ORANG TUA VS ATLIT

Anda tahu rahasia sukses dari Michael Jordan? Pertama, jelas karena ia mencintai olah raga bola baset. Kedua, ia berlatih dengan keras. Ia sudah membiasakan diri untuk berlatih basket selama berjam-jam hampir setiap hari sejak remaja. Ketiga, ia mau belajar dari orang lain dan dicoaching orang yang memiliki kepakaran. Tentu apa jadinya jika sang bintang tidak mau mengikuti arahan Phil Jackson, ketika masih bermain di Chicago Bulls. Bisa jadi ia tidak menjadi bintang melainkan batu sandungan pada timnya.

Tentu ini tidak hanya menjadi inspirasi bagi kita yang ingin meraih prestasi dalam bidang olah raga. Prinsip di atas juga bisa diterapkan dalam menjalankan peran sebagai orang tua. Agar menjadi orang tua yang sukses maka Anda harus memiliki passion terhadap peran Anda. Menjadi orang tua adalah kebanggaan terbesar dalam hidup Anda. Bagaimana mungkin Anda mampu memberikan yang terbaik bagi anak Anda, jika si kecil merupakan prioritas kesekian di bawah pekerjaan dan karir Anda.

Orang tua juga perlu berlatih. Berlatih untuk bisa mengendalikan emosi pada anak-anak. Karena banyan orang tua yang tanpa sadar menghukum anak karena ingin melampiaskan perasaan batinnya yang lagi galau kepada anak-anaknya. Berlatih untuk bersabar menghadapi anak-anak yang sedang aktif-aktifnya. Berlatih untuk memberikan kasih sayang secara berimbang.

Selain berlatih orang tua juga perlu mencoaching dirinya. Banyak orang tua yang merasa bahwa ia sudah memiliki insting natural untuk mendidik anak dengan baik. Nyatanya, pendidikan anak adalah sesuatu yang kompleks. Untuk komunikasi dengan anak saja mungkin 3 -4 seminar tidak cukup bagi orang tua bisa mengetahui secara keseluruhan seluk beluk berkomunikasi dengan anak. Lbih banyak yang tidak diketahui daripada yang diketahui oleh setiap orang tua.

Oleh sebab itu idealnya, para orang tua harus mau dan selalu bergairah untuk mengcoaching dirinya agar bisa memberikan yang terbaik bagi anaknya. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca buku tentang pendidikan anak, mengikuti seminar dan workshop mengenai parenting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar