Apa yang disampaikan orang tua pada anak adalah sesuatu yang eksternal dari diri Anda. Namun ini bisa menjadi terinternalisasi masuk ke alam bawah sadar anak. Oleh sebab itu penting bagi orang tua untuk menyampaikan hal positif bagi anak.
Pertanyaan orang tua secara berulang “kamu bodoh, kamu malah” tanpa sadar masuk ke alam bawah sadar anak. Dan kemudian anaknya mewujudkannya. Sehingga hasilnya menjadi kontradiksi dari apa yang diharapkan orang tua.
Oleh sebab itu agar Anda menjadi orang tua yang efektif ucapkan lah kata-kata positif.
Namun yang menjadi pertanyaan bagaimana ketika harus menghadapi anak yang malas belajar, tidak mau mengerjakan PR dsb. Seringkali bagi kita orang tua kata-kata negative digunakan untuk mendorong anak melakukan kewajibannya.
Tentu ini bisa disiasati dengan melakukan beberapa cara. Misalnya dengan melakukan pengalihan. Misalnya anak yang malas mungkin kita minta sejenak untuk melakukan aktivitas lain.
“Ma, aku malas ngerjain PR”.
“ Ok, kalau nggak kita main music dulu ya. Setelah itu baru kita mengerjakan PR” (pengalihan)
Orang tua juga bisa mendorong self talk pada anak.
“Ma, aku malas”.
“ Ayo, menurut Rina, gimana caranya biar nggak malas. Kan ini tugas harus selesai nak”.
Atau kita bisa merubah persepsi anak terhadap apa yang ia kerjakan.
“ Ma, aku malas PR”.
“ Ko, malas. …..Wah, ini tugasnya menyenangkan banget. Atau kita lomba deh. Mama, juga pengen ngerjain soal-soalnya. Ayo, siapa yang menang!”.
Dengan merepitisi perkataan PR itu menyenangkan. Tugas yang banyak itu mengasikkan, akan mengubah perspsi anak terhadap kewajibannya. Karena kemalasan ini seringkali karena adanya suara-suara mungkin melalui pergaulannya yang mengatakan “Pusing deh, gue ngerjain tugas. Susah-susah amat”. “ Nggak enak banget. Tugasnya banyak banget”.
Intinya sebagai orang tua kita harus membiasakan untuk menyampaikan perkataan yang positif bagi anak. Karena apa yang kita sampaikan perlahan tapi pasti terinternalisasi dalam alam bawah sadar anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar