghitung berapa kira-kira uang yang harus dibayarkan pada kasir setelah selesai nanti.


Atau orang bisa menanyakan perhitungan  seperti, jika se Kg daging Rp. 40 ribu, nah, mama harus bayar berapa kalau mau beli 2 Kg?

Atau anak bisa belajar menghubungkan lama bertelpon dan biaya yang harus dikeluarkan.

Belajar menggunakan table, pie chart
Orang tua bisa meminta anak mengukur apa saja yang dia senangi, misalnya jempol kaki, meja belajar, rambut boneka, dll dan masukkan dalam table excel atau manual di atas kertas. Dan hasil tersebut dikombinasikan dengan melihat mana yang lebih besar .
 
Atau orang tua bisa mengajak anak mengobservasi temperatur pada pagi hari, siang dan malam, dan kemudian masukkan ke dalam tabel. 


So, pesan utama yang ingin disampaikan adalah buatlah hubungan belajar konsep matematika, mengukur, menghitung dsb ke dalam kehidupan nyata. Sebagai orang tua, kita tentu menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk menyampaikan pada anak bagaimana kita menggunakan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. 
 
Tujuannya agar anak kita  menyadari bahwa matematika yang mungkin menurutnya sangat abstrak ketika dipelajari di sekolah, ternyata sesuatu yang digunakan orang tuanya dalam aktivitas sehari-harinya. Tentu ini bisa memotivasi anak belajar matermatika.

Juga ketika anak menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan konsep matematika, mintalah anak untuk menjelaskan langkah-langkah (proses) yang diambil untuk bisa mendapatkan jawaban yang diajukan oleh orang tua.

Tentu orang tua jangan puas dengan jawaban anak yang tepat ketika ditanyakan sesuatu yang berhubungan dengan matematika. Karena anak harus dibiasakan untuk tahu betul konsep berpikirnya sehingga apa yang dipelajari bisa bertahan lama. Minta juga anak untuk memikirkan apakah ada jalan lain untuk memecahkan suatu masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar